Share

Panen bersama

Senyum sumringah emak tak henti-hentinya tercipta di wajah keriputnya itu, dia terlihat begitu bahagia bersenda gurau bersama cucu-cucunya, kebetulan Raffa juga ikut bersamanya tadi. Tangannya pun tak henti-hentinya memilah-milah timun yang baru saja kami panen. Ya, emak emang sengaja kami minta hanya di pondok saja, cuaca hari ini panas sebab itu kami tak izinkan ia ikut memanen di kebun.

"Banyak juga ya, Ti," ucapnya padaku saat aku mengantarkan sekeranjang kangkung yang baru di panen. Kebetulan hari ini kami panen mengajak beberapa orang tetangga di sekeliling rumahku, sehingga sebentar saja panen bisa dapat banyak.

"Iya, Mak," sahutku pula. Memang lahan ini cukup luas, wajar saja suamiku bisa menanam bermacam-macam sayuran secara bersamaan. Bang Rozi juga tak menggarap lahan ini sendiri, ada suami kak Minah yang membantunya setiap hari.

Selain cukup luas untuk bertani, tanah ini juga cocok juga untuk membangun rumah karena terletak di pinggir jalan dan juga sudah beberapa rumah wa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status