Share

CEO ROYAL
CEO ROYAL
Author: AnaTop

BAB 1 RAYUAN

"Mama ini cucu terus yang diminta. Sabar napa. Mas Darma masih sibuk bekerja setiap hari. Jadi …."

"Jadi kalian tidak punya waktu untuk berdua? Bercinta pun jarang. Bahkan kebersamaan yang harusnya dieratkan juga belum bisa begitu?"

"Intinya belum rezeki, Ma. Intan dan mas Darma sudah berusaha. Memang belum diberi amanah saja. Mama sabar saja, suatu hari Intan akan memberikan cucu yang banyak."

Ibu dan anak tetap adu argumen tentang calon anak. Bagaimana juga mamanya Intan, Puri Berlian sangat berharap memiliki cucu. Agar tidak kesepian di masa tua.

"Kamu itu harus bisa memikat hati suami. Laki-laki tidak bisa dilepas seutuhnya. Meski diawasi sekali-kali. Apalagi tampan, kaya, royal dan baik hati begitu. Harus waspada kamu Intan, banyak pelakor di luar sana. Mereka mengancam pernikahan yang belum kuat seperti pernikahan kalian."

Bu Puri Berlian, janda kaya raya yang masih cantik itu duduk di sebelah putri cantik kesayangan. Memegang tangan, menatap ke mata indah sang anak.

"Intan, anak adalah penguat pernikahan. Kesempurnaan berumah tangga. Sulit digoyang oleh pelakor rumah tanggamu bila kalian mempunyai buah hati. Percaya pada Mama …."

"Jurus apa yang harus Intan pakai, Ma? Supaya kami cepat memiliki anak. Di hati kecil meronta, hanya saja belum terkabul, Ma? Asal Mama tahu, Intan berhenti bekerja dari kantor, karena ingin istirahat, supaya cepat hamil, Ma."

"Hemm, ya sudahlah. Semoga Tuhan mendengar segara doamu, lalu mengabulkan dengan segera."

"Aamiinn."

Di waktu yang bersamaan, Darma sedang bekerja di perusahaan yang ia pimpin. Jam istirahat, Cantika dan Julaika, teman SMA dahulu, kini datang ke kantor untuk melamar sebagai asisten di perusahaan Permata Grup.

"Darma …?"

Dua wanita cantik dan sexi masuk ke ruangan Darma setelah mendapat izin dari sekretaris. Pakaian sexi yang digunakan kurang pantas dikenakan di perusahaan itu. Darma menegur sambil bercanda agar sahabat baiknya dahulu tidak merasa sakit hati.

"Sexi sangat kalian berdua. Apakah baru pulang dari sebuah pesta?"

"Tidak ada pesta sepagi ini. Malam hari yang ada, Darma."

Keduanya meminum sajian kopi susu yang disajikan. 

"Enak sekali kopi ini. Sangat nikmat selagi hangat. Ayolah Darma temani kami."

"Terima kasih, Aku sih bingung, kalian akan bekerja bagian apa, sebab karyawan sudah full di bagian masing-masing. Jadinya tidak enak ini."

"Kok, begitu kamu Darma. Engkau adalah orang baik yang suka menolong. Asalkan dirimu setuju, pasti ada lowongan buat kami. Jangan jadikan karyawan. Kami siap kok, jadi asisten pribadi kamu," bujuk Cantika.

Julaika mendekat, berbisik perlahan kepala Darma. "Kami ini janda, butuh pekerjaan untuk biaya hidup. Tolonglah kami. Kau akan untung besar, mempekerjakan wanita sexi, pintar dan cantik seperti kami berdua."

"Masalah bayaran tidak perlu mahal Darma. Asalkan digaji berapa pun, akan kami terima. Bagaimana?"

Julaika mengerlingkan matanya. Darma tidak berdaya akan rayuan wanita bohay berbaju merah itu. Dengan mengambil napas panjang, mengangguk dan menyetujui kedua sahabat lama menjadi asisten pribadi.

"Mulai besok kalian bisa bekerja di sini. Tapi ingat, gunakan pakaian yang pantas ketika berada di kantor saat jam kerja."

"Darma …."

"Heem."

"Kamu bisa potong gaji kami, berikan kami uang untuk membelikan pakaian yang pastas untuk bekerja. Pakaian kami seperti ini semua. Bagaimana, Bos?"

"Ya, sudah. Kalian bisa menunggu di ruang sebelah. Setelah jam kantor pulang, kita belanja untuk pakaian kalian berdua."

"Terima kasih temanku yang baik hati dan tidak sombong. Semoga rezeki yang kamu miliki bertambah melimpah dengan mempekerjakan kami berdua."

Julaika mendekat, tanpa meminta izin menyalami Darma, dilanjutkan memberikan pelukan hangat sebagai ucapan terima kasih.

Tidak mau kalah, Cantika dengan beraninya mengecup bibir Darma. Memberikan pelukan genit.

Darma kewalahan mendapatkan perlakuan yang genit dari kedua teman cantik dan bohay itu. Segera melepaskan pelukan dan meminta kedua wanita berhak tinggi itu untuk duduk di kursi masing-masing.

"Jaga sikap kalian saat berada di perusahaan, pada saat jam kerja. Nama baik dan imez Ceo Permata Grup harus tetap bersih."

"Kami mengerti, Bos Darma. Kami akan profesional saat bekerja, jangan ragukan kemampuan Julaika juga Cantika. Siap berbagi tugas. Pokoknya dirimu puas dengan kerja yang akan diberikan."

Kedua wanita itu menunggu jam pulang kantor. Mereka asyik membaca berbagai buku untuk menunjang wawasan. Hingga akhirnya jam pulang kantor tiba. Darma mengajak wanita sexi berbibir merona berbelanja di mall untuk mencari keperluan, terutama baju-baju kerja yang pantas dikenakan di kantor perusahaan.

Setelah berbelanja selama dua jam setengah. Ketiganya makan malam di restoran langganan Darma. 

Asyik makan ketiganya menghabiskan menu yang dipesan.

"Enak sekali makanan ini. Rasanya ingin makan di sini terus ya Cantika?"

Julaika menikmati jus dan puding sebagai makanan penutup. Matanya berbinar, setelah mendapat perbaikan gizi, dapat makanan gratis dari temannya yang sebentar lagi akan menjadi atasan.

"Cantika, di mana rumah kalian, biar sekalian kuantar pulang."

"Rumah kami jauh sekali dari sini. Masih di Bandung. Rencana akan pindah ke Jakarta untuk mencari kos sementara belum dapat jatah rumah dari bos kami yang kaya raya ini."

Hehehe, kalian ada-ada saja.

"Darma, bisakah kami tinggal di salah satu apartemen milikmu yang masih kosong?"

Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Lemongrass
Aduh ada 2 janda gatel. Ngeselin
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status