Share

13. Pertemuan Bukan Lamaran

Aku duduk berhadapan dengan Mas Rayyan di kantin rumah sakit. Seina kembali ke Puskesmas karena hari ini dia piket. Sebelum berpisah aku tahu sorot matanya penuh rasa ingin tahu. Ah besok pasti aku bakalan dicecarnya.

"Kamu gimana kabarnya Na?" 

"Alhamdulillah baik Mas. Mas gimana?"

"Alhamdulillah baik. Akhirnya kita bisa ngobrol juga ya." Aku mengernyit, maksudnya apa?

"Kemarin Mas lihat kamu sepintas sama temen kamu. Tapi kenapa gak jadi menghampiri Mas, hem?"

Aku jadi malu. Ah, dia pasti melihat aksi dorong-dorongan antara aku dan Jeni yang sangat memalukan. 

"Hehehe. Kirain gak lihat Mas."

"Terus kenapa Mas gak disamperin?"

"Malu Mas, takut Mas lupa sama aku. Lagian kemarin fans dadakan Mas banyak banget, kita kabur takut di bully netizens," ucapku sambil terkekeh. 

"Astaga Nasha. Kamu ini ya?" dia mencubit kedua pipiku guys.

"Aw... Aw... Aw... Mas... Lepasin sakit tahu." Aku mengusap kedua pipiku yang memerah. Ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status