Share

Part 26

"Kalian sangat menjijikan! Terlebih, Anda!" umpatnya kasar, sambil memutar tubuh menatap ke arah Arya.

Lelaki bertubuh tegap, dan berparas tampan tersebut menggerakkan giginya kuat. Tatapan ke duanya tampak begitu mengintimidasi. Namun, akhirnya Dika memilih untuk memutuskan pandangan terlebih dahulu kemudian berjalan meraih ponsel yang berada di atas nakas.

"Tidak ada satu orang pun yang boleh keluar dari paviliun ini!" tegas Arya, ketika Dika hendak pergi dari kamar itu.

Jantung Risa tiba-tiba berdebar lebih kencang mendengar suara bariton Arya. Dan ketika ia mencuri pandang ke arah kekasihnya itu, wajahnya pun merona.

"Dia semakin gagah dan tampan jika sedang marah seperti ini," batin Risa, sambil terus menatap ke arah Arya dengan penuh kekaguman.

Sadar tengah diperhatikan diam-diam, Arya pun menoleh. Dia berdeham guna mengusir perasaan canggung karena terus diperhatikan Risa.

"Risa!"

Risa terperanjat, hampir saja ia salah menyebut Arya dengan nama kesayangan. Beruntung logik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status