Share

Lingerie Renda Hitam

Part 2

Aku iya in saja dulu permintaan Ayu, yang penting dia berhenti menangis. Kasihan jika Bagas melihat ibunya menangis, dia pasti sedih. Urusan Anto dipikir nanti saja. 

"Gimana, Tin? Kamu mau 'kan bantu Aku?" tanya Ayu memastikan. 

"Em ... Oke! Aku mau bantu kamu, Yu! Tapi dengan syarat,"

"Syarat apa, Tin?" tanya Ayu penasaran. 

"Kita rahasiakan ini dari siapapun, termasuk Anto! Aku nggak mau Anto sampai tau hal ini. Anto pasti akan sangat cemburu jika aku memata-matai Gery,"

"Oke, Tin! Aku setuju, yang penting kamu janji bantuin aku," ucap Ayu sambil memelukku.

"Bunda Aku lapar!" Suara yang keluar dari mulut bocah tampan itu. Ia berlari menghampiri Bundanya yang sedang menyeka air matanya dengan tangan. 

"Kamu lapar ya sayang? ... Maaf, ya! Mamy Na belum sempat masak," Sahut ku sambil mencubit pipinya yang lucu.

Aku memang belum sempat masak karena setelah bertempur dengan Anto di ranjang tadi, Aku langsung bergegas mandi saat dapat pesan Ayu akan datang.

"Ya udah ayo kita pulang! Tadi Bunda lihat Bi Juju lagi masak Ayam goreng kesukaan Bagas," ucap Ayu sambil mengajak Bagas pulang.

Bi juju adalah asisten rumah tangga Ayu dan Gery. 

"Tin, aku pamit pulang dulu, ya! Makasih kamu uda bersedia bantuin aku untuk memata-matai Gery! Bye Tin."

Ayu dan Bagas pun pulang naik mobil merahnya.

Sepulang nya Ayu dari rumahku, aku mulai bingung dan ragu dengan keputusan ku membantu Ayu.

"Argh! Apa yang harus aku lakukan sekarang? Nggak kebayang jika aku harus bertemu dengan Gery! Banyak hal yang aku takutkan akan terulang lagi," gumamku dalam hati. 

Kejadian dulu yang pernah terjadi antara aku dan Gery membuatku semakin tak tenang. Bagaimana tidak, sampai detik inipun aku belum bisa melupakan peristiwa laknat itu. 

**

Karena terlalu memikirkan masalah Ayu dan Gery aku sampai tidak sadar jika HP ku dari tadi berdering. Empat panggilan tidak terjawab dari Anto. Dengan cepat aku pun segera menelpon balik.

"Halo sayang! Maaf tadi aku lagi mandi, tidak dengar ada telpon masuk," ucapku berbohong agar Anto tidak marah dan khawatir.

"Oalah aku kira kamu kemana sampai 4x tidak menjawab teleponku. Aku cuma mau mastiin kamu uda makan apa belum?. Karena tadi pagi aku lihat kamu belum masak apa apa," tanya ia padaku. 

Anto memang paling mengerti kalau istrinya tak pandai menjaga kesehatan. Makan pun sering telat, padahal punya riwayat sakit maag.

"Aku belum makan 'sayang! Ini baru mau bikin mie instan," sahut ku sambil memegang perut yang memang sedang keroncongan.

"Hmm ... Sudah kuduga pasti seperti itu. Kamu tunggu saja paling sebentar lagi pesanan makan siang untuk kamu datang, aku uda beliin nasi padang kesukaan mu. Aku cek di map kurirnya uda hampir sampai, jangan lupa dihabiskan agar gak kelaparan sampai sore," ucap Anto sedikit meledek. Dia Pun menutup telponnya.

Tak berapa lama bell pun berbunyi, aku bergegas untuk membuka pintu. 

"Itu pasti makan siang ku, kebetulan uda laper banget," ujarku sambil bergegas membuka pintu.

Benar saja, saat aku membuka pintu, ojek online yang di pesan Anto tiba, ia sudah berdiri tepat di depan pintu. Dan ternyata yang di pesan Anto buka cuma Nasi padang untuk makan siang ku. Tapi, ia juga memberikan kejutan berupa kado yang dibungkus kertas berwarna merah muda.

Aku yang sedang keroncongan ini malah membiarkan bungkusan nasi padang tergeletak di atas meja makan, dan lebih memilih membuka kado berwarna merah muda itu.

Mataku terbelalak saat membuka kado yang dikirim oleh Anto. Sebuah lingerie renda hitam dengan belahan yang lebar di bagian bawah, dan sepucuk surat yang bertuliskan.

"Selamat hari pertemuan kita. Aku ingin nanti malam kamu berikan aku kejutan yang spesial untuk melanjutkan pertempuran tadi pagi! Jangan lupa dipakai lingerie nya, ya' sayang! I love U"

Ya Tuhan! Aku sampai lupa jika hari ini adalah hari spesial aku dan Anto. Pantas saja tadi pagi Anto berbisik "Tunggu Rode selanjutnya"

Padahal tadi pagi aku jelas-jelas sudah kalah telak dan dia masih bilang ronde selanjutnya?. 

Ahh ... Anto! Kamu ini selalu saja buat aku berbunga bunga dan penasaran.

Beruntung sekali aku memiliki suami seperti Anto yang hangat dan romantis. Jadi gak sabar nunggu nanti malam.

Siang pun berganti malam, waktu yang ku tunggu-tunggu akhirnya tiba. 

Aku yang sudah berdandan cantik tak lupa ku pakai lingerie renda hitam yang dikirim Anto tadi siang. Motifnya yang sexy menempel di tubuh langsing ku, belahan dibagian bawahnya yang lebar membuatku terlihat lebih nakal dan liar, layaknya pemeran wanita di film film dewasa.

Segera ku WA Anto memastikan dia sudah dalam perjalanan pulang ke rumah.

"Kamu dimana? Uda keluar kantor? Nanti kalau uda sampai dirumah langsung masuk saja, ya! Pintu rumah gak aku kunci," Bunyi pesan ku kepada Anto.

bersambung

šŸŒø jangan lupa follow dan subscribe ya. Peluk cium dari jauh šŸŒ¹šŸ¤­šŸŒø

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Totok Hendriyas pc
bagus juga
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status