Share

125. Sesion 4 : 32. Rahasia Karina

Karina kembali mengelus perutku dengan penuh pemujaan sedangkan aku benar-benar ketakutan. Karina menatapku dengan seringai jahat.

Bugh.

"Aw ...." Aku meringis karena Karina memukul perutku. 

Aku merintih menahan rasa sakit.

"Kak Karin jangan!"

"Hahahaha."

Karina menatapku dengan tatapan penuh kebencian. Aku masih berusaha menahan rasa sakit.

"Kamu tahu, ibuku benar-benar wanita menjijikkan. Entah berapa pria yang pernah tidur sama dia. Sungguh menyebalkan." Karina menoleh ke arah Dinda. Kemudian dia mengelus pipi Dinda membuat Dinda ketakutan bahkan berusaha memalingkan wajahnya.

"Aku dan Dinda berasal dari rahim yang sama namun ayah berbeda. Dan yang menyebalkan, kami tak tahu siapa mereka."

"Bukannya kakak, anak mendiang Dokter Wijaya?" cicit Dinda.

"Hahaha. Bukan! Sayangnya bukan! Kalau bukan karena otak cerdikku dan keinginan Ibu kita untuk lepas dari kemiskinan, tak mungkin aku bisa sampai disini."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status