Share

Bab 113. Paklik Adi

Paklik Adi memang meninggal saat aku kecil. Yang aku ingat hanya saat lebaran kami pulang kampung, dialah yang selalu memanjakan aku dengan mengendari sepeda gayung yang ada di foto itu.

“Naik sepeda seperti ini, kita akan lebih menikmati udara segar dan mengamati apa yang kita lalui. Tidak seperti naik sepeda motor yang akan melewati semua yang berharga.” Itu yang selalu dikatakan saat memboncengku.

Aku diajak berkeliling kampung dan dikenalkan dengan alam yang selama ini dilarang oleh bapak. Mungkin karena aku anak tunggal, apa yang menurutnya membahayakan harus dihindarkan. Yang takut kepleset lah, tenggelam, bahkan kawatir ketabrak motor.

“Bapakmu itu apa-apa tidak boleh. Wong main di sungai saja katanya dilarang. Bagaimana bisa mengenal alam kalau tidak pernah menyentuh. Jadi anak itu harus banyak tahu dan kuat. Ok?” ucapnya, menjadikan dia temanku untuk melakukan hal yang dirahasiakan.

Main air di sungai dengan berburu ikan dan mencari bunga liar yang indah. Dari Paklik Adi aku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Defi Andriani
tapi sayanh jasmine nya paklik gak bahagia.
goodnovel comment avatar
Defi Andriani
semangat lanjut up lagi kak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status