Share

7. Es Batu Mulai Mencair

šŸ Gilang šŸ

Aku senang sekali Tiara membelikanku kemeja batik. Bahkan malam harinya langsung aku pakai.

“Kamu mau kemana, Lang?” tanya Budhe Narti.

“Gak kemana-mana, Budhe.”

“Kok pake batik?”

“Gak papa kepingin aja.”

“Ya ampun Mas, itu belum dicuci juga,” gerutu Hana.

“Biarin.”

Mambu Mas.”

“Ya gak usah cium-ciumlah. Gitu aja repot.”

“Astaga! Mbak Tiara yang sabar ya sama kelakuan nyeleneh masku.”

Kulihat Tiara hanya tersenyum kikuk. Ya Allah, kapan es batu dalam hati istriku mencair? Sungguh aku tersiksa.

***

“Baru pulang kerja, Lang?”

“Iya Pah. Tiara mana?”

“Tadi di depan, kayaknya beli sesuatu di warung Pak Ulin.”

“Oh.”

Aku tengah mencopot sepatuku ketika Papah mengajakku bicara serius.

&

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status