Share

18

"DIANDRA SAFA!"

Bentakkan keras Wisnu tidak membuat Diandra mundur. Sebaliknya, wanita itu menatap berani, tepat ke arah mata sang suami.

"Kenapa? Kau bilang kau mau melakukan apapun. Sekarang kau takut?" tantang Diandra.

Wisnu yang sadar jika dirinya telah terbawa emosi menghembuskan napas kasar. Ia meremat rambutnya sendiri dengan perasaan kesal.

Apa yang sebenarnya ada di pikiran Diandra sekarang? Apa rencananya.

"Apa sebenarnya yang kau rencanakan? Apa kau berniat membunuhku pelan-pelan?"

"Bukankah harusnya aku yang bertanya demikian? Aku yakin seorang Wisnu Aditya tidak sebodoh itu untuk tahu apa maksudku."

"Diandra, aku benar-benar tidak ingin bermain. Tolong, jawab aku."

"Kau sudah tahu jawabannya. Dan itu menyangkut soal Aruna, aku dan masa lalumu."

"Juga perasaanmu." Sambung Diandra.

"Jika ini soal Ibuku yang terus mendesak mu agar lekas memiliki anak, aku minta maaf. Tolong jangan kau pikirkan perkataan Ibu, aku tidak apa jika kita tidak memiliki anak sekalipun. Sungguh."

"K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status