Share

BAB 67

Author: jasheline
last update Last Updated: 2025-01-23 20:57:41

Selena akhirnya kembali ke rumah. Tanpa menunggu lama, ia segera masuk ke kamar mandi, membasuh tubuhnya sebersih mungkin. Bau anyir darah yang menempel di kulitnya membuatnya mual. Ia menuangkan sampo dan sabun berkali-kali ke tubuhnya, seakan ingin menghapus jejak mimpi buruk yang baru saja dialaminya. Namun, bau itu tetap terasa, samar tapi nyata, menghantui pikirannya.

Usai membersihkan diri, Selena duduk di ruang tamu bersama ayahnya dan Ustadz Sholeh. Di hadapannya, sepiring makanan tersaji. Perutnya yang kosong selama dua hari terakhir akhirnya mendapat asupan selain air sungai. Dengan lahap, ia menyantap setiap suapan, sementara ayah Nicholas dan Ustadz Sholeh hanya bisa menatapnya dengan perasaan campur aduk, antara lega dan prihatin.

"Alhamdulillah..." Selena menghela nafas lega setelah meneguk air.

"Nak, kamu pasti kelaparan... Kasihan sekali kamu." Suara bibi yang sedari tadi memperhatikan nya terdengar lirih.

Selena tersenyum, menatap bibinya yang tampak berkaca-kaca. "Ma
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • CALON TUMBAL   BAB 143

    Selena menoleh ke arah suara yang muncul, tadi dan dia melihat sosok perempuan yang berada di mimpinya, ada di ruangan itu. Masih sama dengan yang di mimpi Selena, wajahnya tidak terlihat."Selena.." Panggilnya, Selena hanya masih memperhatikan saja."Kemari Selena." Panggilnya lagi."Kalau kamu mau menceritakan sesuatu, cerita aja, aku akan dengerin. Kamu selalu muncul di mimpiku, tapi aku nggak tau kamu siapa." Ujar Selena.Dan yang Selena lihat sekarang adalah, di belakang sosok perempuan itu berdiri ada singgasana yang sama yang Selena lihat di mimpinya."Ceritaku adalah ceritamu, ingat Selena.." Ujarnya.Selena masih tetap hanya diam, bahkan ketika Selena memanggil aki, aki juga tidak berkata apapun dan hanya hadir di sana. Itu membuktikan bahwa sosok perempuan itu dihormati oleh aki."Aku tidak mengerti." Ujar Selena.Sementara Selena sedang kebingungan menatap sosok perempuan itu. Di luar ruangan itu, tepatnya di lobby, Nicholas sedang berjalan hendak naik ke atas setelah ia me

  • CALON TUMBAL   BAB 142

    Selena sudah selesai kuliah dan kini dia keluar di lobby bersama Linggar dan Deon, mereka masih membahas hantu Meisya yang ikut Linggar pulang."Dianya nggak mau, maunya ikut lu." Ujar Selena sambil terkekeh."Yah, Selena.. bilangin dong, gue nggak mau dia ikut, serem ih." Ujar Linggar."Coba lu bilang sendiri, dia di sebelah lo." Ujar Selena, Linggar panik jadinya."Elu si Nggar, pake mirip segala mukanya sama mantannya dia, kan jadi ngikut." Ujar Deon, Linggar pun melirik tajam si Deon."Mana gue tau muka ganteng gue ini pasaran! Mana cowoknya dia brengsek dan tolol pula." Ujar Linggar kesal.Sampai akhirnya mereka tiba di lobby dan sudah ada Nicholas yang menunggu Selena di depan universitas."Eee cie.. dijemput mas suami." Goda Deon saat melihat Nicholas.Selena tersenyum melihat Nicholas dan Nicholas pun melambaikan tangannya sambil senyum.."Duluan ya gaes, dah.." Ujar Selena, dia langsung berlari kecil menghampiri Nicholas."Jangan lari, sayang." Ujar Nicholas, Selena tersenyum

  • CALON TUMBAL   BAB 141

    Selena, Linggar dan Deon masih berada di kantin. Selena sedang menceritakan pada Linggar dan Deon tentang hantu perempuan yang basah kuyup itu, menurut cerita dari si hantu perempuan itu, selama ini dia berada di apartemen Linggar dan dan mengamati setiap gerak-gerik Linggar dan Deon."Kok gue nggak tau!? Gue nggak liat dia di apartemen gue!" Ujar Linggar."Nggak tau, dia bilangnya gitu." Sahut Selena. Mungkin karena kekuatan Linggar dan Selena tidak setara makanya Linggar tidak merasa kehadiran sosok itu."Aku suka liat Deon mandi.. Hihihihihi.." Ujar hantu perempuan itu dan Selena menahan tawa."Kenapa lu, Sel?" Tanya Deon, karena melihat Selena menahan tawa."Jangan kasih tau, Selena.. Hihihihi.." Ujar hantu perempuan itu."Nggak boleh gitu, kasihan Deonnya." Sahut Selena, sosoknya malah terus terkikik.."Hihihihi.. Dia tiap malem nontonin orang anu-anu di komputer." Ujarnya lagi, Selena yang mendengar itu menutup mulutnya, kini dia mengerti kata anu-anu setelah menikah."Kenapa si

  • CALON TUMBAL   BAB 140

    Esok harinya Selena sudah bisa berjalan biasa saja tidak seperti kemarin sakitnya. Dia berangkat pagi-pagi dengan Nicholas ke rumah sakit untuk menjenguk ayahnya yang kondisinya masih sama saja."Gimana kondisi papa?" Tanya Selena, sambil menggenggam tangan ayah Nicholas."Papa baik, nak.." Sahut ayah Nicholas dengan tersenyum."Papa sangat ingin melihat kalian menikah.." Ujarnya dan Selena tertegun mendengar itu."Kan Selena sama abang udah nikah, pa.." Sahut Selena halus."Udah ya?" Tanya ayahnya, dan kini ayahnya seperti berpikir keras.Selena dan Nicholas pun saling pandang melihat itu, ayahnya lupa bahwa mereka sudah menikah."Sayang, ayo abang anter ke kampus, udah siang.." Ujar Nicholas, dan Selena menangguk."Papa, Selena kuliah dulu, ya.. Ntar Selena jenguk papa lagi kalo udah kelar kuliah." Ujar Selena."Iya nak, hati-hati.." Ujar ayah Nicholas, Selena lalu salim tangan."Nicholas anter Selena dulu ya, pa.." Ujar Nicholas dan ayahnya mengangguk."Kalian harus tetap hati-hati

  • CALON TUMBAL   BAB 139

    Setelah selesai berkemas, akhirnya Selena dan Nicholas pun kini akan pulang ke Jakarta.Selena sedang berpamitan sekarang dengan ibunya Rangga dan bibi dan keduanya tersenyum-senyum tidak jelas."Selena pulang dulu ya bude, bibi.." Pamit Selena."Iya nak, ati-ati di jalan. Tadi bibi bikin jamu ada tiga botol, diminum ya ntar, supaya nggak gampang sakit." Ujar si bibi dan Selena mengangguk."Makasih, bi." Ujar Selena, Selena lalu salim tangan selayaknya dengan orang tua sendiri, dia tidak membedakan status."Tapi nak Selena minumnya kalo malem sebelum tidur aja, soalnya supaya efeknya lebih terasa." Ujar si bibi dan Selena manggut-manggut saja tanpa curiga."Oke deh.." Sahut Selena dengan senyumannya."Mas Nicholas juga minum, supaya.. sehat!" Ujar si bibi, namun ucapannya menggantung penuh arti."Iya bi, makasih banyak ya bi, bude." Ujar Nicholas dan kedua wanita itu mengangguk.Akhirnya Selena pun berjalan dengan pekan menuju ke mobil, sebenarnya Nicholas ingin menggendongnya, tapi S

  • CALON TUMBAL   BAB 138

    Selena dan Nicholas sudah berada di rumahnya, ibunya Rangga tidak berada di sana dan pulang ke rumahnya sendiri, pun dengan bibi yang satu lagi. Jadilah hanya sepasang suami istri muda itu saja di rumah itu.Selena sedang mengerjakan tugas kuliahnya di meja belajar di kamarnya, sementara Nicholas, ia sedang mengotak-atik ponselnya entah apa yang sedang dia kerjakan."Hoamm.." Perhatian Nicholas teralihkan karena Selena menguap, dia pun meletakkan ponselnya di nakas.Nicholas bangun dari ranjang dan menghampiri Selena, lalu ia memijat pelan pundak Selena."Capek, sayang?" Tanya Nicholas, dan Selena mengangguk."Otak udang ku nggak berfungsi, bang." Ujar Selena, wajahnya sudah frustasi, Nicholas yang melihatnya pun terkekeh."Ya udah, itu tandanya tubuh kamu minta istirahat. Yuk bobo.." Ajak Nicholas"Tapi belom kelar." Ujar Selena."Ntar abang bantuin, yuk.." Nicholas membantu Selena bangun dari duduknya."Adeh.. Udah faktor usia pinggangnya sakit." Ujar Selena, Nicholas terkekeh jadin

  • CALON TUMBAL   BAB 137

    Selena melihat ibunya yang sedang berdiri dengan wajah yang sangat cantik dan tersenyum padanya, Selena pun tersenyum pada ibunya."Bunda.. aku kaget, kirain siapa." Ujar Selena, dia lalu menggunakan mukenanya."Mau sholat yah anak bunda?" Tanya ibunya Selena dan Selena mengangguk."Selena sholat dulu ya, bun." Ujar Selena dan ibunya mengangguk dengan senyumannya.Selena agak merasa janggal dengan ibunya yang selalu senyum tapi seperti sedih, dia lalu menggelengkan kepalanya dan akhirnya sholat. Setelah selesai sholat, Selena pun melihat ibunya yang kini berpindah ke sebelahnya sambil memandanginya."Bunda, bunda kenapa?" Tanya Selena, dia sangat yakin ada yang salah."Selena sayang, bunda mau pamit.."DEG!Selena langsung terdiam mendengarnya."B-bunda.." Selena, seketika teringat dengan janji ibunya, yang akan pergi setelah melihat dirinya menikah."Hiks! Hiks! Kenapa aku bisa lupa, bunda.." Selena seketika menangis."Jangan nangis, sayang.." Bundanya pun ikut bersedih melihat Selen

  • CALON TUMBAL   BAB 136

    Nicholas dan Selena sudah berganti menggunakan pakaian biasa, dan mereka kini berada di kamar Nicholas sebab kamar Selena akan dipakai ibunya Rangga. Selena sedang mengeringkan rambutnya setelah dia selesai mandi, eit.. jangan mikir udah unboxing, belom ya..Nicholas menghampiri Selena lalu mengecup pucuk kepala Selena, Selena hanya tersenyum karenanya."Mulai sekarang, kamu bobonya di kamar abang, okay." Ujar Nicholas."Hah, kenapa?" Tanya Selena polos."Iya dong.. kan udah nikah, sayang.. masa bobo sendiri-sendiri." Sahut Nicholas, Selena tampak terdiam sekarang lalu mematikan mesin pengering rambutnya.Melihat Selena yang kebingungan Nicholas pun terkekeh, Nicholas lalu memutar tubuh Selena perlahan dan menatap mata Selena dalam dalam."Mulai sekarang, kamu udah jadi tanggung jawab abang. Abang mungkin masih belum sukses dan memiliki pendapatan sebanyak papa, tapi abang janji akan memenuhi semua kebutuhan kamu." Ujar Nicholas."Doakan abang ya dek, supaya abang bisa menjadi suami y

  • CALON TUMBAL   BAB 135

    Nicholas sudah duduk berhadapan dengan penghulu dan Ustadz Sholeh yang akan menjadi wali nikah Selena, dan mereka akan segera melangsungkan ijab kabulnya disaksikan ayah Nicholas dan semua yang hadir di sana."Mari kita mulai.." Ujar penghulunya dan semua orang mengangguk lalu mulai membaca doa.Selena yang berada di balik tirai menahan tangisnya karena dia memikirkan keluarganya yang sudah tiada. Dia sangat ingin ayahnya sendiri yang menjadi wali nikahnya, tapi ayahnya sudah meninggal. Dia sangat ingin ibunya yang mendampinginya dalam pernikahan itu, tapi ibunya juga sudah meninggal. Bahkan neneknya pun.. tidak bisa menyaksikan hari bahagianya itu.'Ayah, Uti.. Selena menikah hari ini, maaf karena sangat mendadak jadi Selena belum sempat pulang ke kampung untuk mengunjungi makam kalian. Selena janji, setelah menikah Selena akan pulang mengunjungi kalian.. Selena yakin kalian juga tidak akan keberatan dengan pernikahan ini, kan..' Batin Selena.Dan saat itu, Selena melihat siluet caha

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status