Share

3. Skandal

Berita Terpanas! Pengusaha Leon Panetta “Ngamar” Bersama Selingkuhannya!

"Bagaimana bisa seperti ini? Dari mana berita ini berasal? Leon!"

Pagi itu, betapa terkejutnya Denia saat mendapati dirinya tengah menjadi topik panas. Foto-foto kebersamaan Leon dan Denia tiba-tiba telah tersebar luas. Foto mesra mereka saat berada di Cafe, Club malam, juga saat memasuki Hotel tersebar. Belum lagi video saat Leon dievakuasi oleh pihak rumah sakit juga beredar.

Banyak spekulasi tentang kedekatan dan kemesraan mereka. Mulai dari perselingkuhan, pesta seks, hingga overdosis narkoba. Yang membuat geger publik, adalah status Leon Panetta sang pengusaha yang sudah memiliki istri.

"Leon, foto kita tersebar hingga viral! Kita harus bagaimana?!" Denia yang memasuki ruang rawat Leon langsung mengeluh padanya.

Baru kemudian ia memperhatikan keberadaan seseorang disamping Leon, Tore. Bekerja sebagai asisten pribadi Leon, nampak pria itu tidak memperhatikan kedatangan Denia dan terus fokus pada telepon di tangannya.

"Saya sudah meminta tim untuk menarik semua berita yang beredar, termasuk berita terbaru yang mengatakan anda menderita penyakit Kelamin dari wanita bersama anda. Tapi, itu hanya untuk media, orang orang yang sudah membaca berita itu kita tidak bisa berbuat apa-apa. Juga para investor dan petinggi perusahaan pasti akan menjadikan ini masalah untuk mengguncang posisi anda," ujar Tore.

"Pesankan saya penerbangan tercepat sekarang. Kita kembali dulu, lalu klarifikasi berita yang beredar jika itu hanya berita palsu. Saya sendiri akan hadir untuk membuktikan, juga minta pihak rumah sakit untuk bekerjasama. Lampirkan jika saya menderita Alergi." perintah Leon.

"Bagaimana dengan istriku? Apa dia juga mengetahui berita itu? Jangan biarkan orang-orang di sekitarnya mendapatkan sesuatu yang janggal, jangan membuat mereka curiga. Sesil sangat sensitif, bisa saja ia akan menggali masalah ini, saya tidak mau itu terjadi."

Leon memijat keningnya, baru beberapa jam yang lalu tubuhnya kembali pulih seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Dokter tidak dapat mengidentifikasi apa yang terjadi padanya, baik sampel darah ataupun cek alergen, hasilnya nihil.

Saat ini ia hanya bisa menyelesaikan masalah satu persatu.

"Nyonya terbang ke Singapura 2 hari yang lalu, dia sudah menghubungi Tuan tapi tidak tersambung. Jadi, dia hanya menanyakan kabar anda."

"Bagaimana dengan kasus berita viral ini? Siapa yang menyebarkannya?" Tanya Leon lagi.

"Seorang mahasiswa IT, ia bekerja paruh waktu di Club malam yang anda datangi, kebetulan ia berada di tempat kejadian saat anda dievakuasi."

"Bagaimana dengan orang dibelakangnya?" Tanya Denia yang sedari tadi diam mendengarkan mereka.

"Tim sudah memeriksanya, tidak ada transaksi rekening atau koneksi dengan orang baru selama beberapa bulan terakhir. Bahkan orang orang di sekitarnya sudah kami periksa, semua tidak ada yang mencurigakan."

"Bagaimana dengan Sesiliana? Dia tiba-tiba saja pergi keluar negeri saat kejadian ini terjadi!? Kenapa kalian tidak memeriksanya, jika ada yang ingin kami terluka itu pasti dia!" Cecar Denia.

"Tidak, kami sudah mengawasi Nyonya. Pergerakan Nyonya hanya ke kantor pusat, menghadiri rapat pemegang saham, pusat kesehatan, laboratorium dan kunjungan pribadi ke Singapura." jelas Tore.

"Kalau begitu tangkap pelaku yang menyebarkan foto itu, bujuk dengan uang, jika tidak berhasil pakai kekerasan. Pastikan jika tidak ada orang lain dibalik kejadian ini." perintah Leon.

"Kita tidak bisa melakukannya, meskipun ia tergolong miskin, orang itu selain mahasiswa dia adalah siswa berprestasi yang nilai akademiknya sangat tinggi, ia menerima beasiswa dan dilindungi oleh pemberi beasiswa, sepertinya ia sengaja dikembangkan oleh mereka."

"Bakat akademik tinggi tapi bekerja di Club malam?" Denia tampak meremehkan.

"Pemuda itu yatim piatu hanya ada segelintir orang yang dianggap keluarganya. Ia tidak hanya bekerja paruh waktu di Club tapi juga di tempat lain." Tore menjawab pemikiran rendah Denia.

"Lalu kita hanya membiarkannya pergi begitu saja?" Denia marah mengetahui ia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Saya menyarankan Tuan untuk tidak menyeret pemuda itu, meskipun ia menyebarkan foto tapi ia tidak berkomentar apapun. Ini seperti tindakan tidak disengaja biasa saat seseorang menemui hal yang luar biasa, lalu disebarkan, juga…" ucapan Tore terhenti lalu menarik nafas.

"Ada apa? Apa ini ada hubungannya dengan pemberi beasiswa itu?" tanya Leon yang menebak pemikiran Tore yang tidak ingin berurusan dengan mahasiswa itu.

"Ya, masalahnya akan semakin rumit jika orang itu terseret."

"Siapa?" tanya Leon singkat, pihak dibelakang mahasiswa itu sepertinya tidak terpengaruh bahkan dengan keluarga Panetta dibelakangnya.

"Keluarga Madrean."

Nafas Leon mandek mendengarnya, ia tidak menyangka jika keluarga itu dibelakangnya. Pantas saja Tore berusaha menahannya, memang benar ia tidak bisa menyeretnya.

Belum lagi ia belum menerima berita keberadaan pria itu, ia harus berusaha untuk tidak menyinggung Madrean saat ini.

"Lalu, apakah keluarga Madrean yang berada dibelakang masalah ini? Bisa saja Sesiliana yang meminta mereka melakukannya!" Denia merasa pemikirannya benar.

"Tidak pernah ada kontak antara Nyonya dan keluarga Madrean sejak pernikahan." Tore memastikan.

"Bagaimana dengan orang-orang disekitarnya? Selama ini kita masih belum bisa memastikan seberapa besar kekuatan keluarga Arnawan. Jangan lupa, kita belum menemukan jejak Aldrin! Bisa jadi wanita itu bekerja sama dengan mantan tunangannya!"

Tak kuasa, Denia pun tak sengaja mengungkapkan isi hatinya. Padahal, wanita itu tahu jika Leon sangat membenci nama Aldrin. Tapi, Denia tak peduli, dia hanya ingin mendapatkan apa yang dia inginkan, yaitu menguasai Leon sepenuhnya.

"Tutup mulutmu, Denia! Lagipula, jika Sesil mengetahui hubungan kita, apa menurutmu, kamu bisa tetap berdiri di depanku!?"

Sanggahan Leon membuat Denia terdiam. Ya, dia sepertinya melupakan jika keluarga Arnawan melindunginya layaknya harta berharga. Jika keluarga besar lainnya, mendedikasikan pewaris mereka untuk anak laki laki. Maka keluarga Arnawan mengedepankan bakat, tidak berdasarkan jenis kelamin.

Sesiliana Arnawan, pewaris satu-satunya keluarga Arnawan. Selain cantik, pintar, dikabarkan IQ sangat tinggi. Sejak mewarisi keluarga Arnawan, ia berubah menjadi sosok yang dingin, tegas, dan disiplin tinggi.

Leon juga memahami Sesil dengan baik. Jika istri cantiknya itu mengetahui perbuatannya, dapat dipastikan ia akan dibuang begitu saja. Hal yang paling dibenci Sesil adalah pengkhianatan, sayangnya ia melakukan itu.

Leon melupakan, dia pernah menghancurkan kepercayaan Sesil terhadap tunangannya dengan bukti membuat pengkhianatan palsu demi mendapatkan wanita itu.

Ketakutan menghampirinya, ia dapat memastikan jika masalah ini terus berlanjut, rencananya yang telah dia susun selama beberapa tahun akan hancur.

Bukan hanya pernikahannya, tapi juga kerajaan bisnis yang dibangunnya.

***

“Leon Panetta, pengusaha ternama di negara, saat ini diketahui sedang dirawat di RS Pratama. Diduga, yang bersangkutan divonis terkena penyakit kelamin karena pesta seks yang diadakannya.”

Kalimat-kalimat yang tersusun di lembaran koran yang dipegangnya membuat seorang pria yang sedang terduduk di ruangan pribadinya menyeringai. Rahang Aldrin Madrean, pria tampan bermanik biru itu seketika mengeras, nama Leon Panetta membangunkan rasa amarah di seluruh tubuhnya.

Aldrin tak akan pernah lupa, kala dirinya harus berpisah dengan wanita yang sangat dicintainya, karena sebuah fitnah yang dia tak pernah sangka akan dapatkan.

Pria itu kini mengepalkan tangannya, membuat koran yang dipegangnya remuk.

“Karena kamu menyia-nyiakan Sesilia, maka aku akan kembali mengambil apa yang seharusnya milikku, Leon.”

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status