Ketulusanku kepada Raja Ular, akhirnya membuat Bunda Mo menerimaku.Melihatku begitu bertekad, dia menganggukan kepala."Ini semua salahku, Raja Ular dihukum, aku memang membawa bencana bagi dunia ular, Bunda Mo jangan marah."Aku menyalahkan diriku sendiri, jika bukan karena aku, semua ini tidak akan terjadi."Ini semua sudah takdir, aku tidak akan menyalahkanmu lagi."Bunda Mo menghela nafas, dia sudah berfikir dengan jernih, biar bagaimana pun jika semua sudah di takdirkan, maka jalan satu-satunya adalah menjalaninya, bukan menolak ataupun mengeluh. Perubahan Bunda Mo membuatku merasa lega."Apakah bayimu sudah lahir?"Bunda Mo melihat bentuk tubuhku yang sudah seperti semula, dan bertanya padaku, ketika aku diusir karena amarahnya, dia sedikit menyesalinya, lagi pula, yang aku kandung adalah darah daging dunia ular."Sudah Lahir, aku meninggalkan mereka kepada seseorang untuk dijaga."Aku menjawab, seperti nya Bunda Mo sudah menerimaku sebagai ibu dari anakku dan menantunya."Bisak
"Bayi-bayi, dengarkan kata-kata ibu ya, mengerti?"Suara pria itu lembut berpesan kepada bayi-bayi itu."Baik ayah, kami akan menurut pada ibu dan mendengarkan kata-kata ibu."Ketujuh bayi itu menjawab dengan penuh pengertian. Ketika melihat bahwa Ketujuh bayi itu tampak pengertian, Raja ular merasa lega.Dan sudah waktunya kami berpamitan pergi."Isabelle.""Suamiku."Tangannya yang menggenggam erat seakan tidak rela untuk melepaskan tanganku, tetapi secara paksa tanganku ditarik oleh Tentara surga."Raja Ular, Selir Ular, mohon pengertiannya."Tentara surga memberi hormat, mereka juga tidak ingin melakukan hal-hal buruk, memisahkan Raja ular dan Selir Ular, tetapi karena itu adalah tugas mereka, jadi mereka terpaksa melakukannya."Suamiku, aku pasti akan menunggumu.""Isabelle... Isabelle Yao."Hal yang paling menyakitkan bukanlah kematian, tetapi hidup terpisah dengan orang yang paling kita cintai. Pada saat berpisah dari suamiku, hatiku sangat sangat sakit, aku tidak tahu kapan, ka
Hari itu, aku berjalan keluar dari rumah sakit, dan melihat hujan begitu deras, aku langsung membuka tasku, namun sayangnya tidak ada payung yang biasa kubawa di dalamnya, mungkin karena tadi pagi aku terlalu terburu-buru, sehingga aku meninggalkan payungku di rumah.Tanpa berpikir panjang aku segera mengambil handphoneku untuk menelepon pacarku, Jason, tapi dia tidak mengangkatnya.Ini sudah keempat kalinya aku menelepon Jason hari ini, tapi tak sekalipun dia menerima panggilanku, aku merasa sedikit kecewa, kukira Jason bisa datang untuk menjemputku, tapi di saat seperti ini, ia malah menghilang.Tetesan air hujan yang menetes di wajahku terasa dingin, dingin seperti hatiku saat ini, semakin lama, hujan pun semakin deras, tanpa berpikir panjang, aku pun mengangkat tasku untuk menutupi kepalaku, lalu melambai-lambaikan tanganku untuk menyetop taksi, namun setiap taksi yang lewat selalu berpenumpang, dan aku yang berdiri di pinggiran jalan sudah basah kuyup.Sebenarnya aku bisa kembali
Aku segera berdiri, memandanginya dengan penuh rasa terluka.Sungguh diluar dugaanku, bukan hanya karena tak ada kejutan, tapi juga karena pertemuan kali ini membuat kami berdua bertengkar lagi, seharusnya kabar ini adalah sebuah kabar yang membahagiakan, tapi tak kusangka akan menjadi seperti ini.Aku tak tahu mengapa Jason setega ini menginginkanku menggugurkan anak ini, padahal anak ini adalah buah cinta kami berdua."Sayang, aku tahu kau tidak tega menggugurkan anak itu, tapi tunggu nanti saja baru kita melahirkan anak ya?"Jason menghiburku dengan sabar, maksudnya jelas, ia tak ingin menikah dan melahirkan anak denganku."Jason, jujur padaku, apa kau sudah tidak mencintaiku dan tak berniat ingin menikah denganku lagi?" Tanyaku lantang, kurasa, Jason sudah berubah, ia tak lagi mencintaiku, semua kebaikan yang ia lakukan padaku dulu tidak ada lagi.Apa karena sudah terlalu lama, ia mulai merasa bosan padaku, tapi kenapa sebaliknya aku malah semakin cinta padanya."Kenapa kau begini
Tak tahu sudah tertidur berapa lama, aku merasa sedikit kedinginan, udara di sekitarku sungguh dingin, aku ingin menarik selimut untuk menutupi tubuhku, kedua tanganku terus meraba-raba untuk mencari letak selimutku, namun aku tak menemukan apa-apa, mungkinkah aku bukan tidur di atas ranjangku? Aku segera membuka kedua mataku, tempat ini sedikit gelap, tapi aku masih bisa melihat keadaan sekitar dengan jelas, aku berbaring di atas batu hitam yang cukup besar, disekelilingku dipenuhi oleh pohon-pohon yang rimbun, daun-daun pohon itu tampak menutupi cahaya matahari yang masuk ke tempat itu sehingga tempat itu terlihat sangat gelap.Di mana aku? Karena baru sadar, otakku terasa sedikit oleng, aku mencoba mengingat kejadian yang terjadi sebelumnya.Aku didorong oleh pacar dan sahabatku ke jurang!Seketika, kejadian-kejadian tadi pun terbesit dalam otakku seperti film di dalam bioskop.Aku sangat kesal, jika sekarang ini aku sudah menjadi hantu, aku pasti akan membalas perbuatan mereka, ak
Akupun mengusap air mataku, mengumpat dalam hati, 'Isabelle, Isabelle, apa gunanya kau menangis, lebih baik kau segera pikirkan cara untuk lari dari sini, kau tak boleh mati begini saja, kau tak boleh membiarkan pria dan wanita bajingan itu hidup dengan tenang.'Awalnya aku ingin meminta pertolongan dengan teleponku, tapi sepertinya handphoneku terjatuh saat aku terjatuh dari jurang tadi, pokoknya aku tak punya handphone sekarang, bagaimana lagi, aku terpaksa bangkit berdiri, menebas-nebaskan debu yang ada di sekujur tubuhku, lalu berjalan menuju ke dalam hutan yang gelap.Kalau ingin hidup, aku hanya bisa mengandalkan diriku sendiri.Hutan ini sangat dalam dan gelap, aku berjalan dengan meraba-raba di dalam kegelapan, di dalam hutan yang dalam seperti ini, aku sangat takut kalau ada hewan buas yang bersembunyi di dalam kegelapan, lalu menjadi santapan mereka saat aku tidak sadar, dan ular python raksasa tadi itu, ya Tuhan, sudah hidup berapa lama dia sampai tumbuh sebesar dan sepanjan
"Apa? Maksud Kakak Ular Putih, Raja Ular suka pada wanita itu, mana mungkin, wanita itu begitu jelek, mana bisa dibandingkan dengan kita, mana mungkin Raja Ular bisa suka padanya.""Iya, iya, mana mungkin Raja Ular bisa suka pada manusia yang rendah itu."Kata para ular itu, mereka tidak percaya Raja Ular bisa suka pada seorang manusia."Kurasa Ular Putih ada benarnya juga, kita semua tahu bagaimana sifat Raja Ular, kalau dia tidak suka pada wanita itu, bagaimana mungkin dia tidak membunuhnya, malah membawanya pergi."Kata Ular Belang menyetujui ucapan Ular Putih, pandangan matanya sangat dingin, ia menatap ke arah ular-ular betina lainnya, sekelompok ular-ular betina yang bodoh, wanita tidak cukup kalau hanya punya wajah yang cantik saja, yang paling penting harus punya otak."Kalau Raja Ular suka pada wanita itu, bukankah itu berarti kita sudah tak ada harapan lagi."Yang mengatakan itu adalah seekor ular hijau, dia sama seperti ular-ular betina lainnya, ingin menjadi permaisuri Raja
Aku mengelap-elapkan tangan kotor ku di bajuku dengan sekuat tenaga, barulah aku mengulurkan tanganku dan bersalaman dengan tangan putih itu dengan hormat.Saat menyentuh tangannya, rasanya seperti tersetrum aliran listrik, aku pun segera menarik tanganku kembali, wajahku memerah seketika.'Isabelle, Isabelle, pantas saja kau dibohongi oleh laki-laki, kau sama sekali tidak tegar, benar-benar payah.'"Namaku Isabelle, itu, kalau kuceritakan kau juga pasti tak akan percaya, aku terjatuh dari jurang, lalu aku terjatuh ke atas tubuh seekor ular python hitam raksasa, kau tak tahu ular itu sebesar dan sepanjang apa, dia juga membuka mulutnya lebar-lebar dan akan memakanku."Untuk menutupi wajah merahku, aku menceritakan semua yang kualami padanya, aku mengatakannya sambil menggambarkannya dengan tanganku, aku takut dia tidak tahu ular itu sebesar apa.Lalu, aku meliriknya sejenak, pria itu hanya tersenyum saja."Itu semua benar, kau jangan tak percaya padaku."Aku tak mengerti apa arti senyu