Share

Tetangga Julid

"Kamu tidak ingin membalas sindiran wanita rambut keriting tadi, Naya?"

Aku terpaksa berhenti sebentar menata sayuran di kulkas, saat Kaivan tiba-tiba bicara.

Dia sejak tadi diam saja, ternyata diam-diam perhatian.

"Tante Astrid memang begitu, Van. Jago ngomporin orang," jawabku berusaha tidak peduli.

Aku tidak ingin terbawa emosi, sampai gagal berpikir waras menata situasi.

Laki-laki itu melipat tangan di dada, tatapan matanya menyiratkan sesuatu yang tidak menyenangkan.

"Sesekali dia harus diberi pelajaran!" ucapnya penuh penekanan.

"Aku tidak ingin ribut!" bantahku.

"Memberi pelajaran kepada seseorang bukan berarti harus turun tangan!"

"Van, tapi aku--"

"Naya, dengar." Kaivan bicara semakin serius. "Orang tertindas adakalanya harus cerdas. Seperti Eva tadi, selama ini kamu pasti terlalu baik, minta apa saja iya. Jadinya begitu, dia seolah ratu bersamamu."

Benar juga. Tapi, mau bagaimana lagi. Aku tidak e

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status