Share

Bab 5

Dari hari senin sampai hari jumat Nia menghabiskan waktunya dengan bekerja.  Seperti biasa dia selalu pulang jam setengah lima sore, itu juga kalau gak ada lemburan. Lain lagi kalau lagi ada lembur, Nia kadang pulang kerja sampai jam delapan malam.

Namun ketika sudah tiba waktu libur Nia menghabiskan waktu liburnya dengan istirahat dan hanya memanjakan diri dengan rebahan di tempat tidur. 

Kadang Nia juga mengisi waktu liburnya dengan menelpon orang tua nya. Atau kadang juga dia mengisi waktu liburnya dengan video call dengan Ridwan. 

Saat Nia sedang enak-enak rebahan tiba-tiba HPnya berdering. Dan ternyata ada panggilan video dari Ridwan. Lalu Nia pun cepat-cepat menjawabnya.

"Hallo Nia." Kata Ridwan. 

"Iya hallo wan." Jawab Nia. 

"Kamu lagi apa ni?" Tanya Ridwan basa basi. 

"Lagi rebahan Wan mumpung libur kerja. Kamu gak kerja wan? " Tanya Nia. 

"Ini aku lagi kerja tapi lagi nyantai gak sibuk-sibuk banget. Makanya aku video call kamu." Kata Ridwan. 

Lalu mereka asik ngobrol dan bercanda. Terkadang dengan kekonyolan nya Ridwan bisa membuat Nia tertawa terus. 

Di tengah-tengah pembicaraannya tiba-tiba Ridwan bertanya kepada Nia "Ni aku punya teman, pengen kenal sama kamu. Kamu mau ya?" Kata Ridwan. 

"Orangnya gimana dulu, Baik gak? " Tanya nia

"Baik ko. Orangnya gak pernah ngerokok, gak pernah minum minuman beralkohol juga. Terus dia juga dia udah mapan, udah punya rumah sendiri dan karirnya juga bagus jika di bandingkan dengan aku mah jauh." Kata Ridwan. 

"Lah wan kalau berteman mah ya dengan siapa aja juga gak masalah. Gak harus sama orang kaya juga kali. Aku juga kan bukan berasal dari keluarga yang kaya raya. Yang penting baik." Kata Nia. 

"Jadi kamu mau?" Tanya Ridwan. 

"Boleh wan gak apa-apa biar nambah teman." Kata Nia. 

Lalu Ridwan kembali memberi tau tentang gimana karakter cowok yang akan di kenalkan nya. "Ni tapi kamu jangan nunggu dia ngechat kamu duluan ya, soalnya dia orangnya pemalu banget sama cewek. Jadi kamu gak apa-apa chat duluan aja. Terus ajak ngobrol juga, kamu kan pinter nyari topik pembicaraan. Biar dia terbiasa ngobrol sama cewek dan gak gerogi lagi kalau ngajak ngobrol cewek. Bantuin ya Ni?" 

"Iya wan tenang aja." Kata Nia. 

"Ya udah sekarang aku video call dia ya, biar dia gabung sama kita." Kata Ridwan. 

"Boleh." Kata Nia. 

Tak harus menunggu lama lelaki itu langsung menjawab panggilan videonya. Dan ketika dia lihat kalau ada Nia di antara panggilan video itu, dia langsung kaget. Dah dia hanya menampakan setengah dari wajahnya. Dan Ridwan mulai memperkenalkan Bobi. 

"Hallo Bob." Kata Ridwan. 

Lalu Bobi menjawabnya "iya hallo wan."

"Oh iya Bob, kenalin ini Nia teman gue, dan Nia kenalin ini Bobi temen ku." Kata Ridwan. 

"Oh iya salam kenal." Kata Nia. 

"Iya salam kenal juga." Jawab Bobi. 

Lalu merekapun ngobrol bersama dan saling bercanda bersama. Yang lebih tepatnya sih hanya Ridwan dan Nia yang heboh. Sedangkan Bobi hanya menjadi pendengar yang baik dan hanya sesekali saja dia ikut bicara. Dan terkadang Ridwan juga mengajak Bobi ngobrol agar Bobi bisa berbaur sama mereka dan biar dia gak kaku. 

Setelah lama kita ngobrol bareng Ridwan tiba-tiba pamit karena ada yang mau dia kerjakan kata nya.  "Nia, Bobi, aku pamit dulu ya? Mau membereskan dulu kerjaan gue. Bobi, Nia, kalian ngobrol dulu aja biar saling mengenal."  "Gak apa-apa kan aku tinggal dulu?" Tanya Ridwan. 

"Iya gak apa-apa ko wan." Kata Nia. 

"Iya gak apa-apa ko." Sahut Bobi. 

Lalu Ridwan pun meninggalkan  mereka berdua untuk ngobrol supaya lebih dekat lagi. Nia juga sebenarnya sudah tau kalau itu hanya alasan Ridwan saja, supaya Nia dan Bobi bisa ngobrol lebih akrab lagi. Biar mereka tidak canggung. 

Dan mereka berdua pun akhirnya ngobrol. Nia mulai untuk bertanya sama Bobi, "oh iya Bob, ngomong-ngomong kamu orang mana?"

"Aku orang tasik sama kayak Ridwan. Kalau kamu?" Tanya Bobi. 

"Aku juga sama orang tasik. Tapi aku merantau di sukabumi. Kata Ridwan kamu juga merantau ya? Kalau boleh tau kamu merantau dimana?" Tanya Nia. 

"Aku merantau di Bali." Kata Bobi. 

"Wow, jauh banget ya. Ngomong-ngomong suasana di bali itu kaya gimana sih? Maaf banyak nanya, soalnya aku belum pernah ke Bali. Hehe" Kata Nia. 

Lalu Bobi pun menjelaskannya bagaimana suasana di sana. 

Setelah itu Nia bertanya lagi, "kalau boleh tau kamu seangkatan sama Ridwan gak? "

"Enggak, aku satu tahun lebih tua dari pada Ridwan. Kalau kamu? " Akhirnya Bobi sudah mulai berani bertanya kepada Nia. 

"Oh berarti aku manggilnya kakak aja kali ya biar lebih sopan. Soalnya aku satu tahun lebih muda dari Ridwan." Kata Nia. 

"Ya terserah sih, mau manggil nama juga gak apa-apa." Kata Bobi. 

Dan setelah lama ngobrol, akhirnya Bobi sudah sedikit tidak kaku lagi dan dia juga sudah mulai berani untuk bertanya. 

"Oh iya Ni, aku bole save nomor kamu gak?" Tanya Bobi. 

"Boleh, kalau mau di save ya save aja gak apa-apa ko." Jawab Nia. 

"Gak bakalan ada yang marah kan?" Tanya Bobi. 

"Gak bakalan kak. Nyantai aja. Kalau Nia save nomor kakak ada yang marah gak?" Tanya Nia. 

"Gak bakalan save aja gak apa-apa." Kata Bobi. 

"Yakin pacarnya gak bakal marah? Takutnya nanti tau-tau aku kena marah pacar kakak lagi." Kata Nia meyakinkan Bobi sambil bercanda. Padahal Nia sendiri sudah tau kalau Bobi tidak punya pacar. sebenarnya dia hanya basa-basi biar suasananya mencair. 

"Aku gak punya pacar Nia, Jadi nyantai aja. Gak bakal ada yang marahin kamu ko." Kata Bobi. 

"Ok deh kalau gitu nanti nomornya aku save ya kak?" Kata Nia. 

"Iya." Jawab Bobi. 

Dan akhirnya pembicaraan mereka pun sudah mulai mencair dan Bobi juga sudah tidak kaku lagi. Dan sepertinya Bobi senang sudah ngobrol banyak dengan Nia.

Setelah lama ngobrol akhirnya merekapun mengakhirinya. Dan sebelum mereka mengakhiri panggilan video nya Bobi minta ijin sama Nia, "Nia kalau nanti besok-besok aku nelpon kamu lagi boleh gak?"

"Boleh kak, telpon aja." Kata Nia. 

"Oh ya udah nanti aku telpon kamu lagi ya? " Kata Bobi. 

"Iya."

Dan merekapun mengakhiri telponnya. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status