Share

Perpisahan

"Jangan bercanda kamu, Hen! Lahirannya masih satu bulan lagi."

"Savira terjatuh, perutnya terbentur hingga pendarahan."

"Apa!"

"Aku tunggu di bandara sekarang juga!"

Belum sempat menjawab sambungan telepon sudah dimatikan sepihak oleh Hendra. Sikap itu yang membuat Dion semakin panik dan ketakutan.

Sesaat Dion kebingungan, tidak tahu harus berbuat apa. Namun pesan masuk dari Hendra kembali menyadarkan lelaki itu. Dion segera menyambar kunci mobil, dia akan pergi ke bandara.

Mobil yang dikemudikan oleh supir melaju dengan kecepatan tinggi. Sepanjang jalan Dion terus meminta sopirnya untuk mempercepat laju kendaraannya. Lelaki itu tak ingin ketinggalan pesawat.

"Ngebut lagi, Man!"

"Tapi, Tuan ...."

"Kalau sampai aku ketinggalan pesawat, mati kamu!"

Supir Dion yang bernama Herman menelan ludah dengan susah payah. Dia pun kian menginjak pedal gas. Hingga akhirnya sampai tepat di depan jalan masuk bandara.

"Untung gak mati," ucap supir itu seraya mengelus dada.

Tanpa menjawab Dion kel
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Teli Apriani
beneran ini teh tamat ...jadi savira meninggal akhirnya
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status