Share

45. Janda

Tristan diam. Tubuhnya bergetar, dia bersandar di balik pintu dengan keringat yang menetes hingga membasahi baju yang dia kenakan. Malam ini Tristan tidak pulang ke apartemennya, tapi ke rumah mereka yang kosong. Terakhir petugas taman tadi sore menyapanya saat hendak pulang.

Nafas Tristan memburu, dia memukul kepalanya beberapa kali sambil menatap figur foto di tangannya. Bibirnya bergetar hebat. Air matanya mulai turun.

“Kenapa.”

Suara Tristan terdengar. Dia memukul kepalanya lagi dan lagi, darah dari hidungnya menetes menodai kemeja putih yang tidak di ganti sama-sekali.

“KENAPA HARUS BEGINI. KENAPA?” teriak Tristan, memukul tembok sampai tangannya kebas. Tubuh Tristan meringkuk ke lantai. Kepalanya dipenuhi dengan teka-teki dan itu membuatnya sakit.

Berusaha bangkit, Tristan menuju ke arah foto keluarga. Menatap wajah Yuan yang tersenyum gembira di sana sambil melihat ke arahnya. Itu adalah foto pertama yang mereka punya.

“Yuan, katakan padaku bahwa kau tidak melakukan ini.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status