Share

Dikhianati

Penulis: Perindu Surga
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-01 05:19:43

"Kasihan sekali wanita itu, kekasih dan ibunya berselingkuh. Hm ... biar aku kirim pesan padanya agar dia bisa melabrak dua bajingan itu." Alex tersenyum jahat setelah satu minggu yang lalu mengetahui semua informasi tentang Mega. 

Alex : Datang ke rumah ibumu jika kau mencari kekasih kesayanganmu. 

..........................................................................

Brak!

"Dasar brengsek!" Mega berteriak seraya mendobrak pintu kamar Sora dengan sangat kasar sampai bunyi dentuman terdengar memekakkan telinga.

Dua orang yang sedang memadu kasih di dibuat sangat terkejut dengan kedatangan Mega yang tiba-tiba. Dengan cepat keduanya segera menutup tubuh polos mereka dengan selimut. Wajah keduanya pucat pasi ketika menerima tatapan tajam dari Mega.

 

Sekarang mereka merasa diintimidasi oleh tatapan tajam Mega. Wanita itu melotot karena tidak menyangka jika pesan singkat yang dia dapat dari nomor tanpa nama ketika dia hendak pulang dari perusahaan tempatnya bekerja ternyata benar. Kekasihnya berselingkuh dan parahnya wanita selingkuhan kekasihnya adalah ibu kandung Mega sendiri.

Sora memang sudah lama berpisah dengan ayah Mega yang bernama Mahendra karena alasan perselingkuhan. Tanpa bisa dikendalikan lagi, air bening mengalir dari sudut matanya. Mega memegang dadanya yang terasa nyeri, tetapi dia juga merasa sangat lega karena rasa penasarannya tentang perubahan sikap sang kekasih akhirnya dia ketahui.

"Me-mega, ini tidak seperti yang kau lihat, Nak." Ibu kandung Mega berusaha untuk menjelaskan. Wanita berusia 44 tahun itu masih terlihat cantik dan menggoda walau telah memiliki Mega yang sekarang sudah berusia 23 tahun.

Kekasih Mega hanya bisa diam karena tidak bisa berkata apa-apa. Dia sudah ketahuan dan untuk mengelak pun hanya akan percuma saja.

"Lalu apa? Orang lain yang melihat kalian pun akan menilai sama sepertiku. Pasangan selingkuhan yang sedang membuat anak!" bentak Mega penuh amarah. Rasa nyeri di hatinya semakin terasa.

"Jaga ucapanmu. Aku ini ibumu, Mega!" teriak Sora tegas untuk menutupi rasa bersalahnya.

Mega tersenyum sinis, dia mengepalkan tangannya dengan erat seraya berjalan ke arah ranjang.

Plak! Plak! Dua kali tamparan Mega berikan pada Sora dengan keras, sekarang dia percaya kalau ayahnya dulu menceraikan Sora karena wanita itu berselingkuh.

Mega geram, untuk pertama kalinya dia merasa jijik dengan ibu kandungnya sendiri. Bagaimana bisa wanita yang telah mengandungnya selama sembilan bulan dengan tega merebut kekasih putrinya.

"Tidak ada ibu yang tega melukai hati anaknya kecuali sang ibu tidak menginginkan kehadiran anak itu dan mungkin saja sedang memiliki masalah kejiwaan." Kalimat telak yang membuat Sora bungkam seakan apa yang dikatakan Mega adalah sebuah kebenaran.

Mega berpikir kalau ibu singa pun tidak akan memakan anaknya. Sungguh, Mega sangat membenci Sora sekarang, dia tidak mau lagi memanggil wanita itu dengan panggilan 'mama' lagi setelah melihat betapa menjijikkan wanita itu.

"Dimas, kita putus!" teriak Mega seraya menatap dengan sorot penuh kekecewaan pada laki-laki itu.

"Tidak! Kau tidak bisa melakukannya. Ibumu yang merayuku, Sayang." Dimas memakai celananya lalu berjalan menghadap Mega.

"Jangan menyalahkan orang lain untuk menutup kelakuan bejatmu!" Mega mendorong Dimas sampai laki-laki itu terjengkang di lantai kamar.

"Mega!" bentak Sora marah, dia tidak terima Mega melukai kekasihnya.

"Aku tidak akan melupakan hari ini. Untuk pertama kalinya aku sangat menyesal karena lahir dari rahim wanita menjijikkan seperti dirimu." Mega membalikkan badannya dan berlari cepat keluar kamar untuk meninggalkan rumah itu.

"Sayang, tunggu!" Dimas mengejar Mega sampai teras rumah. Namun, dia terlambat karena mobil milik wanita yang sangat dia cintai itu telah pergi.

Dia sangat menyesal karena telah mengkhianati wanita yang sangat dia cintai karena napsu bejatnya yang membuat dirinya tidak bisa menahan diri dari godaan Sora.

"Lupakan anak bajingan itu, lebih baik kita melanjutkan aktivitas kita yang tertunda!" Sora menarik tangan Dimas dan mengajaknya kembali masuk ke rumah. Mereka berdua pun melanjutkan kembali aktivitas bejatnya.

"Sakit sialan!" teriak Sora yang tidak bisa mengimbangi permainan Dimas.

"Diam jalang!" Kali ini Dimas sangat kasar sampai Sora kesakitan. Nasi sudah jadi bubur. Dimas tahu kesalahannya sudah sangat besar dan lebih memilih untuk menikmati Sora karena dia tahu akan percuma meminta maaf pada Mega yang tidak akan sudi menerimanya lagi. 

. . . . . . . .  . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . . . . . .. . . . . .

Mega melajukan mobil miliknya dengan kecepatan tinggi. Terlihat jelas jika wanita itu menahan amarah yang teramat dalam sampai tidak memedulikan lagi keselamatannya.

Dia mengusap air matanya kasar dan bersumpah tidak akan menangis lagi karena air matanya terlalu berharga untuk menangisi para bajingan itu.

Ketika air matanya telah kering. Mega teringat kembali dengan pesan dari nomor tanpa nama tadi, dia bertanya-tanya tentang siapa si pengirim pesan yang memberitahunya tentang perselingkuhan sang kekasih. Dia sangat yakin kalau orang yang memberitahunya pasti bukan orang sembarangan.

Namun, dia juga bingung dengan alasan yang ada di balik si pengirim pesan karena sangat tidak mungkin kalau orang itu mengirimnya dengan cuma-cuma.

"Aku harus mencari tahu siapa pemilik nomor ponsel misterius itu." Mega terus berpikir dan membuatnya sakit kepala. Dia tidak terlalu fokus pada jalanan sehingga dia dibuat terkejut ketika melihat beberapa meter di depannya ada seseorang yang akan menyebrangi jalan.

Mega tahu jika kecelakaan itu sudah tidak mungkin untuk dihindari. Namun, sekuat tenaga dia tetap berusaha kuat untuk menghindari orang itu dengan cara paling mudah yaitu dengan membanting setir kemudi ke arah kanan sampai mobilnya melewati pembatas jalan.

"Aaaarrrrgggh!" teriaknya untuk terakhir kali ketika merasakan rasa sakit yang luar biasa pada kepalanya yang terbentur dengan sangat keras.

Brak! Duar!

Mobil Mega berguling dua kali sampai akhirnya meledak dan terbakar. Asap hitam mengepul dari mobil itu dan tidak lama setelah kecelakaan besar itu terjadi, banyak orang dan polisi yang datang.

Bersambung... 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sasa Sungkar
yah, kasihan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • CEO Berengsek Kesayanganku   Bab 63 Periksa Ke Dokter

    "Apa isi kepalamu hanya membuat bayi?" dengan sedikit kesal Mega mendorong dada Alex sehingga pria itu menjauh dan tidak lagi menindihnya. "Daripada kau hanya tidur sampai malam, lebih baik melayaniku dan mendapat pahala," balas Alex yang kini sudah pindah posisi berbaring di sebelah sang istri seraya menarik wanita itu ke dalam pelukan. Dia juga mengecup dahi istrinya lama karena merasa sangat mencintai wanita yang diperkirakan sedang mengandung anaknya itu."Lebih baik pergi ke dokter daripada melayanimu yang tidak pernah tahu waktu. Aku juga ingin beristirahat karena kamu setiap hari selalu melakukan itu," balas Mega sedikit mendongak dan menatap mata suaminya yang juga sedang menatapnya hangat. "Kalau begitu, seperti yang aku katakan tadi silakan ganti bajumu dulu kalau benar-benar memilih untuk tetap pergi!" perintah Alex lirih kemudian mencubit hidung mancung istrinya sampai sedikit memerah ujungnya. "Baiklah, aku akan mengganti pakaianku dan kita pergi ke rumah sakit karena

  • CEO Berengsek Kesayanganku   Bab 62

    "Kau sudah selesai berkemas, Sayang?" Alex yang baru saja masuk ke kamar mereka langsung memeluk Mega dari belakang, menyandarkan dagunya di bahu kanan Mega yang telanjang. "Kau cantik sekali, Sayang." Alex menatap wajah cantik Mega dari pantulan cermin di depan mereka."Sudah selesai dari tadi. Kau dari mana tadi?" tanyanya lembut, walau menahan rasa kesal karena ditinggal suaminya keluar kamar tanpa diberitahu."Membicarakan masalah pekerjaan dengan papaku. Kau tahu kan kalau aku ini orang yang sibuk?" Alex mengecup leher Mega dan meninggalkan tanda merah di sana, tidak hanya satu, tetapi ada beberapa."Apa yang kau lakukan?" kesal Mega ketika melihat lehernya merah karena ulah suaminya. Dia akan sangat malu kalau sampai orang lain melihat tanda merah itu."Memberi tanda kepemilikan." Alex tersenyum manis tanpa merasa bersalah sama sekali. Dia sengaja melakukan itu dengan harapan Mega mengganti pakaiannya yang sekarang."Orang lain juga tahu kala

  • CEO Berengsek Kesayanganku   Bab 61

    "Suapi aku!" pinta Mega dengan sangat manja. Dia menatap Alex dengan ekspresi wajah yang imut sehingga membuat Alex sangat gemas dengannya."Baiklah, tapi sebelum itu kau harus membasuh wajahmu dulu karena kau baru bangun tidur. Ya, walau tidurmu hanya sebentar!" perintah Alex yang dibalas anggukan oleh Mega.Alex kemudian membantu Mega berdiri dan mengantar wanita itu ke kamar mandi yang tidak jauh dari dapur. "Apa kau mencintaiku?" tanya Mega sebelum dia membasuh wajahnya."Kenapa kau bertanya tentang hal itu?" Alex menatap mata istrinya lekat, dia tidak ingin menjawabnya."Jawab saja pertanyaanku, Hubby!" desak Mega yang dibalas gelengan suaminya. "Kenapa tidak mau menjawabnya?" Mega mengerucutkan bibirnya kesal."Basuh saja wajahmu sekarang dan tidak usah banyak bertanya!" ucap Alex dengan nada datar.Dengan menahan perasaan kesal Mega langsung membasuh w

  • CEO Berengsek Kesayanganku   Bab 60

    "Oh, Hubby ... kenapa kau terlihat sangat tampan jika sedang fokus seperti ini." Mega beranjak berdiri kemudian memeluk suaminya dari belakang. Rasanya dia tidak ingin melepaskan pelukannya dan ingin terus bertahan dalam posisi itu."Aku memang selalu tampan di setiap waktu, Sayang. Apa kau baru menyadarinya sekarang?" Alex terkekeh dengan rasa bangga. Entah kenapa dia merasa sangat senang dipuji istrinya sendiri."Aku rasa tidak karena dulu kau tidak setampan ini." Mega menempelkan pipinya di punggung lebar sang suami. Hangat dan nyaman rasanya."Dulu kau pasti rabun," ledek Alex seraya mencubit tangan istrinya pelan."Kau yang rabun atau mungkin kaca di rumahmu yang rusak." Mega tidak mau diejek."Yang rusak mungkin kaca yang kau pakai, Sayang. Semua barang di rumahku itu mahal dan berkualitas bagus. Jadi, tidak mungkin kalau rusak." Alex membela diri, dia sangat percaya diri dan sedikit sombong."Terserah kau saja, aku m

  • CEO Berengsek Kesayanganku   Bab 59

    "Kau bilang sikapku seperti seperti wanita hamil? Apa alasannya?" Mega menatap suaminya lekat. "Coba kau pikir, selama beberapa hari ini aku selalu mual-mual padahal tidak sedang sakit-""Iya, tetapi kita kan belum tahu kau memang tidak sakit atau sakit tapi kau tidak tahu," potong Mega langsung membantah ucapan suaminya."Dengarkan dulu sampai aku selesai bicara!" pinta Alex dengan nada rendah dan lembut. Dia sebenarnya tidak suka jika seseorang memotong ucapannya dengan sengaja."Baiklah ... ayo kita keluar dari sini dan duduk!" Mega berjalan keluar dari kamar mandi kemudian duduk di tepi ranjang kamar mereka.Alex memilih untuk berlutut di depan istrinya. Dia lebih nyaman bicara dengan posisi itu karena bisa langsung menatap wajah istrinya dari depan."Dengar dan jangan potong ucapanku, oke!"Mega mengangguk, dia menatap suaminya lagi dan kali ini dia diam sesuai permintaan suaminya.

  • CEO Berengsek Kesayanganku   Bab 58

    "Setiap pagi kau selalu seperti ini, apa sekarang perutmu sudah merasa baik?" tanya Mega sembari memijit tengkuk leher suaminya. Sebagai seorang istri dia sangat tidak tega dan khawatir melihat suaminya selalu mual dan muntah setiap pagi.Alex hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. Wajahnya yang tampan kini terlihat sangat pucat, tetapi dia masih bersikap baik-baik saja karena tidak ingin membuat Mega khawatir."Sebaiknya kita pergi periksa ke dokter, Sayang. Aku takut lambung-mu bermasalah," usulnya penuh perhatian."Tidak perlu, aku baik-baik saja." Alex berkumur sampai mulutnya bersih. Dia terlalu malas jika harus pergi ke rumah sakit hanya karena mual biasa."Baik-baik saja itu menurutmu. Ku mohon kau menurut saja padaku karena aku sangat takut jika kau sakit." Mega menatap suaminya dengan mata berkaca-kaca."Aku tidak apa-apa, ini hanya mual biasa. Lagipula nanti siang juga akan sembuh sendiri." Alex meme

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status