Share

Hamil

"Kenapa, Sayang?"

Dion semakin mendekatkan wajahnya. Lelaki itu tak sabar ingin mengecup kening istrinya.

"Aku mau muntah."

Savira berlari menuju kamar mandi. Dia keluarkan semua isi perutnya, hingga lidahnya terasa begitu pahit. Namun perutnya terus meronta sampai tubuh perempuan itu lemas.

"Kamu kenapa sih, Ra? Kan sudah turun dari pesawat. Ya, kali masih mabuk udara."

Dion memijit tengkuk Savira agar tubuhnya lebih membaik. Namun aroma mulut Dion justru kembali memancing rasa mual dalam perutnya. Untuk kesekian kali Savira muntah dan tubuhnya semakin lemas.

"Kamu kenapa sih, Ra?"

"Diem! Jangan ngomong terus, Dion! Bau mulut kamu gak enak!"

Savira menutup hidung dengan kedua tangannya.

"Apaan, sih? Orang gak bau kok."

Dion terus mencium bau mulutnya. Namun tak ada yang aneh. Aroma kopi justru keluar dari mulutnya, bukan bau jengkol yang menjijikkan.

"Kamu habis makan apa sih, Dion?"

"Gak makan apa-apa, Ra."

"Tapi bau!"

Savira semakin rapat menutup hidungnya. Dia pun mendorong
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fiya Yulia
Jangan bilang kamu gk suka Dion,atau jangan juga nethink kau
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status