Share

17

Keke bangun sebelum subuh, bahkan dia tak sadar bahwa dia tak lagi tidur sendiri. Dia masih mengumpulkan nyawa ketika dia meregangkan badannya, tiba-tiba saja tangannya menyentuh bulu. Bulu?

Keke terkejut bukan main, Keke langsung terlonjak kaget bangun dari rebahannya, bagaimana bisa tangannya mendarat di dada liat itu? Ini memalukan, tapi Keke kan tidak sengaja. Untung saja si pemilik tak terganggu dan masih meneruskan tidurnya.

Wajah Keke memerah. Sejak kapan kaos singlet yang dipakai Bujang terlempar ke atas lantai. Dia juga menendang selimut tipis yang diberikan semalam.

Mungkin pria itu kepanasan, padahal kipas angin sudah dinyalakan maksimal.

Wajar saja, Riau adalah daerah yang diberi istilah di atas minyak di bawah minyak. Minyak di bawah, minyak bumi, minyak di atas, kebun sawit yang luasnya tak putus-putus. Udaranya panas, tak ada pegunungan.

Keke mendengar suara azan sayup-sayup dari mushala, sedangkan bunyi kompor yang dinyalakan itu, pasti ibunya telah bangun lebih dulu.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Yanti Sabri
cerita yg menarik dan bikin penasaran ... semangat terus
goodnovel comment avatar
Keni Sihyanti
Keke dapat suami di luar ekspektasi nya... pelan pelan ke... nanti juga lama² kau akan terbiasa
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status