Di PaviliunPada tempat tertinggi, seorang wanita berbaju merah duduk di atas kursi naga, hanya terlihat jubah merah, yang menutupi tubuhnya."Nona Yoyo, ada dua orang wanita di luar sana untuk membuat masalah, salah satu wanita itu mengatakan dia adalah Selir Ular, dan mereka memiliki mutiara ular yang kuat di tangan mereka."Penjaga melaporkan situasinya kepada Yoyo dengan hormat."Jalang, aku masih berencana untuk mencari mereka, tetapi mereka akhirnya datang sendiri mencari mati."Suara perempuan itu terdengar dingin, dia menghempaskan lengan baju panjangnya, berdiri dan pergi.Berkat mutiara ular sakti itu, aku dan karen berhasil menerobos masuk hingga kedalam, akan tetapi keadaan di istana ini benar-benar berubah seratus persen. Sepi dan sunyi, tak ada tanda-tanda kehidupan, para pelayan dan penjaga yang biasanya berseliweran kesana kemari tak tampak lagi.Saat, hatiku bertanya-tanya, terdengar suara erangan ke telingaku, aku mendengarkan nya dengan seksama, suara itu datang dari
"Diam kamu, jika tidak ada pelacur sepertimu, Austin hanya akan menyukaiku, aku sangat membencimu!"Yoyo menggeram dan menunjuk ke arahku, suasana hatinya sangat buruk."Yoyo.""Diam kamu, aku memintamu tutup mulut, apakah kamu sudah tuli?"Yoyo tiba-tiba menghilang dan muncul di belakangku, lalu sebelah tangannya mencekik leherku, sehingga membuatku terengah-engah."Yoyo, lepaskan kakak!"Karen berteriak sambil berusaha menyelamatkanku, tetapi Mutiara Ular di tangannya terhisap dan ditelan Yoyo lebih dulu."Karen, kamu sungguh bodoh, hahah... Kamu juga sudah bosan hidup rupanya."Yoyo menoleh karen, lalu tangan kirinya mengeluarkan asap putih dan mendorongnya kearah karen, sementara itu Karen sudah tidak memiliki kemampuan apa-apa untuk menyerang balik. Karen terlempar jauh keatas dinding, darah segar pun menyembur dari sudut bibirnya. Sedetik kemudian Karen pingsan.Dan aku, leherku semakin dicekik kuat olehnya, rasanya sudah di ambang kematian, aku lemas, nafasku benar-benar serasa
"Ahhhh ... Apa yang terjadi?"Terkejut, Yoyo bergegas ke dalam istana, mengambil cermin dan menatap dirinya sendiri, Yoyo tertegun, wanita di cermin itu penuh dengan rambut putih dan kerutan, seperti nenek tua yang keriput, sangat jelek.Pemandangan ini membuat Yoyo yang awalnya cantik seperti bunga, menjadi marah dan tidak terima akan perubahan seperti ini, ini adalah pukulan besar untuknya."Tidak, ini tidak mungkin! Aku sangat cantik, aku sangat cantik!"Yoyo memegangi kepalanya dan berteriak, saat itu dia tidak bisa memikirkan apapun, sekali pun jika ada musuh di hadapan nya, dia sama sekali tidak memperdulikannya, yang hanya dia perdulikan adalah penampilannya.Penampilannya yang sangat jelek seperti ini, bagaimana mungkin dia akan bisa bertemu orang di masa depan? Yoyo mendongak, melihat ketujuh bayi itu berdiri di depannya tanpa cedera. Ketujuh bayi imut itu, pada saat ini, menatapnya tanpa perasaan.Yoyo yang berambut putih itu adalah keinginannya sendiri, karena dia telah bera
Ketulusanku kepada Raja Ular, akhirnya membuat Bunda Mo menerimaku.Melihatku begitu bertekad, dia menganggukan kepala."Ini semua salahku, Raja Ular dihukum, aku memang membawa bencana bagi dunia ular, Bunda Mo jangan marah."Aku menyalahkan diriku sendiri, jika bukan karena aku, semua ini tidak akan terjadi."Ini semua sudah takdir, aku tidak akan menyalahkanmu lagi."Bunda Mo menghela nafas, dia sudah berfikir dengan jernih, biar bagaimana pun jika semua sudah di takdirkan, maka jalan satu-satunya adalah menjalaninya, bukan menolak ataupun mengeluh. Perubahan Bunda Mo membuatku merasa lega."Apakah bayimu sudah lahir?"Bunda Mo melihat bentuk tubuhku yang sudah seperti semula, dan bertanya padaku, ketika aku diusir karena amarahnya, dia sedikit menyesalinya, lagi pula, yang aku kandung adalah darah daging dunia ular."Sudah Lahir, aku meninggalkan mereka kepada seseorang untuk dijaga."Aku menjawab, seperti nya Bunda Mo sudah menerimaku sebagai ibu dari anakku dan menantunya."Bisak
"Bayi-bayi, dengarkan kata-kata ibu ya, mengerti?"Suara pria itu lembut berpesan kepada bayi-bayi itu."Baik ayah, kami akan menurut pada ibu dan mendengarkan kata-kata ibu."Ketujuh bayi itu menjawab dengan penuh pengertian. Ketika melihat bahwa Ketujuh bayi itu tampak pengertian, Raja ular merasa lega.Dan sudah waktunya kami berpamitan pergi."Isabelle.""Suamiku."Tangannya yang menggenggam erat seakan tidak rela untuk melepaskan tanganku, tetapi secara paksa tanganku ditarik oleh Tentara surga."Raja Ular, Selir Ular, mohon pengertiannya."Tentara surga memberi hormat, mereka juga tidak ingin melakukan hal-hal buruk, memisahkan Raja ular dan Selir Ular, tetapi karena itu adalah tugas mereka, jadi mereka terpaksa melakukannya."Suamiku, aku pasti akan menunggumu.""Isabelle... Isabelle Yao."Hal yang paling menyakitkan bukanlah kematian, tetapi hidup terpisah dengan orang yang paling kita cintai. Pada saat berpisah dari suamiku, hatiku sangat sangat sakit, aku tidak tahu kapan, ka
Hari itu, aku berjalan keluar dari rumah sakit, dan melihat hujan begitu deras, aku langsung membuka tasku, namun sayangnya tidak ada payung yang biasa kubawa di dalamnya, mungkin karena tadi pagi aku terlalu terburu-buru, sehingga aku meninggalkan payungku di rumah.Tanpa berpikir panjang aku segera mengambil handphoneku untuk menelepon pacarku, Jason, tapi dia tidak mengangkatnya.Ini sudah keempat kalinya aku menelepon Jason hari ini, tapi tak sekalipun dia menerima panggilanku, aku merasa sedikit kecewa, kukira Jason bisa datang untuk menjemputku, tapi di saat seperti ini, ia malah menghilang.Tetesan air hujan yang menetes di wajahku terasa dingin, dingin seperti hatiku saat ini, semakin lama, hujan pun semakin deras, tanpa berpikir panjang, aku pun mengangkat tasku untuk menutupi kepalaku, lalu melambai-lambaikan tanganku untuk menyetop taksi, namun setiap taksi yang lewat selalu berpenumpang, dan aku yang berdiri di pinggiran jalan sudah basah kuyup.Sebenarnya aku bisa kembali
Aku segera berdiri, memandanginya dengan penuh rasa terluka.Sungguh diluar dugaanku, bukan hanya karena tak ada kejutan, tapi juga karena pertemuan kali ini membuat kami berdua bertengkar lagi, seharusnya kabar ini adalah sebuah kabar yang membahagiakan, tapi tak kusangka akan menjadi seperti ini.Aku tak tahu mengapa Jason setega ini menginginkanku menggugurkan anak ini, padahal anak ini adalah buah cinta kami berdua."Sayang, aku tahu kau tidak tega menggugurkan anak itu, tapi tunggu nanti saja baru kita melahirkan anak ya?"Jason menghiburku dengan sabar, maksudnya jelas, ia tak ingin menikah dan melahirkan anak denganku."Jason, jujur padaku, apa kau sudah tidak mencintaiku dan tak berniat ingin menikah denganku lagi?" Tanyaku lantang, kurasa, Jason sudah berubah, ia tak lagi mencintaiku, semua kebaikan yang ia lakukan padaku dulu tidak ada lagi.Apa karena sudah terlalu lama, ia mulai merasa bosan padaku, tapi kenapa sebaliknya aku malah semakin cinta padanya."Kenapa kau begini
Tak tahu sudah tertidur berapa lama, aku merasa sedikit kedinginan, udara di sekitarku sungguh dingin, aku ingin menarik selimut untuk menutupi tubuhku, kedua tanganku terus meraba-raba untuk mencari letak selimutku, namun aku tak menemukan apa-apa, mungkinkah aku bukan tidur di atas ranjangku? Aku segera membuka kedua mataku, tempat ini sedikit gelap, tapi aku masih bisa melihat keadaan sekitar dengan jelas, aku berbaring di atas batu hitam yang cukup besar, disekelilingku dipenuhi oleh pohon-pohon yang rimbun, daun-daun pohon itu tampak menutupi cahaya matahari yang masuk ke tempat itu sehingga tempat itu terlihat sangat gelap.Di mana aku? Karena baru sadar, otakku terasa sedikit oleng, aku mencoba mengingat kejadian yang terjadi sebelumnya.Aku didorong oleh pacar dan sahabatku ke jurang!Seketika, kejadian-kejadian tadi pun terbesit dalam otakku seperti film di dalam bioskop.Aku sangat kesal, jika sekarang ini aku sudah menjadi hantu, aku pasti akan membalas perbuatan mereka, ak