Share

Bab 11. Aku Hamil

Netra sehitam jelaga milik Rumi bergoyang pelan. Dia memandang Aida beberapa saat dengan ekspresi yang sulit untuk ditebak. Setan kecil di dalam hatinya terus berbisik, bahwa dia bukan sekadar menyewakan rahim untuk Aida dan Hanan. Dia adalah istri Hanan yang memiliki hak sama seperti Aida. Namun, hati nurani Aida berteriak kencang. Aida dan Hanan menggantungkan harapan tinggi dengan menghadirkannya di tengah-tengah rumah tangga mereka. Aida hanya ingin Hanan mendapatkan keturunan dengan cara yang halal, dan dia sudah setuju untuk menjalani poligami ini.

“Jika dia bertanya tentang hal itu, cukup beri dia senyum.” Kalimat itu begitu jelas terngiang, seolah Hanan sedang berbisik di telinga Rumi.

Gadis berusia dua puluh tahun itu menundukkan kepala sambil menyelipkan rambut ke belakang telinga. Rumi tersenyum, meski sesungguhnya senyum itu tidak berasal dari dalam hati. Semua dia lakukan persis seperti arahan sang suami.

Sambil menahan degup jantung yang mengentak dada, Aida berusaha mem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status