Share

Kau Bukan Monster

Author: Senja Berpena
last update Last Updated: 2025-08-23 11:04:09

Kayla di rumah meremas gaun tidurnya. Jawaban Xavier yang hanya satu kata tadi membuat dadanya sesak. Ada apa dengan suaminya? Kenapa terdengar dingin sekali?

Tanpa pikir panjang, dia segera bersiap. Mengenakan gaun terusan biru muda, merias wajah tipis, lalu meminta sopir mengantarnya ke kantor. Sepanjang perjalanan, jantungnya berdebar tak karuan.

Setibanya di gedung The Moons Company, Kayla segera masuk. Beberapa staf memberi salam sopan, tapi wajah mereka pucat, penuh kecemasan.

Kayla makin curiga. Sesampainya di lantai khusus ruang kerja Xavier, ia melihat Richard sedang keluar masuk ruangan rapat, wajahnya masam.

“Richard, ada apa ini?” tanya Kayla dengan nada penuh cemas.

Richard terkejut melihat kedatangan Kayla lalu menatap wanita itu. “Kau yakin mau bertemu dengan Xavier sekarang? Dia sedang dalam mode ingin melahap orang, Kayla.”

Kayla mengerutkan keningnya karena bingung. “Ada apa, Richard? Memangnya apa yang terjadi?”

Richard menghela napasnya. “Kalau kau ingin tahu, sila
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Bukan Wanita Pilihanmu (Hanya Istri Pengganti)   Kerja Keras Bagai Kuda

    Dua minggu itu terasa bagai neraka bagi seluruh tim The Moons Company.Sejak Xavier menetapkan jadwal peluncuran yang dimajukan drastis, semua orang di kantor seakan hidup dalam mode darurat.Jam kerja tidak lagi dihitung normal. Siang dan malam menyatu. Lembur sudah tidak terhitung, bahkan beberapa karyawan memilih tidur di ruang kerja daripada pulang ke rumah.Richard menjadi komandan lapangan dan mengatur jadwal rapat besar setiap pagi dan malam.Axel terus berkoordinasi dengan tim IT agar tidak ada lagi kebocoran data. Andreas dan tim desain bekerja mati-matian, mengutak-atik detail produk agar lebih sempurna dibanding rancangan awal.Xavier? Dia adalah pusat badai itu sendiri. Tenang, dingin, tetapi setiap kata-katanya bagaikan cambuk yang membuat semua orang berlari lebih cepat.Tatapan matanya yang tajam membuat siapa pun bergidik, seolah kegagalan bukan hanya dilarang, melainkan tidak mungkin terjadi.Kayla sering datang ke kantor membawa makanan atau sekadar memberi semangat.

  • Bukan Wanita Pilihanmu (Hanya Istri Pengganti)   Pagi yang Panas

    Matahari pagi menyelinap lewat celah tirai, menimpa wajah Xavier yang masih terlelap.Kepala terasa berat, mulut kering, dan tubuhnya lengket oleh keringat semalam. Ia mengerang pelan, mencoba berguling, namun baru sadar bahwa dia masih memeluk erat tubuh telanjang Kayla.Tubuh mungil istrinya terbaring di pelukannya, rambut berantakan menutupi wajah cantiknya, kulitnya penuh bekas ciuman merah yang ditinggalkan semalam. Melihat itu, rasa bersalah langsung menyeruak di dada Xavier.“Kayla?” bisiknya lalu mengecup pelipis istrinya dengan lembut. “Aku … terlalu kasar semalam, ya?”Kayla membuka matanya perlahan lalu menatapnya dengan senyum tipis. “Kasar?” Ia terkekeh manja.“Kau menyebut itu kasar? Aku menyebutnya … luar biasa.”Pipi Xavier memanas mendengarnya. Dia lalu menunduk, menatap wajah Kayla yang tenang. “Aku mabuk. Aku bahkan tidak ingat semua detailnya. Aku takut sudah menyakitimu.”Kayla mengangkat tangannya lalu menyentuh rahang tegas suaminya. “Kau tidak menyakitiku, Xavi

  • Bukan Wanita Pilihanmu (Hanya Istri Pengganti)   Maaf, Aku Terlalu Kasar

    Hari-hari berikutnya menjadi mimpi buruk bagi semua orang di kantor.Jadwal rapat bisa berlangsung hingga dini hari, pesan singkat masuk di grup kantor setiap jam, bahkan akhir pekan pun mereka tetap bekerja.Kayla, yang beberapa kali datang membawakan makan malam untuk Xavier, terkejut melihat pemandangan kantor yang seperti medan perang.Tubuh-tubuh yang lelah, wajah pucat, namun tatapan mata yang tetap menyala. Semua orang seperti sedang berlari maraton tanpa garis finis yang jelas.Namun di balik semua itu, ada semangat aneh yang tumbuh di dalam diri mereka semua.Seolah api yang dipantik oleh Xavier menjalar ke semua karyawannya. Mereka mungkin menggerutu, tapi tangan mereka tidak berhenti bekerja.Dan di tengah semua itu, Xavier tetap menjadi pusat gravitasi.Tatapannya tajam, ucapannya dingin, namun setiap kali dia berdiri di depan timnya, aura kepemimpinan itu menular. Tidak ada yang berani goyah ketika pria itu sudah melangkah.“Dua minggu,” Xavier mengulangi kalimat itu di r

  • Bukan Wanita Pilihanmu (Hanya Istri Pengganti)   Motivasi untuk Mati Muda

    “Dua minggu?!” Richard mengulang kalimatnya untuk memastikan tidak salah dengar.Suaranya terdengar parau, setengah putus asa, setengah ingin meledak. “Xavier, kau ingin kita meluncurkan produk ini dalam dua minggu?!”Mata Richard masih terasa panas, bukan karena kopi yang baru saja diteguknya, melainkan karena keputusan Xavier yang hampir membuat jantungnya meloncat dari rongga dada.Dua minggu. Hanya dua minggu untuk meluncurkan produk raksasa yang seharusnya disiapkan berbulan-bulan lamanya.Richard tahu sepupunya itu gila, tapi kali ini, kegilaannya benar-benar berada di level yang sulit dijangkau akal sehat.Xavier hanya menatapnya dengan ekspresi tenang—tenang yang membuat semua orang di ruangan itu menahan napas.Senyum tipis terukir di wajahnya seakan dia sedang menonton sandiwara konyol, padahal semua ini adalah kenyataan yang akan menentukan nasib The Moons Company.“Kenapa?” Xavier bersuara tenang, nadanya seolah menyindir. “Kau keberatan, Richard? Atau mungkin ingin aku ma

  • Bukan Wanita Pilihanmu (Hanya Istri Pengganti)   Tahu Cara Menaklukan Xavier

    Kayla menaruh gelas berisi air tepat di hadapan Xavier.Tangannya yang ramping sedikit gemetar, entah karena cemas atau karena ia masih kesal melihat aura sang suami yang begitu tenang padahal dunia seakan runtuh di depan mereka.“Aku benar-benar tidak mengerti,” gumamnya sambil menggelengkan kepalanya.“Bagaimana bisa ada orang yang berani mengkhianatimu? Bahkan aku saja, yang sudah diberi kepercayaan sepenuhnya, tidak berani bermain-main denganmu.”Xavier yang sedang mengunyah potongan steaknya lantas menoleh pelan. Sudut bibirnya terangkat, tawa renyah keluar begitu saja. “Tentu saja, Kayla. Itu karena aku terlalu sempurna untuk dikhianati.”Kayla langsung mendengus, setengah malas mendengar nada congkak itu. “Oh, Tuhan ….” Ia langsung memutar bola matanya.“Apa? Kau tahu itu benar, Sayang.” Xavier menyandarkan tubuhnya ke kursi seraya menatap istrinya dengan tatapan arogan yang justru membuat dada Kayla berdesir.“Tidak ada yang sanggup menandingi ketampananku, kekayaanku, apalagi

  • Bukan Wanita Pilihanmu (Hanya Istri Pengganti)   Penuh dengan Ketegangan

    Rapat siang itu kembali dimulai dengan suasana jauh lebih kaku dibanding sebelum makan siang.Lampu-lampu ruang konferensi yang terang benderang seakan menyorot setiap wajah yang hadir, memaksa mereka untuk tidak bisa bersembunyi dari tatapan tajam sang CEO.Xavier duduk di kursi utama, bersandar dengan tenang, namun sorot matanya menusuk seperti bilah pedang. Setiap orang yang menatapnya seketika kehilangan keberanian untuk bernapas lega.Xavier membuka laptop pribadinya lalu menekan beberapa tombol sebelum layar besar di ruangan itu menampilkan rekaman CCTV dari beberapa sudut kantor.Semua menoleh ke layar dan hanya suara detakan jam dinding yang terdengar bersamaan dengan suara rekaman berganti dari satu sudut ke sudut lain.“Tidak ada yang aneh, bukan?” suara Xavier terdengar dalam, terkontrol, namun dinginnya membuat seluruh ruangan menegang.Beberapa orang mengangguk meski jelas mereka tidak yakin apa jawaban yang tepat.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status