Suara tangis bayi terdengar memenuhi ruangan kaca. Bima diam terpaku di tempatnya. Pria itu tidak tahu harus tersenyum atau bahkan menangis. Di satu sisi dia hancur melihat putri pertama nya masih kritis. Ditambah lagi Nasha istrinya masih belum juga sadar kan diri setelah operasi.Sementara Lina dan Reynaldi masih menunggu Nayara di ruangan perawatan.Wajah nya kusut, matanya sembab, suaranya tercekat. Wanita itu menggenggam tangan suaminya. Seolah-olah berusaha saling menguatkan.Nayara cucu kesayangannya, terbaring lemah dengan selang infus, dan alat bantu pernapasan yang terpasang di sekujur tubuhnya.“Aku tidak sanggup melihat dia begini, Rey..”ujar Lina pelan.Reynaldi yang biasanya terkenal tegas sebagai CEO, kali ini terlihat rapuh dan lemas. Jarinya gemetar menyentuh tubuh cucunya. Seolah ingin melihat cucunya yang selalu ceria saat berlari dan memanggil nya kakek.“Kita harus kuat, Lina. Nayara Butuh kita. Kasihan Bima. Dia juga pasti sedang berusaha kuat demi orang- orang
Nasha sekarang sedang hamil anak kedua, kondisi fisiknya tidak lagi sama seperti waktu kehamilan anak pertama nya. Badannya sering lelah bahkan tak bisa walaupun hanya sekedar mengasuh Nayara. Bahkan Dokter kandungan menyarankan agar Nasya bed rest total. Salah satu penyebabnya karena stres yang berkepanjangan.Malam itu pasangan suami istri itu diuji kembali. Nayara kembali sakit. Gadis kecil itu didiagnosa sakit gejala autoimun.Dan bisa memburuk kalau tidak mendapatkan perawatan yang maksimal.Nasha hampir runtuh, Beruntung ada Bima, suami yang selalu siaga.Nayara terbaring lemah di ruang perawatan. Nafasnya lemah, tidak seperti biasanya. Dokter baru saja memeriksanya, Dan sudah memberikan hasil diagnosis.“Kamu pulang ya, sayang. Kamu.harus istirahat. Biar supir yang antar kamu pulang. Aku nggak bisa melihat kamu kaya gini. Kamu juga harus istirahat.” ujar Bima khawatir.“Nggak bisa, Bim. Biarin aku disini. Aku takut,Bim. Aku takut…terjadi sesuatu dengan Nayara.“Nggak akan terj
Siang itu usai makan siang d kantin kantor, Elsa bergegas kembali ke ruangannya. Sampai di ruangannya dia bingung, mendapati satu amplop coklat sudah ada di mejanya.Diambilnya amplop coklat itu, dia berjalan keluar ruangan kepalanya melihat kekanan, dan kekiri, berharap ada seseorang yang dia temui. Tapi nihil.Melangkah pelan menuju meja kerjanya, sambil perlahan membuka amplop itu.Betapa kagetnya dia, ternyata isi amplop itu, foto seorang pria bersama dirinya. Seorang yang berasal dari masa lalunya. Seorang pria yang pernah dipecat karena kesalahannya pada perusahaan tempatnya bekerja dulu.Dibalik dinding tahanan wanita, Kezia menikmati informasi yang dikirim secara diam-diam oleh fans beratnya sewaktu dulu masih menjadi influencer di YouTube.Kezia memang sangat menyukai perannya sebagai YouTuber, tapi itu dulu.“Sabar pelan-pelan. Biar tahu dia rasanya disakiti tanpa harus. Disentuh.” gumam Kezia.Wanita ini tidak lagi berisik. Dia bermain cantik. Dia tahu Elsa punya masalah.
Setelah Rakha jujur mengatakan perasaannya pada Elsa. Kehidupan mereka tidak lagi mulus begitu saja.Khabar itu cepat sekali menyebar. Terutama di kantor, karena Elsa bekerja sebagai konsultan keuangan di perusahaan Reynaldi group.Bisik-bisik, isu bahkan gosip yang tidak mengenakan mulai tersebar di lingkungan perusahaan.Menganggap Elsa sebagai orang ketiga dalam hubungan Rakha dan Kezia.“Dia wanita yang merusak rumah tangga bos kita.” Elsa mencoba bekerja dengan profesional.Namun tetap saja beban batin tidak bisa ditutupi.Dia memilih tetap menjaga jarak, kalau berada dalam lingkungan kerja. Meskipun hatinya sudah terikat pada Rakha.Sementara Rakha mulai mengurus perceraian resminya dengan Kezia secara sah.Dan berjanji akan mendampingi Elsa apapun yang terjadi.Kezia sendiri sudah berubah. Dia tetap ditahan karena kasusnya sudah berat.Kezia sekarang ikut rehabilitasi dan pengembangan diri untuk narapidana wanita.Terkadang Kezia juga mencuri-curi waktu untuk kesenangannya m
Nasha tidak percaya, saat dia membuka ponselnya dan mendapatkan berita terhot minggu ini, yaitu tentang CEO muda dan wanita rahasianya di sebuah cafe di luar kota.Awalnya Nasha hanya mengabaikannya, dia berpikir itu hanya pertemuan bisnis, urusan kantor, bahkan hanya keperluan pekerjaan saja.Tapi Nasha berubah pikiran, saat matanya melihat video itu dan menangkap tatapan mata Elsa yang tersipu malu dan penuh perhatian pada Rakha.Dan itu bukan tatapan sebagai seorang rekan kerja.“Apa aku terlalu bodoh, tapi feeling ku tidak akan salah.” gumam nya sendiri.Tidak lama dia menatap suaminya, yang sedang duduk di sofa dan menggenggam ponselnya. Kemudian menunjukkan foto itu.“Kamu tahu soal ini, Bim?” Bima terdiam, dia memang sudah curiga, tapi memilih diam. Tidak mau bicara, sebelum ada bukti.“Nash, Aku memang tidak percaya mereka berani berhubungan sampai sejauh ini, meskipun sebelumnya semua kejadian ini hubungan Kezia sama Rakha itu tidak lagi harmonis. Tapi Kezia tetap masih istr
Keluarga besar Reynaldi Group, menghadiri rapat resmi dan audit internal. Dan hasilnya sangat mengejutkan. Pada dua tahun terakhir terjadi beberapa transaksi besar-besaran. Dengan jumlah milyaran rupiah yang masuk ke beberapa rekening fiktif.Dan hasilnya sebuah nama yang disebut-sebut, yaitu mantan tangan kanan Reynaldi dulu. Yang pernah Reynaldi selamatkan dari kasus korupsi internal perusahaan.Dan berdasarkan hasil audit semua transaksi disebut sebagai aktivitas pencucian uang.“Apa Papa tahu soal ini?” tanya Bima dengan tatapan yang tajam.Reynaldi menunduk.”Budiman pernah aku lindungi dulu, tapi sepertinya, dia terlibat lebih dari yang aku tahu.Suasana perusahaan menjadi kacau. Dan beberapa dewan direksi, mulai meragukan kepemimpinan Bima.Mereka menuntut Bima untuk off lebih dulu, sampai kasus ini selesai diselidiki. Menyarankan Reynaldi mengambil alih semua kepemimpinan perusahaan.Tapi Bima tidak tinggal diam. Dia membentuk satu investigasi khusus. Dan bekerja sama dengan OJ
“Apa benar aku jahat? Apa aku orang jahat?Aku nggak mau ditinggalkan.” Pertanyaan itu berputar-putar di kepalanya. “Aku bukan monster, kenapa aku ditinggalkan?” . Kezia terus saja memandang kosong keluar jendela jeruji. Hujan turun deras, tapi tidak bisa menyamai derasnya pikirannya. Selama berbulan-bulan dia ditahan karena kasus konspirasi dan sabotase yang menyeret namanya. Tak ada yang datang menjenguk. Bahkan Rakha… Terutama Rakha, yang selalu dirindukan. Kejiwaan nya mulai stabil, meskipun tetap harus mengkonsumsi obat- obatan. Untuk menahan emosi dan menenangkan pikirannya. Halusinasi nya selalu kembali kemasa lalu, masa awal-awal dia bertemu dengan Rakha. Pria yang umurnya terpaut sangat jauh dengannya. Pria yang dulu sangat dia kagumi. Dia ingat betul, kalau laki-laki itu dulu selalu menggenggam tangannya sangat erat. Bahkan saat malam sulit berlalu. Kezia ingat betul, bagaimana mereka membangun rumah dengan penuh mimpi. Meskipun mimpi itu rapuh, karena dipenu
Beberapa bulan setelah Kezia ditahan. Langkah kaki sepasang suami istri itu terdengar berirama di lorong sel. Wajah tua dan lelah menahan rasa sedih, marah dan gagal sebagai orang tua. Dan ternyata harta dan kekuasaan tidak bisa membeli harga diri, nama baik dan kebahagiaan. Rumah sakit di dalam tahanan itu sunyi. Tepatnya ruang kejiwaan khusus untuk para tahanan wanita. Langkah kaki Lina dan Reynaldi semakin pasti menuju ruang isolasi itu.Dibalik kaca tebal Kezia duduk diam, tatapan matanya kosong. Rambutnya berantakan. Tangan kirinya luka, berbalut perban tebal. Karena bekas goresan. Lina menarik nafas dalam, air matanya mengalir deras di pipinya. Reynaldi merangkul punggung istrinya, satu tangannya menggenggam tangan Lina, seakan-akan ingin mentransfer beribu-ribu kekuatan.“Ayokk..kamu kuat, biar bagaimanapun dia anak kita.” ujar Lina sama-sama memberikan kekuatan.Reynaldi tidak menjawab, tatapannya datar. Sebenarnya dalam hatinya ada beribu rasa amarah, ada berjuta rasa gaga
Di dalam ruang kecil rumah sakit jiwa, Kezia duduk menatap dengan tatapan kosong ke jendela. Rambutnya sudah tak serapi dulu, dan sorot matanya hilang tidak ada cahaya. Tapi satu hal tak pernah padam yaitu obsesi. Masih terlihat jelas di matanya“Nayara...” gumamnya sambil menatap koran lama yang diam-diam diberikan salah satu suster yang merasa kasihan pada Kezia, Dan koran itu memuat berita tentang keluarga besar Reynaldi Group. Foto keluarga kecil Bima dan Nasha.Foto itu menunjukkan Bima menggendong Nayara, dan Nasha tertawa sambil masing- masing memegang tangan anak mereka."Aku seharusnya yang ada di sana. Aku... seharusnya yang melahirkan pewaris itu. Kenapa bukan aku.” Bisikan-bisikan di kepalanya makin nyata. Hingga pada akhirnya isi kepalanya penuh. Dan pada suatu malam, Kezia memberontak.Di antara pikiran nya yang linglung. Ia berhasil kabur dibantu oleh seorang pria yang dulu pernah jadi informan bisnis gelapnya. Pria yang masih memiliki dendam terhadap Reynaldi Group.