Share

Sempat Terpana

Sepulangnya dari rumah Arya, wajah Diana terlihat lebih sumringah. Dia bahagia karena akhirnya kekasihnya itu mau memaafkannya dan melanjutkan rencana pernikahannya.

"Bagaimana, Na. Apa Arya memaafkanmu?" tanya Bu Ullah begitu putrinya datang.

"Iyalah, Bu. Mas Arya kan cinta banget sama aku, jadi gak mungkin dia benar- benar marah," sahut Diana.

"Oh gitu. Jadi kemarin marahya Arya itu cuma gertakan aja?" tanya Bu Ullah memastikan.

"Eh, gak tahu juga sih, tapi yang pentimg rencana pernikahan kami tetap berjalan, Bu," ucap Diana dengan wajah berbinar.

Maya yang menyaksikan obrolan mereka memutuskan untuk masuk ke dalam kamar, karena gak mungkin juga Bu Ullah dan Diana melibatkannya, begitu pikir Maya.

"Maya, kamu mau ke mana?" tanya Bu Ullah yang melihat Maya ngeloyor begitu saja.

"Mau ke kamar, Bu. Kenapa?" tanya Maya balik.

"Enak aja datang-datang main ke kamar, noh di dapur banyak cucian piring," cibir Bu Ullah.

"Iya, ini mau ganti baju dulu," sahut Maya jengah.

Maya akhirnya menggan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status