Share

15. Altar Sederhana

Ibram melangkah mendekati Ahana yang berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh. Sejak ayahnya tiada, ia sama sekali tidak pernah menangis di depan siapapun selain Hanan. Hanya Hanan yang tahu rapuhnya seorang Ahana.

“Apakah fakta yang mengejutkan semua orang ini akan membuatmu mundur dari pernikahan ini? Apakah kamu sengaja tidak ingin menikah denganku sehingga mengungkapkan hal yang sebenarnya sengaja dilakukan orang lain? Sama seperti altar pernikahan ini?” tanya Ibram pada Ahana dengan lemah lembut. Gadis itu menggeleng lemah dan mengaku malu.

Sekali lagi Ibram melemparkan sindiran yang tepat. Zain bisa melihat mereka berusaha menelan ludah susah payah. Disaat yang sama Zain pun merasa waspada karena suara Ibram terlalu lembut. Biasanya jika seperti ini, sahabatnya akan meledak seperti meriam buatannya.

“Jangan mengorbankan kehidupanmu Yang Mulia Pangeran Ibram. Aku memohon maaf atas apa yang-”

“Seorang ibu tidak selay

Rat!hka saja

Menurut kalian sudah romantis belum?

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status