Share

Rekaman Kedua

"Aku bilang enggak. Udah sana!"

"Kenapa, sih? Mas selalu gak mau nganterin aku kalau aku yang minta?"

Tanpa menunggu jawaban, Filza keluar. Mencari angkot di tengah hujan emang gak semudah menjentikkan jari. Tapi ada saja beberapa walau tidak terlalu banyak, siap mengantar Filza. Akhinya dia memilih angkot yang tepat.

Apa benar itu angkot yang tepat? Di dalamnya duduk seorang penumpang pria. Filza menilai, dia harus berhati-hati. Pria gagah dengan kumis tebal. Terlihat garang. Sorot mata yang tajam membuat Filza tidak berani menoleh ke arah pria itu.

Tampak pria asing itu mengawasi sekitar. Beberapa kali terdengar samar-samar supir berbicara. Entah bicara pada siapa. Derasnya hujan membuat suara supir itu tertelan.

Pria misterius melirik ke sana ke mari. Seperti siap menghadapi sesuatu. Dia bangkit dari duduknya. Filza jadi ikutan waspada. Pria itu merogoh saku celana. Terkejut, ternyata yang dikeluarkan adalah sebuah pistol.

Kini Filza gemetar ke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
lina ardiana
si filza ini kesannya kayak perempuan bodoh ya,udah tau suami sama tantenya jahat kayak gitu masih aja lempeng balik lagi sama suami
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status