Share

Kejadian Masa Lalu

Author: Galuh Arum
last update Last Updated: 2023-04-05 08:54:15

"Saya bicara sama kamu Berlian Putri."

Berlian mengangkat kepala saat Jonatan memanggil nama lengkapnya. Tatapan itu begitu dingin dan tajam. Seolah-olah Berlian melakukan kesalahan besar yang sangat sulit memaafkan.

keraguannya masuk ke ruangan sang bos kini terjadi. Hal yang sangat ia hindari adalah berada dalam satu ruangan berdua dengan pria itu.

"Sa–saya hanya takut salah menjawab saja, Pak. Maaf sekali lagi kalau saya salah."

Kalimat itu terbata-bata ke luar dari mulut Berlian. Ia ragu dan cemas saat berhadapan langsung dengan pria itu apalagi tatapan tajam penuh dendam dari sorot mata Jonatan.

"Takut salah menjawab atau memang kamu takut karena kamu membuat kesalahan di masa lalu."

"Kesalahan di masa lalu?"

Berlian sama sekali tidak mengerti dengan apa yang di katakan oleh Jonatan. Bukan dirinya yang melakukan kesalahan, tapi pria di hadapannya yang menghilang begitu saja. Kenapa malah dirinya yang di salahkan pikir Berlian.

"Jangan berlaga lugu, wajah saja terlihat sangat suci. Tapi, hatimu bagaikan iblis."

Wanita mana yang tidak hancur hatinya mendengar pria masa lalu yang pernah singgah dan memberikan kebahagiaan kini malah melempar luka. Ucapannya langsungnya membuah hati teriris.

Kepergian Jonatan untuk bersekolah di luar negeri membuat Berlian tidak bisa menemuinya. Apalagi saat ia tahu kondisinya sedang mengandung.

Berlian pun teringat saat dirinya datang ke rumah Jonatan kala itu.

"Saya hamil Madam," ucapnya.

Wanita yang di panggil madam itu menoleh dengan tatapan tajam. Seolah-olah tidak percaya dengan ucapan wanita miskin di hadapannya.

"Gugurkan, jangan harap anak saya akan bertanggung jawab. Lagi pula, saya tidak percaya anak laki-laki yang saya banggakan memiliki anak dari wanita miskin seperti kamu." Madam Rose kembali menatap tajam.

Wanita itu melempar cek yang sudah ia isi nominal besar pada Berlian. Berharap Berlian pergi menjauh dan mengugurkan bayi dalam kandungannya.

"Cukup untuk kamu ke dukun dan gugurkan."

Lamunan Berlian terhenti saat Jonatan kembali bicara.

Berlian tidak menyangka jika Jonatan yang dulu lembut dan penuh kasih sayang kini berubah dingin dan kejam. Dengan tega mengatakan jika dirinya lebih kejam dari iblis.

"Saya tidak sepicik yang Anda pikirkan, Pak." Berlian kini berani menatap Jonatan.

Jonatan tertawa."Jika kamu tidak picik, kamu tidak akan meminta uang pada ibuku saat kamu pergi dari hidupku, Berlian."

Berlian menahan tangis, netranya sudah berembun. Kejadian masa lalu itu tidak seperti yang di katakan oleh Jonatan.

"Tolong, Pak. Jangan menghakimi saya seperti itu. Jika tidak ada lagi yang ingin di bicarakan atau Pak Jo sudah puas menghina saya, lebih baik saya keluar. Permisi!"

Tidak menunggu jawaban dari Jonatan, Berlian pun ke luar dari ruangan pria itu. Tangannya mengusap bulir bening di pipi yang tumpah begitu saja. Berlian masuk ke kamar mandi, ia menumpahkan semua tangisnya walau tidak bersuara, itu sangat menyakitkan.

"Hati ini begitu sakit, semua perkataan Jonatan membuat aku merasa tersiksa. Rasanya tidak sebanding dengan membesarkan Cinta sendirian."

Hati wanita mana yang tak hancur, setelah mengalami luka dan kini harus di fitnah dengan sebegitu kejamnya.

***

"Harusnya aku tidak bertemu dengan Berlian lagi," ujar Jonatan. Pria itu mengusap wajah kasar, lalu menyenderkan tubuh di sofa.

Setelah Berlian keluar dari ruangan, Jonatan merasa lega susah meluapkan semua yang terpendam selama ini. Pertanyaan demi pertanyaan akhirnya bisa terjawab.

Apa yang di katakan Berlian membuat Jonatan bimbang karena wanita masa lalu itu terlihat sangat kaget dan tertekan. Bahkan membantah semua tudingan yang ia lontarkan.

"Kamu salah Berlian, aku akan membuat kamu menderita di sini." Jonatan kembali bergumam.

Tidak lama datang Bu Hera, wanita itu diminta datang dan membawa berkas tentang Berlian. Dengan alibi ingin tahu tentang keteledoran yang dilakukan oleh Berlian, Jonatan ingin mengevaluasi.

"Ini data Berlian Putri Pak."

Bu Hera menyerahkan berkas Berlian. Saat tahu ada insiden kelalaian itu, Jonatan langsung mencari info lebih dulu.

Jonatan membacanya, perlahan tidak ada keanehan sampai. Ia menemukan fakta jika Berlian sudah memiliki anak. Jonathan kembali membaca dan memastikan, ternyata benar dia tidak salah membacanya.

"Dia sudah memiliki anak?" tanya Jonatan.

"Iya, Pak. Saat interview katanya sudah memiliki putri berusia 5 tahun," jawab Bu Hera.

Tangan Jonatan mengepal keras, pikirannya semakin membara. Selain meninggalkan dirinya, Berlian pun berkhianat karena sudah menikah dengan pria lain.

"Kamu boleh kembali bekerja!" titah Jonatan.

Bu Hera mengangguk dan langsung keluar dari ruangan Jonatan. Sempat berpikir, Berlian akan mendapatkan masalah besar setelah ini, tapi ia tak mau berasumsi.

Jonatan semakin dendam dengan Berlian. "Berani-berani kamu melakukan ini padaku, Berlian."

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
berlian goblok melebihi binatang. punya kesempatan menjelaskan malahan kau kabur kayak kucing disiram air panas.
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
kayaknya ortu jonathan yg sengaja membuat mereka berpisah
goodnovel comment avatar
Itat Kasno
semoga joanatan bisa tau bahwa itu putrinya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • CEO Dingin Itu Ayah Anakku   Hari bahagia

    6Hari ini adalah hari ulang tahun Al Bara, ya hari ulang tahunnya adalah hari di mana anak kandung Jonathan lahir. Tak mungkin Jonathan akan membedakan hari ulang tahun tersebut karena bagaimanapun juga anak lelaki itu adalah pengganti anak kandungnya. Pengganti kebahagiaan keluarganya, dan ia juga benar-benar menyayangi Al Bara seperti putranya sendiri.Apalagi juga dirinya benar-benar sangat menyayangi anak tersebut, kecerdasannya, serta kepiawaiannya membuat ia benar-benar merasakan kasih sayangnya. Entahlah mungkin itulah yang menjadi alasan mengapa dirinya saat itu lebih memilih albara untuk menjadi anaknya, padahal di panti asuhan sangat sekali bayi-bayi lain. Namun, ia tetap saja memilih Al Bara untuk menjadi putranyaMereka semua sibuk menata ruangan. Dengan semringah dan gembira. Terlihat Berlian juga, Cinta dan Al yang sedang ikut mendekorasi. Memang wanita itu sengaja ingin mendekorasi ruangan itu bersama-sama dengan keluarga, tanpa menggunakan jasa. Berlian hanya ingin me

  • CEO Dingin Itu Ayah Anakku   Ikatan Batin

    Jonathan duduk sembari memangku Al Bara. Anak laki-laki itu tadi berceloteh dan didengarkan sang ayah. Lucu, mulut kecil itu selalu mengatakan akan menjadi seperti papa Jo ketika besar. Apa yang selama ini dirinya niatkan jika lahirnya albara itu untuk membuat bahagia dirinya dan juga keluarganya, tetapi di saat ia tersenyum tiba-tiba senyuman itu lenyap seketika. Dimana dirinya kembali lagi mengingat detik-detik saat putranya hilang. Saat itu kebahagiaannya sudah tidak sempurna lagi. Walaupun ia tertawa karena kamu tetapi kebahagiaan itu bisa lenyap tiba-tiba.Jonathan memejamkan matanya, mengapa rasanya benar-benar begitu sangat sakit. Rasanya jauh lebih sakit saat dirinya dan juga berlian berpisah waktu itu. Pernyataan benar-benar merasa jika ia gagal menjadi seorang ayah karena dirinya tidak bisa menemukan dimana keberadaan putranya itu. Namun, Jonathan pun sudah melakukan berbagai macam cara untuk bisa menemukan di mana putranya berada, tapi semuanya hanya berakhir dengan sia-sia

  • CEO Dingin Itu Ayah Anakku   Al Bara

    Kabar baik dari Alva di sambut semringah oleh Berlian juga Jonathan. Berlian, tanpa beban dan tidak tahu jika anaknya bukanlah anaknya bisa tersenyum tanpa memikirkan apa pun. Dirinya merasa bahagia karena sekarang saudaranya itu sudah memiliki anak, pasti lengkap sudah kebahagiaan di keluarga mereka itu.Namun, berbeda dengan Jonathan yang walau tersenyum tapi hatinya tetap getir. Setiap memandang bayi itu, ia teringat sang anak. Bahkan, nama yang sudah dia persiapkan pun tak diberikan pada bayi laki-laki itu. Dirinya benar-benar berharap jika ada suatu keajaiban yang membawa putranya bisa kembali lagi, ia tidak mau kehilangan darah dagingnya. Pasti dirinya akan menyesal seumur hidup dan ia akan hidup dalam penyesalan setiap harinya. Sekarang pun ia terus saja berusaha untuk bisa menemukan di mana keberadaan sang anak tanda siang malam dirinya terus saja memikirkan tentang putranya itu.Lagi, Jonathan kembali berbicara pada bayi mungil itu. "Andai kau tahu, aku sesungguhnya belum bi

  • CEO Dingin Itu Ayah Anakku   Gen kemiripan

    Mereka semua berkumpul di ruang tamu, Arnold datang bersama Mischa dan Rara yang sudah hamil besar. Putrinya itu sangat merindukan anak Jonathan, sejak tadi siang terus saja merengek sampai-sampai membuat Rara tidak mampu untuk membujuknya lagi dan akhirnya mereka semua datang ke kediaman Jonathan.Arnold langsung saja duduk di sebelah adiknya, dan sang istri langsung saja menghampiri Berlian yang tengah menggendong bayinya itu."Lian, duh jadi deg degan nunggu lahiran," tukas Rara.Rara tidak bisa menyembunyikan rasa khawatirnya, ia juga walaupun ini bukan pengalaman pertamanya melahirkan. Namun, ia merasa begitu sangat takut, karena memang setiap lahiran itu berbeda-beda kontraksinya. Dahulu saja ia benar-benar merasa begitu sangat sakit bahkan Arnold pun menolaknya beberapa kali untuk kembali lagi memiliki momongan."Iya Mbak, kamu sehat-sehat ya." Berlian terus saja memberikan motivasi serta nasehat-nasehat kepada Rara untuk tetap menjaga kesehatannya. Berlian juga merasa jika pen

  • CEO Dingin Itu Ayah Anakku   Bayi pintar

    "Bagaimana, dia pintar kah hari ini?" tanya Jonathan saat pulang dari kantor. Pria itu berusaha bersikap tenang seolah-olah bayi laki-laki itu adalah bayinya. Demi kebahagiaan Berlian, dia tak mau istrinya stres dengan keadaan yang sebenarnya.Walaupun dirinya benar-benar begitu sangat tertekan, ia sangat merindukan anaknya dan juga dirinya belum mengetahui bagaimana nasib dari putranya itu. Apakah putranya semua kebutuhannya terpenuhi, apakah putranya sudah minum susu, apakah putranya bisa tidur dengan nyenyak? "Dia pintar, laki-laki hebat seperti kamu."Berlian benar-benar menjadi Ibu yang terbaik untuk kedua anaknya itu. Ia juga sangat menyayangi putranya tersebut, apalagi anaknya benar-benar tidak menyusahkan, tidak seperti bayi lainnya pada umumnya Rio benar-benar begitu sangat penurut dan jarang sekali menangis. Bahkan malam pun anaknya itu pun menangis hanya meminta susu saja. Berlian benar-benar merasa begitu sangat bahagia karena mendapatkan anak-anak yang sangat pintar sep

  • CEO Dingin Itu Ayah Anakku   Bayi pengganti

    Masalah rumah sakit di urus oleh Arnold. Sementara, Jonathan fokus dengan bayi yang sudah berada di tangannya dan hari ini akan pulang bersamanya dan Berlian. Entah, dia jatuh hati dengan bayi tampan yang dia adopsi dari sebuah panti asuhan. Sedikit ada kemiripan, bayi laki-laki itu berkulit putih bersih, bibir tipis juga rambut tebal.Atas bantuan kakaknya, dia bisa menemukan bayi itu dirinya tidak mau membuat keadaan sang istri terpuruk dengan apa yang terjadi kepada bayi mereka biarkan dirinyalah yang bertanggung jawab mencari bayi itu dan ia juga tidak akan pernah melepaskan pihak rumah sakit bagaimana bisa mereka semua berkamuflase menyalahkan rencana alam tentang keteledorannya itu benar-benar tidak bisa memaafkan bagaimanapun juga iya seorang ayah dirinya benar-benar kehilangan bayinya."Satrio Perkasa." Jonathan telah memberi nama bayi yang ia adopsi dari sebuah panti asuhan tentu saja hanya dirinya dan juga sang kakak yang mengetahui hal tersebut ia tidak mau jika banyak ora

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status