Home / Romansa / CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR / BAB 6 : Alisa Dans Heart (Part 6)

Share

BAB 6 : Alisa Dans Heart (Part 6)

Author: Hamfa Merman
last update Last Updated: 2025-06-04 14:28:30

“Aku ini yang dengan niat tulus dan hati mulia pasti akan tetap menemani dirimu untuk berdansa berdua bersama-sama hingga akhir hayat kelak menanti!”

Berbagai reaksi liar tiada akhirnya tersebut terbentuk dengan sendirinya tanpa perlu diragukan lagi kebenarannya karena sudah begitu jelas terlihat dan terdengar ricuhnya suasana yang begitu khidmat tersebut menjadi seperti panggung musik dengan artis papan atas sedang menepi.

“Alisa Dans Heart, Tuan Rensakar akan memberikan penghormatan sebagai mahasiswi terbaik kepadamu. Silahkan mendekat ke arah beliau! Jangan ragu-ragu meski semua orang iri kepadamu termasuk diriku sendiri! Ehem…, lanjutkan prosesnya sekarang, terima kasih!” ungkap sang pembawa acara seolah-olah begitu tak rela mengeluarkan kata-katanya tersebut.

Namun, mau bagaimanapun juga, takdir ilahi seakan berpihak kepada Alisa dan Rensakar yang dipertemukan dalam suasana yang sangat tidak disangka-sangka itu. Sebuah paradoks hukum alam semesta yang selalu membuat geram dan iri hati semua orang.

“Permisi, apa benar kamu Nona Alisa Dans Heart?” tanya Rensakar seolah-olah mencoba untuk kembali memverifikasi.

“I–iya! Na–namaku memang Alisa Dans Heart!” sahut Alisa yang sudah begitu dekatnya berhadapan dengan Rensakar.

Rensakar tak lagi lagi mendekatkan dirinya kepada Alisa seraya bertanya, “Aku mau ngomong satu kata untukmu, bolehkah?”

“Bo–boleh, silahkan!” Alisa terkejut sambil melangkah mundur melihat sosok Rensakar yang begitu dekatnya bahkan bisa dianggap terlalu dekat sekali.

“Aku cuman mau bilang kepadamu kalau…. Kamu cantik sekali!” ucap Rensakar dengan tegas dan jelas begitu nyaring bergema berdampingan dengan hembusan angin ke seluruh sudut ruangan yang megah tersebut.

“Kamu cantik sekali!”

Sebuah kata-kata yang bergemuruh serta bergema ke mana yang membuat semua orang memasang raut wajahnya yang benar-benar kocak dan beberapa tidak sedap dipandang sama sekali.

Telinganya Alisa Dans Heart memerah dengan sendirinya dengan kata-kata tersebut kembali berdengung hebat di kedua gendang telinganya tersebut. Tak lagi perlu dipertanyakan isi hatinya wanita cantik yang tampak lugu itu sebab sudah pasti terguncang dengan sangat hebatnya.

Tatapan matanya Alisa terbuka selebar mungkin dengan bibirnya yang merah merona sedang tertutup rapat. Kulitnya yang bening seakan-akan bergeliyat dengan sendirinya berubah warna menjadi merah muda.

Kedua insan yang tampan dan cantik saling berhadapan dan bertatapan satu sama lain seolah-olah dunia baru terbuka lebar begitu saja saat itu juga tanpa sepengetahuannya semua orang yang ada di sana sama sekali.

Sungguh kejadian yang langka dan tidak disangka-sangka tersebut membuat Alisa semakin tersipu malu dan tidak tahu harus merespon seperti apa. Namun, wanita yang cantik tersebut dengan lihainya menjawab dengan satu kata juga.

“Terima kasih…. Kamu juga ganteng sekali,” ucap Alisa dengan lembut sambil tersenyum tipis yang begitu manisnya.

Semua orang terdiam mendengarnya dan tidak habis pikir sama sekali melihat pemandangan seperti itu. Mereka semua bahkan bertanya-tanya di dalam hati masing-masing tentang kebenaran semua ini.

“Ini acara wisuda ataukah acara pernikahan?”

Kurang lebihnya pertanyaan tersebut dengan leluasa terbesit di hati terdalam semua orang tanpa terkecuali bahkan termasuk para rektor, dosen, hingga dekan yang sudah tua keriput juga mau tidak mau mempertanyakan pertanyaan yang serupa.

“Terima kasih juga atas pujiannya, Nona Alisa Dans Heart!” sahut Rensakar dengan lembut dan sangat gentleman sekali.

Pembawa acara yang melihat hal itu jelas melongo dengan kerutan di keningnya begitu jelas terlihat karena tak terima lelaki pujaan hatinya malah dengan asyiknya memuji gadis cantik lainnya selain dirinya tepat di hadapannya tersebut.

“Ehem, maaf mengganggu! Namun, karena acara wisuda kali sangat terbatas sekali waktunya. Kami berharap besar kalau Tuan Rensakar dapat segera memberikan penghormatan kepada Nona Alisa Dans Heart sesegera mungkin, terima kasih!” ujar sang pembawa acara berusaha keras untuk memecahkan suasana romantis tersebut.

“Oh…, baiklah! Kalau begitu, saya ucapkan selamat menjadi mahasiswi terbaik Universitas Bulgasaru tahun ini. Semoga masa depan Anda akan berjalan lancar sesuai dengan harapannya! Berikut ada sejumlah uang yang telah terlalu banyak sebagai bentuk ucapan selamat dari saya pribadi kepada Nona Alisa Dans Heart!”

Rensakar mengutarakan beberapa kata dengan begitu tenang sekali sembari memberikan sebuah papan yang berisikan nominal sejumlah uang yang membuat semua orang termasuk para rektor, dekan, mahasiswa lainnya, dan tentunya Alisa itu sendiri sangat terkejut sekali.

“Satu kilogram emas? E–emas murni? Gila sekali…! Bukankah itu berarti setara satu miliar lebih rupiah, kan?!”

“Wow…! Salah satu dari enam keluarga adidaya memang tidak perlu lagi diragukan kejayaannya sama sekali. Satu kilogram emas? Seratus kilogram emas pun bukan masalah sama sekali bagi keluarga sekaya mereka!”

“Tepat sekali, satu kilogram emas yang setara lebih dari satu miliar rupiah ini pastinya hal remeh bagi mereka. Bukan sesuatu yang penting sama sekali!”

Beberapa orang dengan cepat memberikan komentarnya masing-masing terkait jumlah nominal yang tertulis dengan begitu jelas di papan yang baru saja berikan oleh Rensakar kepada Alisa tersebut.

“Sa–satu kilogram emas murni? Bu–bukankah ini terlalu berlebihan untuk sekadar hadiah saja?” tanya Alisa dengan keraguan penuh.

“Oh, tentu saja tidak! Hal semacam ini sudah biasa bagi saya dan bukan apa-apa sama sekali! Untuk emas sendiri, saya sengaja memberikannya agar tidak terkena inflasi saja. Proses pencarian juga mudah sekali di perusahaan kami tentunya,” jawab Rensakar dengan santainya tak menganggap pertanyaan Alisa penting sama sekali.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 30 : Dilema (Part 10)

    “Ada apa, Pak?” tanya Alisa dengan bingung menatap ke arah wajahnya Rensakar seolah benar-benar keheranan yang semakin membuat Rensakar canggung.“E–ehm, saya hanya mau tanya rumahmu ada di mana sekarang? Mungkin saja, saya bisa ikut mengantarkan kamu pulang sekarang. Lagi pula, kerjaan saya juga sudah selesai dan mau pulang saat ini!” sahut Rensakar buru-buru menjelaskan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman lainnya yang sebenarnya sudah terjadi saat itu yang membuat raut wajahnya Alisa sedikit tegang dengan kerutan di keningnya.Wanita cantik tersebut tentu saja tidak akan menyangka sama sekali kalau Rensakar akan mengatakan hal itu. Perasaan cemas yang campur aduk seolah tiada hentinya menyebar dengan cepat masuk ke dalam pikirannya sendiri.“Ada apa ini? Apakah memang betul dugaanku sebelumnya kalau besar kemungkinan dia sudah curiga dengan identitasku? Beberapa saat yang lalu, aku juga sedikitnya mendengar dia ingin menaklukkan diriku? Apa aku salah dengar atau bagaimana, nih?” b

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 29 : Dilema (Part 9)

    Tok, tok…! Kriek…!Pintu ruangannya diketuk sebelum langsung dibuka oleh orang yang tidak disangka-sangka telah tiba di sana yaitu Alisa. Rensakar hampir melompat dari tempat duduknya karena terlalu terkejut sekali manakala sibuk memikirkan rencana penaklukan Alisa malah orang tersebut muncul sendiri dengan mengejutkan dirinya.Wanita cantik tersebut sudah terlanjur masuk ke dalam tanpa bisa dihentikan oleh Rensakar sama sekali. Pria tampan tersebut langsung keringat dingin karena sebelumnya tepat hanya sedetik saja dia bergumam dengan jelas ingin segera menaklukkan Alisa.“Sial…! Bagaimana bisa dia dengan begitu kebetulannya tiba-tiba langsung muncul di sini?! Apakah dia mendengar perkataanku sebelumnya? Semoga tidak! Kalau mendengarnya, maka semuanya pasti gagal rencanaku dan hanya bisa memaksanya untuk menyerahkan dirinya kepadaku!” batin Rensakar tampak cemas sendiri.Seperti yang dikatakan sebelumnya, Rensakar dengan sosok tinggi, tampan, dan kaya raya dengan latar belakang luar

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 28 : Dilema (Part 8)

    “Sudah habis makanannya. Saya harus kembali dahulu untuk menyelesaikan pekerjaan saya, Tuan!” ujar Alisa dengan sigap hendak berdiri untuk segera beranjak pergi secepat-cepatnya saat itu juga.Wanita cantik itu seolah kembali tersadar kalau berdiam diri di sana bersama atasannya di hari pertama kerjanya tentu tidak wajar sama sekali sehingga pastinya akan menjadi sorotan dan bahan omongan semua orang di sana. Sesuatu yang tidak diinginkan oleh Alisa sama sekali agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di antara mereka.“Baguslah, saya juga sudah selesai. Kalau begitu, ayo pergi bersama saya kembali ke ruangan masing-masing. Ada beberapa pekerjaan juga yang harus saya tuntaskan hari ini juga!” ungkap Rensakar juga tak mau kalah untuk ikut serta menyertai kepergian wanita cantik jelita seperti Alisa.Alisa sedikit tak nyaman lagi harus datang dan pergi berduaan bersama pria tampan yang sekaligus atasan barunya tersebut. Meski begitu, dia tidak bisa menolak sama sekali dan hanya bisa terdia

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 27 : Dilema (Part 7)

    Makanan yang disantapnya benar-benar terlalu lezat dan gurih di setiap gigitannya. Semuanya tampak sempurna di lidahnya yang membuat Alisa seolah membeku di tempatnya tanpa berkutik sedikit pun.Sudah jelas sekali kalau wanita tersebut tak kuasa menahan kenikmatan yang seolah-olah baru melesat dari langit turun langsung ke dalam mulutnya. Rasa kenikmatan terus dikunyahnya perlahan-lahan seakan tak ingin semuanya berlalu dengan cepat dalam upaya menikmati momen kelezatan tersebut.“Bagaimana, enak tidak rasanya?” tanya Rensakar yang melihat Alisa tampak terkejut memakan makanannya.“Hmm…! Enak sekali…! Gurih dan penuh rempah-rempah rasanya!” sahut Alisa terlihat sangat bersemangat sekali terus mengunyah sebelum menelannya.Seolah-olah tidak lagi peduli dengan sekitarnya, Alisa langsung menyantap makanan di hadapannya dengan begitu lahapnya tanpa ada keraguan sedikit pun lagi. Hanya keinginan untuk segera memuaskan dirinya sendiri yang saat itu memenuhi pikirannya.Melahap tanpa henti,

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 26 : Dilema (Part 6)

    Rensakar sedikit membulatkan kedua bola matanya sambil terus berpura-pura tersenyum memandangi setiap menu yang ada bersama dengan Alisa yang juga masih penasaran seolah-olah tidak ada sesuatu yang salah sama sekali.“Tenanglah, Pak Koki! Semuanya baik-baik saja. Saya hanya ingin sedikit bermain-main dengan gadis cantik ini. Bukankah sangat disayangkan kalau wanita secantik ini tidak dinikmati oleh diriku yang perkasa dan tampan ini?” sahut Rensakar yang mengejutkannya juga bisa mengirimkan pesan telepatinya.Kemampuan supranatural yang tidak disangka-sangka ternyata terlahir di dunia nyata. Tidak hanya terhenti dan terjebak di dalam bait-bait paragraf cerita fiksi, pada akhirnya kemampuan supranatural mampu melepaskan diri dari belenggu yang senantiasa mengikatnya tersebut.Lantas, bagaimana itu bisa terjadi? Alisa tentu saja tidak akan bisa menebaknya dengan pasti. Bahkan dirinya senantiasa berpikir kalau dunia nyata ini masih sama dengan situasi di seribu tahun yang lalu. Gadis lu

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 25 : Dilema (Part 5)

    Dalam diam, semuanya menjadi salah paham sendiri. Rensakar salah paham kalau berpikir aksinya tersebut akan terkesan begitu heroiknya di mata Alisa yang sudah jelas tidak seperti itu sama sekali.Adapun Alisa juga salah paham kalau Rensakar di sana memang berusaha untuk mencelakainya agar memberikan tekanan psikologis sebelum mengulik informasi rahasia yang tertahan jauh di dalam batinnya.Semua orang pegawai perusahaan Zombiek Group lainnya juga salah paham hubungan antara Rensakar dan Alisa sehingga hanya bisa menebaknya secara acak dengan kemungkinan pasangan kekasih atau sosok Alisa memang seorang yang sangat penting dari Keluarga Bins Haekal itu sendiri.Lagi pula, bagaimana bisa seseorang yang baru mereka kenal pada hari itu tiba-tiba bisa dengan mudahnya menjadi orang nomor dua di perusahaan Zombiek Group tepat setelah Rensakar selaku pendiri perusahaan sekaligus CEO–nya.Dugaan kalau Alisa adalah sosok penting dari Keluarga Bins Haekal jelas terdengar lebih kuat daripada sekad

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status