Share

Bab 6

Pada hari-hari berikutnya Bobi dan Nia sudah mulai akrab, bahkan mereka sudah sering bertukar kabar melalui pesan W******p atau bahkan melalui video call. Mereka sudah sering video call, bahkan hampir setiap hari sama seperti Ridwan pada Nia.

Terkadang pada saat Nia sedang video call sama Ridwan tiba-tiba Bobi juga nge-video call atau pun kadang sebaliknya. 

Kalau mereka tidak keberatan, kadang Nia suka menyarankan untuk di gabungkan saja biar mereka bertiga bisa ngobrol bareng dalam waktu yang bersamaan. 

Tapi Bobi lebih sering menolaknya. Bahkan terkadang dia lebih memilih untuk menunggu saja dan nanti dia akan kembali menghubungi Nia jika Ridwan sudah selsai nelpon Nia. 

Semakin lama Nia sama Bobi semakin akrab dan semakin dekat. Bahkan Bobi sudah tidak secuek sebelumnya, Bobi sudah sering bercanda dan gak canggung lagi pada Nia. 

Kadang Bobi juga suka menceritakan tentang dirinya dan menceritakan tentang apapun yang dia alami saat dia di perantauan. 

Dan dia juga kayaknya sudah mulai suka pada Nia. Padahal Nia dan Bobi awalnya hanya ingin berteman saja, tidak lebih. Dan Nia juga gak pernah berharap lebih pada Bobi. 

Bobi mulai menanyakan tentang kriteria lelaki yang di inginkan Nia untuk mendampingi hidupnya. 

"Oh iya Ni, aku boleh nanya gak?" Kata Bobi yang sekarang sedang video call sama Nia. 

"Boleh kak, mau nanya apa?" Kata Nia. 

"Kalau boleh tau tipe cowok yang kamu inginkan itu yang seperti apa sih Ni?" Tanya Bobi. 

Lalu Nia pun menjawab "ya, aku sih berharap nanti aku ingin di jodohkan dengan orang yang baik, bertanggung jawab, bisa ngertiin aku, bisa menerima semua kekurangan ku, dan bisa sayang sama aku dan orang tua ku." 

"Oh gitu ya?" Kata Bobi. 

"Tapi maaf aku gak nyari pacar. Aku sudah bosen pacaran terus putus, pacaran lagi terus putus lagi, terus aja kaya gitu. Aku hanya mau menerima orang yang mau serius dan mau berkomitmen dengan ku." Kata Nia. 

"Oh gitu ya." Kata Bobi. 

"Iya. Kalau kamu sendiri mau nyari perempuan yang kayak gimana? " Tanya Nia. 

"Ya sama lah yang baik, yang sayang sama aku dan orang tua ku, yang bisa menerima aku apa adanya." Kata Bobi. 

"Dan yang penting harus sejalan sama kita dan sepemikiran sama kita." Sahut Nia. 

"Iya benar." Kata Bobi. 

Semakin lama mereka semakin sering bertukar kabar. Bahkan hampir setiap hari mereka video call, bercanda, dan tertawa bersama. Bahkan Bobi sangat perhatian sama Nia. 

Bobi juga merasa Nia sudah membuat dia nyaman dan Bobi mulai jatuh cinta sama Nia. 

Tapi lain lagi dengan Nia yang sangat hati-hati Untuk mengartikan semua perhatian yang Bobi berikan padanya. Nia tidak mau sakit hati yang dia rasakan sebelumnya terulang lagi. Nia tidak mau terburu-buru untuk jatuh cinta. 

Hingga suatu ketika Nia sedang video call dengan Ridwan, Tiba-tiba Ridwan berinisiatif untuk mengajak Bobi bergabung dengan mereka untuk ngobrol, cerita, dan bercanda bersama. 

Setelah Bobi terhubung dengan mereka akhirnya mereka ngobrol dan bercanda kesana-kemari gak penting. Di tengah-tengah obrolan mereka tiba-tiba ada obrolan yang menggiring Ridwan untuk menanyakan tipe seperti apa pasangan yang mereka impikan. 

Lalu Ridwan bertanya pada Nia, "Ni, ngomong-ngomong tipe cowok mu seperti apa sih? "

"Ya aku mah gak mau muluk-muluk sih wan yang penting baik, bertanggung jawab, bisa menerima aku dan orang tua ku, bisa menyayangi aku dan orang tua ku,bisa ngertiin aku, satu pemikiran sama aku, dan satu lagi harus setia. Karena aku gak mau di dua apa lagi di poligami." Kata Nia sambil ketawa. 

"Kalau tipe cewek kamu seperti apa wan. ?" Tanya Nia. 

"Ya sama sih aku juga gak muluk-muluk. Pengen yang baik, yang pengertian, yang bisa nerima aku apa adanya." Kata Ridwan. 

Lalu Ridwan melanjutkan menceritakan hal-hal konyol yang pernah dia alami. Dari mulai menceritakan masalah pribadi hingga masalah cewek yang bikin Bobi dan Nia tertawa. 

Lalu ridwan kembali bertanya pada Bobi, "oh iya aku lupa belum bertanya pada kamu Bob. Ngomong-ngomong tipe cewek idaman mu seperti apa Bob? Nia juga pengen tau kan Ni?"

"Iya nih aku juga penasaran." Kata Nia. 

Bobi pun terdiam sebentar dan kembali menjawab pertanyaan Ridwan, "tipe cewek idaman ku ya gitu, tipe cewek idaman ku ya Nia."

Ridwan pun kaget mendengar jawaban Bobi, apa lagi Nia bukan kaget lagi, dia tersipu malu. Wajahnya memerah seketika. Nia bingung harus gimana nanggapin apa yang di katakan Bobi.

Setelah Ridwan dan Nia terdiam sebentar karena kaget dan gak nyangka dengan apa yang di katakan Bobi. Kemudian Ridwan berseru "asyiiik mantap, ciiiee Nia." Kata Ridwan sambil tertawa. 

"Apaan sih. Bercandanya keterlaluan deh.jangan gitu dong,nanti aku baper lagi." Kata Nia. 

"Itu bercanda apa serius sih bos?" Ridwan bertanya pada Bobi. 

Lalu Bobi menjawabnya, "ya gue serius wan. Tipe cewek idaman ku ya Nia."

Mendengar penjelasan dari Bobi, Ridwan  pun semakin ngeledekin Nia dan Bobi. Sampai akhirnya mereka mengakhiri panggilan video mereka. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status