Share

Bab Enam

"Kenapa, Nak? Siapa yang menelpon?" tanya Prita lirih setelah menggeser posisi tubuhnya agar nyaman berbaring.

"Hmm.. I.. Ini. Anu, Bu," gagap Anggita semakin salah tingkah.

"Dijawab saja telponnya, siapa tau penting." Prita tak berkedip memperhatikan sikap Anggita yang sedikit aneh.

"Anggita boleh jawab telpon ini?" tanya Anggita meminta izin pada Prita.

"Iya, jawab saja," sahut Prita mengizinkan Putrinya itu.

"Tapi, Bu...," Anggita benar-benar merasa serba salah, dia sedang mempertimbangkan apakah orang yang menelpon ke ponsel Ibunya ini berniat baik atau tidak.

"Apa Ibu saja yang menjawabnya?" ucap Prita yang sudah terlihat lebih segar dari sebelumnya.

Karena dibiarkan terlalu lama, akhirnya panggilan masuk itu terhenti dengan sendirinya. Anggita menghela nafas panjang, dia berharap orang itu tak lagi menelpon Prita.

"Tuh, keburu mati teleponnya. Ada apa, sih? Ibu perhatikan, tingkahmu aneh banget! Sini, duduk dekat Ibu!" pinta Prita, tangan kanannya menepuk-nepuk bagian tepi brank
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status