Share

Melepas Rindu

Kaki Sahila melangkah pelan setelah turun dari mobil SUV mewah milik keluarganya yang berhenti di depan rumah tempat tinggalnya. Tangannya terus menggandeng erat jemari Ardan, Bima berada di gendongan Praset, sedangkan Reno sudah membuka pagar rumah yang terbuat dari kayu bercat putih.

Halaman yang cukup luas dengan rerumputan yang tertata apik hasil kerja keras Ardan yang memang mau melakukannya sendiri, membuat senyum Sahila merekah. Di teras depan, Rizal, Imel, Dewa beserta istri dan kedua anaknya menyambut dengan wajah penuh bahagia. Kedua tangan Imel ia rentangkan, betapa bersyukur bisa melihat Sahila kembali dalam keadaan sehat.

"Ibu," sapa Sahila dengan derai air mata.

"Sayang," peluk Imel. "Jangan nangis, Ibu nggak mau ada air mata kesedihan lagi dikeluarga kita selain air mata bahagia," lanjutnya. Sahila mengulur pelukan, mengangguk, lalu berpindah memeluk Rizal.

Di dalam rumah, orang suruhan Praset sudah menyiapkan hidangan yang pasti Sahila suka. Jadilah acara sederh
Rianievy

Hai teman-teman pembaca, jangan lupa, mampir membaca karya terbaru saya berjudul : Hamil anak siapa? Terima kasih karena sudah membaca CELASEMARA sampai di bab ini, matur nuwun sanget.

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
anne annisa
tinggal cerita askara yg blm ya. semoga sahilaa dan ardan langgeng. tambah anak dong
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status