Share

18

Keke memandang Bujang tak percaya, dia ingin Bujang membantah, atau mengatakan bahwa masih ada kamar mandi yang lebih layak. Keke tak bisa membayangkan, bisa saja binatang dari dalam hutan, masuk ketika dia mandi.

"Abang serius? Ini?" ulang Keke lagi.

"Iya, memang tak sebagus kamar mandi kamu."

"Bukan masalah bagus atau tidak, tapi, ini letaknya terpisah dari rumah." Keke cemberut, keinginan untuk buang air kecil sirna sudah.

Bujang diam saja. Ini yang dikhawatirkannya, bahkan baru dua hari, Keke mulai menampakkan sikap tidak bisa menerima.

"Keke mau tidur."

Keke membalikkan badan, melangkah ke tangga menuju rumah panggung, lalu masuk ke dalam kamar.

"Bahkan, plastik springbed pun tidak dibuka," gerutunya. Keke memijit keningnya, lalu sekali tarik, dia merobek plastik pembungkus springbed itu.

"Apa tidak ada alasnya?" keluhnya pada Bujang.

"Aku belum sempat belanja banyak." Pria itu membuka sebuah kotak yang berada di dalam peti kecil. "Ini, belilah apa yang menurutmu penting, apa saj
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
ghaurii
hahhahahha si Endang kali ya mantannya
goodnovel comment avatar
Fauzilestari Lestari
koq koin ku cepat habis ya,, perasaan baru beli 100 koin,,baru buka beberapa bab,,Uda habis aja,,malah belum sampe cerita intinya ...
goodnovel comment avatar
Tera Ramar
Keke blm merasakan tembakan bujang hahahaha....!
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status