Share

Bab 15. Pembalasan Furqon

Syifa menghubungi suaminya untuk segera di jemput di taman gedung A. Tubuhnya yang lelah, hanya bisa tertunduk lesu, sembari bersender di bangku taman sembari sesekali melirik area parkir berharap sang suami segera datang.

"Hah." Menghela nafas berat, Syifa masih terngiang-ngiang ucapan Nada yang mengatakan dirinya hanya seorang istri pelarian.

Syifa yakin, sang suami lah yang memberitahu tentang hal itu. Karena, siapa lagi yang akan mengetahuinya jika bukan Furqon sendiri.

"Sedekat itu kah bang Furqon sama kak Nada, sampai menceritakan alasannya menikahi aku," lirih Syifa lemah.

Tidak berapa lama, sepasang tangan menutupi kedua matanya. Tangan kekar namun lembut itu sudah bisa ditebak oleh siapa orangnya.

"Bang Furqon," ucap Syifa dan sang pemilik tangan pun tertawa karenanya.

"Sayang," sapa Furqon kemudian dan duduk di samping Syifa, lalu mengecup kening istrinya lama.

Syifa yang hatinya semula galau, lantas luluh mendapat perlakuan romantis suaminya itu. Sekejap, masalah yan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status