Beranda / Urban / Bukan Pengasuh Biasa / Tawaran 2 Miliar

Share

Bukan Pengasuh Biasa
Bukan Pengasuh Biasa
Penulis: Hare Ra

Tawaran 2 Miliar

Penulis: Hare Ra
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-29 11:28:24

“Menikahlah denganku, aku akan menanggung semua biaya operasional panti Kasih Semesta!” ujar seorang perempuan yang diperkirakan berusia sekitar 30 tahun yang mengenakan dress selutut berwarna hitam bertali satu, menyilangkan kedua kakinya sehingga menampilkan paha yang putih mulus.

“Hah?” tanya Langit dengan kebingungan.

Langit yang pada saat itu baru saja dibebaskan dari penjara, sedang kebingungan mencari pekerjaan karena pastinya tidaklah mudah bagi seorang mantan narapidana mendapatkan pekerjaan. Walaupun hanya dua bulan dia mendekam di balik jeruji besi itu, namun tetap saja nama baiknya sudah hancur. Dan akan sangat sulit mendapat kepercayaan dari para pemberi kerja.

Saat ini, dia memang menjadi tulang punggung abgi ibu dan lima orang adiknya di panti asuhan yang telah merawat dan membesarkannya. Dan sejak dia masuk penjara, ibu dan adik-adiknya semakin susaj, mereka seolah mendapat sanksi social atas apa yang dilakukan oleh Langit.

Dan kasus yang menyeret Langi masuk ke jeruji besi tersebut adalah karena dia melakukan penganiayaan kepada seorang donatur yang datang ke panti mereka. Bukan tanpa alasan dia melakukan hal itu, pada saat itu sang donatur berusaha melecehkan adiknya yang sedang duduk di kelas 5 sekolah dasar. Langit menghajarnya habis-habisan bahkan sampai salah satu tulang sang donatur bergeser. Dan jelas saja Langit dilaporkan ke pihak yang berwajib. Karena mereka tidak memiliki apa-apa, semua fakta bisa diputar balik. Langitlah yang dinyatakan bersalah dan dinyatakan mendapatkan hukuman empat tahun penjara.

Namun, tiga hari lalu tiba-tiba dia dibebaskan. Dan menurut sipir penjara, ada seorang yang membebaskan Langit. Namun, tidak diketahui siapa orang itu. Sehingga membuat Langit tidak bisa mengucapkan terima kasih.

Setelah keluar dari penjara dia harus mencari pekerjaan baru, karena dia sudah dipecat dari pekerjaan sebelumnya yaitu sebagai petugas cleaning service di sebuah kantor. Karena kasus pidana yang menimpanya membuat dia harus kehilangan pekerjaannya, sedangkan dia harus membiaya ibu dan kelima adiknya. Sudah dua tahun terakhir, panti asuhan yang dikelola ibunya - Bu Juni, tidak bisa menerima anak asuh lagi, karena keterbatasan biaya dan tidak ada donatur tetap.

Dan kemarin, dia mendapatkan sebuah telepon dari seseorang yang mengatakan akan memberikannya sebuah pekerjaan, yaitu sebagai pengasuh seorang anak berusia lima tahun. Dan hari ini dia diminta datang ke rumah yang dimaksud.

Dan disinilah dia saat ini, sedang berhadapan dengan ibu dari balita yang katanya akan menjadi anak asuhnya itu. Namun, bukannya tawaran kerja pengasuh balita yang dia dapatkan malah ajakan menikah.

“Apa tidak jelas yang aku katakan?” tanya perempuan yang bernama Jingga itu yang merupakan ibu dari balita yang rencananya akan diasuh oleh Langit. Jingga juga merupakan putri tunggal dari Davis Fargo, pemilik Fargo Group-perusahaan besar yang bergerak di bidang pertanian.

“Tapi, bukankah katanya lowongan yang ditawarkan untuk saya adalah sebagai pengasuh?” tanya Langit lugu.

Jingga tersenyum sinis. “Setelah melihat kamu secara langsung, aku berubah pikiran. Bukan hanya Biru yang butuh pengasuh, tapi mamanya juga!”

“Kau boleh menolaknya, tapi jangan harap bisa melihat panti asuhan itu lagi!” lanjut Jingga.

Langit masih terdiam, dia masih belum mengerti dengan perempuan yang berada di hadapannya ini. Mereka baru satu kali bertemu, dan tiba-tiba saja diajak menikah.

Tidak pernah terpikirkan dalam benaknya kalau dia yang baru berusia 22 tahun harus menikah dengan seorang wanita yang terpaut umur 8 tahun lebih tua darinya, seorang janda dan memiliki anak.

“Aku akan memberikan kamu 2 miliar rupiah,” lanjut Jingga lagi.

Dan lagi-lagi apa yang keluar dari mulut Jingga itu membuat Langit terdiam. Bahkan jangankan melihat uang sebanyak itu, mendengarnya saja baru kali ini. Seketika terbayang kehidupan ibu dan adik-adiknya akan tenang kalau dia memiliki uang.

Namun, Langit tidak mungkin menerima permintaan aneh Jingga begitu saja. Dan rasanya tidak mungkin orang kaya seperti Jingga mau menikah dengannya, seorang lelaki miskin.

“Jangan gila! Saya datang kesini untuk melamar pekerjaan, jangan mempermainkan saya!” jawab Langit dengan keras.

“Aku serius, aku akan berikan kamu uang sesuai yang aku janjikan setelah kita menikah. Jadilah pengasuh untuk Biru dan juga suami untukku. Aku telah membebaskanmu dari penjara dan sekarang terima tawaranku ini!” ujar Jingga lagi sembari tersenyum miring.

Mendengar apa yang dikatakan oleh Jingga membuat Langit membelalakkan matanya, wanita di hadapannya ini sangat penuh dengan kejutan. Dan ternyata Jingga lah yang telah membebaskannya dari penjara. Sekarang dia menuntut timbal baliknya.

Langit benar-benar dibuat bimbang, dia terdiam dan menyugar kasar rambutnya.

Jingga tersenyum melihat Langit yang sepertinya mulai goyah. Jingga merasa dia tidak salah memilih Langit untuk menjadi suaminya, terlihat kalau Langit adalah orang yang kuat dan memiliki ambisi. Jingga adalah mantan istri dari lelaki yang Langit hajar dan membuatnya dipenjara. Sehingga, Jingga merasa Langit adalah orang yang tepat untuk dijadikan sebagai pelindungnya dari sang mantan suami yang masih terus saja mengganggunya dan ingin merebut Biru-anak mereka, dari tangan Jingga. Padahal pengadilan sudah memutuskan kalau Jingga lah yang mendapat hak asuh untuk Biru.

“Memangnya apa yang bisa kau lakukan dengan status sebagai mantan napi? Mengandalkan hidup dari donatur? Sedangkan saat ini jangankan donatur, tetangga saja tidak ada yang mau membantu panti kalian. Bahkan mereka berniat mengusir panti itu, karena dianggap mengganggu keasrian wilayah mereka. Kau mau membuat ibu dan adikmu mati?” tanya Jingga kepada Langit.

Langit meradang mendengar apa yang disampaikan oleh Jingga. “Aku tidak akan membiarkan ibu dan adikku menderita!”

“Hahaha.”

Jingga tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban dari Langit. “Apa yang bisa kau lakukan? Semua orang menghindarimu. Tidak ada yang bisa dilakukan oleh seorang mantan terpidana, meskipun kau benar kau tetap akan dianggap menakutkan. Apalagi kabar yang menyebar adalah kalau kau menganiaya donatur karena kau memeras mereka.”

Langit mengepalkan tangannya. Dia tidak tahu siapa wanita yang sedang berbicara kepadanya ini, entah mengapa dia seolah tahu semuanya tentang Langit.

“Siapa kau sebenarnya?!” tanya Langit dengan tatapan mata tajam.

“Itu tidak penting. Yang terpenting saat ini adalah kau hanya perlu menerima tawaran yang aku berikan, maka semuanya akan aman dan selesai,” jawab Jingga.

Langit menghela nafas berat. “Apa yang aku dapatkan kalau aku menikahimu? Dan seberapa lama pernikahan ini?”

Kembali Jingga tertawa. “Kau akan mendapatkan kehidupan yang layak, ibu dan adikmu akan hidup sebagaimana manusia lainnya, mereka tidak perlu memulung dan makan makanan basi. Hidup mereka akan terjadi selama kau menjadi suamiku sampai aku bosan dan kita bercerai!”

“Kalau begitu aku menolak!” jawab Langit dengan tegas dan itu pastinya sangat mengejutkan Jingga.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Bukan Pengasuh Biasa   Keluarga yang Damai

    Hingga malam mereka berada di rumah Fargo dan Leni, mereka membantu mempersiapkan segalanya dan juga ternyata minimarket yang sudah disiapkan oleh Langit dan Jingga itu semuanya sudah terisi. Mereka hanya tinggal membukanya saja dan melayani, bahkan minumarket tersebut dilengkapi dengan mesin kasir dan semuanya.Juga ada kontak supplier yang akan mengisi minimarket mereka, pokoknya Fargo dan Leni hanya tinggal duduk diam mengelola minimarket tersebut. Dan mereka berharap kalau keduanya benar-benar serius dan bisa membuat minimarket tersebut lebih maju. Meskipun kondisinya mereka benar-benar berubah 180 derajat, berubah dari mereka yang awalnya seorang pengusaha seorang pemilik perusahaan yang tinggal di perumahan mewah biasa dilayani dengan beberapa orang pembantu. Dan sekarang mereka benar-benar melakukannya sendiri dengan tangan dan kaki mereka sendiri. Tapi, Langit melihat adanya keseriusan di wajah Fargo dan Leni.“Kami akan pulang, nanti kapan-kapan kami akan datang lagi ke sini

  • Bukan Pengasuh Biasa   Keluargalah Sebagai Tempat Kembali

    “Sekarang kemana tujuan kalian?" tanya Langit kepada Fargo. Fargo dan Leni tampak menggelengkan kepalanya, karena mereka saat ini tidak tahu harus kemana. Sebab mereka tidak memiliki tujuan, beberapa hari setelah diusir oleh pihak bank mereka memilih tinggal di hotel. Namun, ternyata biaya hotel pastinya terus membengkak dan mereka tidak mungkin terus-menerus untuk tinggal di hotel tersebut. Apalagi dengan kondisi mereka yang tidak memiliki apapun. Mereka pastinya tidak akan bisa membayar dan sudah bisa dipastikan kalau mereka pastinya memilih hotel bintang lima.“Kalau begitu nanti setelah bertemu Jingga dan juga setelah bertemu Zaki, kita akan makan. Aku akan mengantarkan kalian ke rumah yang kami siapkan itu. Kami sudah membeli rumahnya waktu itu kami menawarkan rumah karena memang kami sudah menyiapkan untuk tempat kalian tinggal dan juga di samping rumah tersebut ada minimarket yang juga nanti silakan kalian kelola untuk biaya kehidupan sehari-hari. Memang rumah yang kami siapka

  • Bukan Pengasuh Biasa   Fargo dan Penyesalannya

    Dua hari setelah Langit dan Jingga mendatangi rumah Fargo dan Leni ditolak karena tidak mau mengajak keduanya tinggal di rumah Maika.Akhirnya hari itu ternyata pihak bank berusaha untuk menggusur mereka rumah. Mereka sudah diwajibkan meninggalkan rumah dan semua kendaraan yang mereka miliki juga sudah disita.Dan menurut informasi yang Langit dapatkan, kalau semua itu juga masih terdapat kekurangan beberapa miliar dari semua asetnya tersebut.Meskipun keduanya menolak tawaran dari Langit dan Jingga pada malam itu, namun Langit tetap menyediakan sebuah rumah untuk kedua mertuanya itu. Karena dia yakin suatu saat kedua mertuanya pasti akan kembali ke rumah tersebut, sebab kalau rumah mereka sudah digusur mereka tidak memiliki tempat tinggal lagi.Tok! Tok! Tok! Pintu kamar Langit dan Jingga diketuk dari luar siang ini dengan pelan.Langit dan Jingga sedang beristirahat di kamarnya bersama dengan Zaki. Kebetulan hari ini adalah hari libur. Jadi, Langit sedang menemani Jingga di rumah d

  • Bukan Pengasuh Biasa   Tidak Dianggap

    "Tidak bisa, Pa! Kami tidak bisa mengajak kalian tinggal satu rumah dengan kami. Kalau kalian tidak mau ya sudah kalian tinggal saja di sini sampai kalian diusir oleh bank, kami tidak peduli lagi. Kenapa sih kalian selalu saja memaksa keinginan kalian, seharusnya kalian itu sadar dengan semua yang kalian alami," ujar Jingga berteriak saking kesalnya sambil berdiri bersiap meninggalkan kedua orang tuanya yang terus memaksa Langit untuk mengajak mereka tinggal bersama di rumah Maika.Bagaimana bisa mereka mau tinggal di rumah milik Maika, sedangkan pemilik rumah juga masih tinggal di sana. Berbeda kalau Fargo dan Leni mau tinggal bersama dan tidak ada Maika disana, tapi ini Maika saja masih tinggal bersama Langit dan Jingga di rumah tersebut. Dan keduanya memaksa untuk tinggal di rumah itu, hanya karena mereka merasa malu turun kasta yang biasanya tinggal di rumah besar dan mewah dan memiliki perusahaan harus tinggal di rumah sederhana yang kecil.Langit dan Jingga hanya akan memberikan

  • Bukan Pengasuh Biasa   Fargo Ditipu

    Tanpa terasa setahun sudah kelahiran Zaki, hari ini dirayakannya pesta ulang tahun untuk bayi yang sudah bisa berjalan tersebut. Semua orang bersukacita. Pun termasuk Biru yang saat ini sudah beranjak remaja. Dia akan memasuki ke sekolah lanjutan pertama, dia akan tinggal di kota bersama Langit dan Jingga di rumah Maika. Dia merasa begitu senang dengan pencapaiannya telah berhasil menyelesaikan sekolahnya di desa. Meskipun tinggal di desa, namun Biru tidak kalah dengan anak yang bersekolah di kota. Dia memiliki kemampuan yang hebat, kecerdasannya tinggi. Kemampuan akademiknya sangatlah tinggi.Dan seperti biasa, Fargo dan Leni belum ada perubahan sedikit pun. Mereka masih terus saja memanfaatkan Langit dan Jingga. Sudah tidak terhitung lagi berapa besar bantuan yang diberikan Langit kepada mereka.Hingga suatu hari, seminggu setelah acara ulang tahun Zaki, Langit menerima kabar dari surat kabar yang mengatakan kalau saat ini Fargo benar-benar jatuh, semua perusahaannya habis terjual d

  • Bukan Pengasuh Biasa   Merasa Tidak Adil

    Hari-hari yang dilalui Langit begitu bahagia setelah kehadiran anaknya. Setiap pulang bekerja rasanya semua letih dan lelahnya langsung hilang karena melihat senyuman dan tumbuh kembang anaknya yang begitu pesat.Sekarang ini anaknya sudah berumur 5 bulan, wajahnya semakin gemuk dan putih. Bayi berusia 5 bulan tersebut semakin lama semakin mirip dengan Langit.“Aku merasa tidak adil, tapi aku tidak tahu harus protes ke siapa," ujar Jingga di suatu weekend di saat mereka semua sedang berkumpul di rumah Maika.Semua orang tua Langit berkumpul di sana seperti biasa, mereka bermain bersama cucu. Kegiatan baru mereka saat ini adalah setiap weekend pasti berkumpul untuk melihat perkembangan cucu mereka.Mendengar apa yang disampaikan oleh Jingga, membuat semua orang melihat ke arahnya. Saat ini bayi Zaki sedang digendong oleh Abizar dan Hani, keduanya tampak sedang bermain bersama bayi Zaki.“Maksud kamu kenapa tidak adilnya? Bagaimana?" tanya Bu Juni kepada menantunya itu. Bu Juni sedikit

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status