Share

Sebuah Kebenaran

Empat bulan kemudian.

Semilir angin memainkan rambut Savira yang dibiarkan tergerai. Helai demi helai rambut hitam itu menari, terkadang berhenti di hidung, bahkan mulut. Namun perempuan itu masih diam menikmati senja dengan hamparan sawah di depan mata.

"Mbak Savira wes arep magrib lho! Pamali ibu hamil masih di luar."

Seorang perempuan menyapa Savira. Dia juga memintanya segera masuk ke rumah karena malam segera datang.

"Nggeh, Bu. Terima kasih."

Perempuan itu mengangguk, kemudian melanjutkan langkah menuju rumah. Begitu pula Savira yang memilih mengikuti permintaan tetangganya tersebut.

Sudah empat bulan Savira tinggal di sebuah desa. Jauh dari hingar-bingar kota Jakarta. Setiap bulan sekali Hendra akan datang sambil membawa bahan makanan dan kebutuhan Savira selama satu bulan. Maklum, desa itu jauh dari pasar, bahkan swalayan.

Pasar terdekat berjarak 10 kilometer dari rumah Savira, itu pun hanya buka satu minggu sekali. Perempuan itu hanya ke pasar jika menginginkan ikan sega
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Fiya Yulia
Terima kasih untuk update nya thor, jangan lama" donk update nya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status