Home / Romansa / CEO ROYAL / BAB 2 MENUNGGU

Share

BAB 2 MENUNGGU

Author: AnaTop
last update Last Updated: 2022-10-15 03:37:43

Darma diam saja, tidak menjawab pertanyaan Cantika. 

"Kok diam. Usah ragu begitu wahai Bos kami yang kaya raya. Pinjami salah satu apartemenmu yang kosong. Hitung-hitung amal kebaikan. Kami yang merawat hartamu agar bersih, bagaimana?" pinta Cantika.

"Ayolah, Darma. Biarkan kami juga menikmati rezekimu sebahagian. Dengan menempati salah satu apartemen milikmu, itu artinya dirimu menjadi orang dermawan dan rela berbagi kebahagiaan. Percaya dech, pasti rezeki akan berlimpah dan mengalir deras untuk orang baik."

"Kalian ini, benar-benar pintar merayu. Baiklah, aku akan menjadi sebagai orang baik, ehemm. Aku pinjami apartemen yang tidak jauh dari perusahaan, agar kalian datang tepat waktu dan tidak pernah terlambat. Apa pun pasilitas yang ada di apartemen, boleh kalian berdua gunakan."

"Hore …!"

"Mari kita berangkat sekarang. Biar malam ini kami bersihin, bagaimana Julaika?"

Cantika memainkannya mata kiri kepada Julaika. Janda bohay berambut gelombang itu menyambut dengan senyuman manis. Mengangguk dan mengacungkan kedua jempol. Memberikan tips tanda kompak.

"Hayu, kita berangkat sekarang."

Ketiganya berjalan menuju parkir mobil. Menaiki mobil mewah milik Darma, melaju dengan kecepatan sedang. Cukup dua puluh menit sampailah mereka di sebuah apartemen mewah.

"Wawww, megah sekali."

"Inikah tempat tinggal kita sekarang, Julaika? Seperti mimpi saja. Ini rezeki anak baik hati dan tidak sombong ya."

Darma berjalan sangat cepat. Kedua wanita cantik itu tergopoh-gopoh mengikuti dari belakang sambil membawa belanjaan pakaian yang dibelinya di mall.

"Pelan sedikit, ih. Seperti dikejar hantu saja jalanmu, Darma. Pelan-pelan saja, orang sabar disayang Tuhan."

Julaika berkata memprotes Darma. Lelaki bertubuh tinggi itu pun, segera mengatur langkah menjadi lebih slow. Menoleh ke arah belakang, menebarkan senyum tanpa ekspresi.

"Maaf. Aku terburu-buru malam ini. Ada janji akan menjemput istriku di rumah orang tuanya."

"Ohh, iya kami paham. Tapi, setiap hari juga waktumu untuk istri tercinta, kami hanya meminta sedikit waktumu malam ini saja, bukankah kita sahabat yang saling melengkapi? Bila sudah kelar, dirimu juga boleh pergi, kok."

Sampailah ketiganya di pintu apartemen milik Darma. Lalaki berbaju abu-abu itu membuka pintu, mengajak keduanya masuk. Menunjukkan kamar mana yang bisa ditempati. Tampa berbasa-basi, Darma pamit ingin pulang.

Julaika dan Cantika tidak mengizinkan untuk Darma pulang. Wanita genit itu menawarkan secangkir kopi hitam, memaksa Darma untuk meminumnya. Tidak ada pilihan, dia duduk menikmati secangkir kopi sambil menonton televisi. 

"Darma, adakah mobilmu yang tidak terpakai? Boleh dong sekaligus kami pinjam. Lucu atuh dilihat orang-orang, seorang asisten Ceo Permata Grup naik bus atau taxi. Boleh ya, pinjam satu," rayu Cantika, sembari membuka cemilan kacang yang dibelinya siang tadi.

"Bener kata Cantika. Masak kita tinggal di apartemen mewah begini, kendaraannya cuma angkot doang. Minjam mobil kamu ya, Bos. Biar rezekinya semakin meledos, hahaha."

"Kalian berdua benar-benar memerasku sekarang. Hahaha."

"Bukankah dirimu yang memberikan secara cuma-cuma, Bos ganteng? Pokoknya, apa pun yang kami terima, berkat kemurahan dan kebaikan hatimu, Bosku."

"Tidak ada kata-kata bos. Usah sok formal kalian. Mobil Alfad putih yang dirumah, bisa kalian gunakan untuk beraktifitas ke mana saja. Besok pagi, aku kirim ke mari, beserta supirnya. Bagaimana?"

"Wah …! Bener-bener tajir sekarang dirimu, Darma. Baik hati dan perduli. Sebagai ucapan terima kasih atas kebaikan dirimu pada kami berdua, akan kulakukan apa pun perintah yang kau pinta. Sembah sujud padamu, Bosku."

Kompak, itu kesan pertama yang dilihat kepada kedua teman lama. Keduanya menunduk dan memberikan hormat, sehingga Darma menjadi geli.

"Sudah-sudah, cukup hormat-hormatan.. Jangan berlebihan seperti itu. Aku bukanlah raja yang mesti disembah. Kita sama-sama manusia yang harus berbuat baik menggunakan apa yang dimiliki."

Ketiga penghuni apartemen itu merayakan momen persahabatan yang lama tidak bertemu. Tertawa bersama, bercerita secara bergantian kisah hidup masing-masing. 

Tiada terasa waktu kian larut, malam merambat sunyi. Dingin menyelimuti diri. Bintang bertaburan indah, menghiasi angkasa yang sangat sempurna ciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Sementara itu, Intan yang menunggu jemputan suami. Lelah menanti, tetapi Darma tidak kunjung tiba. Gawai milik Darma tidak dapat dihubungii. Wanita berambut sebahu itu hanya mengambil napas panjang, berjalan dari ruang tamu, meja makan, duduk di teras dan masuk ke kamar.

Pikirkan Intan tidak tenang. Teringat terus kepada suami tercinta. Mengapa bisa lupa akan janji yang tadi pagi diucapkan.

"Ke mana dirimu, mas Darma?" lirih Intan.

Intan merebahkan tubuh di ranjang. Menunggu suami yang tiada kunjung tiba. Sehingga akhirnya tertindur pulas. 

Lampu kamar tidur dimatikan, sengaja menerangi kamar. Nuansa ruangan yang berwarna abu-abu itu kian sendu, saat hati lelah menunggu seorang yang sangat berarti.

Sementara Darma, dibuat tidak berdaya oleh dua wanita cantik nakal banyak akal. Menuruti kemauan keduanya untuk menemani sepanjang malam. Hingga sadar waktu telah merayap teramat cepat.

"Astaga! Sudah pukul 24.00 Wib. Mati aku. Pasti Intan berpikir macam-macam padaku sekarang. Baiklah, aku pulang sekarang."

"Darma! Sudah larut, Bosku. Menginaplah di sini. Biarkan istrimu istirahat malam ini, usah ganggu tidur nyenyaknya. Besok pagi, bisa kau jelaskan semua, pasti dia mengerti, kok. Bukankah dia sudah tahu, bahwa kita telah berteman sejak SMA?"

Darma tidak menghiraukan ucapan Julaika lagi. Memakai jasnya, berlalu pergi meninggalkan apartemen mewah yang berada di lantai sepuluh. Pria tampan berjambang tipis memberikan kartu kredit ke arah Julaika.

"Pakailah untuk keperluan kalian. Sampai ketemu besok di perusahaan."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • CEO ROYAL    BAB 48 HADIAH UNTUK JULAIKA

    Akhirnya malam sepi berubah menjadi hangat, apa yang diinginkan didapat. Kedua suami istri yang menikmatinya malam panjang tanpa kendala, kehangatan dan cinta disajikan bersama hingga mendapatkan kepuasan dan nikmatHingga fajar menyambut pagi, keduanya masih terkena bersama mimpi indah. Tidak ada yang lebih indah selain mendapatkan cinta kasih dari pasangan halal, meskipun menjadi yang kedua.Julaika terbangun terlebih dahulu, ia pun mengucapkan syukur Alhamdulillah, bisa juga merasakan kehangatan suami meski hanya beberapa kali di saat malam hari, biasanya habiskan waktu bersama istri pertama.Wanita yang berparas cantik bertubuh bohay itu mandi dini hari, menyiram seluruh tubuhnya hingga basah, diguyur dari sebelah kanan tubuhnya sebanyak tiga kali, kemudian menyiram area badan yang sebelumnya kiri.Menggosok lembut dengan sabun mawar, menggunakan sampo kesukaan dan tidak lupa bergosok gigi hingga bersih. Terakhir ia mengambil air wudhu untuk menjalankan kewajiban sebagai hamba yan

  • CEO ROYAL    BAB 47 MENEMUI JULAIKA

    Menyebalkan!" Intan melemparkan bantal ke arah Darma yang ada di samping. Dengan rasa yang amat kesal ia tidak mampu lagi berkata-kata, hanya sorot mata yang merah dengan tatapan tajam seperti hendak memakan.Darma hanya menangkap bantal yang dilemparkan istrinya, lalu dilemparkan kembali dengan lebih keras dan secara mendadak."Auhhhhh!""Napa, sakit?" tanya Darma sambil berjalan menuruni ranjang mewah mereka. Ia pun berjalan menuju kamar mandi.Darma membersihkan tubuh ke kamar mandi, tubuhnya gerah dan berkeringat, kini didinginkan agar otak dan pikiran menjadi dingin.Intan kecewa kecewa terhadap apa yang terjadi, bagaimana ia bisa begitu menginginkan hubungan dengan suaminya pada saat yang kurang tepat, berakibat Darma merasa kecewa, beranggapan dia dipermainkan."Achhhhh!" Lagi-lagi ia merutuki diri sendiri dan marah pada apa yang baru saja terjadi. Menggigit bibir bawah dan memukul bantal berulang kali.Dengan kesal, ia memunguti pakaian yang berserakan di lantai dan dikenakan

  • CEO ROYAL    BAB 46 GAIRAH

    "Gairah kamu, Intan. Tumben." Darma berkata dasar sambil menatap tubuh istrinya yang lunglai di ranjang. Akhirnya ia pun tidak memenuhi kemauan sang istri ingin memaduh kasih, hanya dilihat dan diabaikan begitu saja."Tidak enak, bermain dengan orang setengah sadar." bisik Darma di telinga Intan lalu beranjak ingin pergi meninggalkan tempat tidur mewah itu.Akan tetapi, sebelum pria gagah itu beranjak pergi, tangan Intan dengan cepat menarik tubuh suaminya hingga terjatuh ke ranjang dan menindih tubuhnya yang langsing."Auuhhhhh!" teriak Intan, sebab merasa kesakitan karena terbentur kepalanya dengan kepala suami. Ia pun kini mengusap dengan tangan kiri. Rasanya kepala berputar dan berterbangan kupu-kupu kecil mengitari dan terus berputar di kepala."Makanya jangan asal tarik, enak bukan sakitnya?"Intan diam saja, tidak menjawab sama sekali meski satu parah kata pun. Tatapan penuh cinta yang ia berikan kepada sang suami, agar ia sedikit peka dan mengetahui isi hatinya, karena sedang

  • CEO ROYAL    BAB 45 INTAN TIDAK MAU JAUH-JAUH

    "Tidak ada apa-apa, kepo banget sih!"Intan menarik tangan Julaika, wanita bohay yang kaget dengan perlakuan sang Nyonya Muda kepanya.Mengikuti apa pun yang diperintahkan oleh Intan, istri pertama dari suaminya."Jangan pernah berkata apa pun pada Darma, berjanjilah. Ini hanya rahasia antara kita berdua."Tatapan tajam Intan pada sang asisten, kedua mata indah itu beradu pandang, akhirnya mengangguk sebagai tanda setuju.Julaika memberanikan diri untuk memeluk istri pertama Darma yang cantik, ternyata hatinya juga sangat baik.Terbesit rasa bersalah tersimpan di lubuk hatinya terdalam, telah mencuri hati dan cinta dari suaminya yang sangat dicintai."Hanya bisnis kecil saja sampai kalian bisik-bisik di belangku?" ujar Darma sambil berdiri dan bersandar di pintu. Mata Indah sang Ceo menatap kedua wanita yang ia halalkan itu dalam keadaan damai tanpa ada sengketa, membuatnya merasa bahagia luar biasa."Apa pun bisnis kami, Darma tidak boleh ikut campur. Aku ada perlu sedikit dengan Jul

  • CEO ROYAL    BAB 44 KEDATANGAN INTAN

    Karena kesal dengan tingkah suaminya yang bersenang-senang di perusahaan bersama dengan karyawan semua.Intan bergegas mengenakan baju dres hitam, sepatu hak tinggi serta berkaca mata gelap."Pak Danang, antar aku ke perusahaan sekarang!" perintah Intan sambil berkacak pinggang."Siap, Nyonya." Pria yang masih berumur tiga puluh lima tahun yang belum juga menikah itu, langsung lari dan membuka pintu mobil untuk dimasuki oleh sang Nyonya Muda."Mobilnya lebih cepat, Pak Danang!" bentak Intan emosi karena laju mobil yang begitu lambat.Karena mendapatkan bentakan dari Nyonya yang sombong, Danang menaikkan lima kali lebih cepat, sontak mobil menyalip kanan kiri mobil-mobil yang ada di hadapan."Kau mau membunuhku ya!" bentak Intan sambil menjerit ketakutan. Tangan dengan jari-jari yang lentik menutup wajah ayunya.Danang hanya tersenyum di dalam hati, mata melirik kepala majikan yang ketakutan. Kini, kecepatan laju kendaraan menjadi normal seperti semula.Intan bernapas lega, tangan kiri

  • CEO ROYAL    BAB 43 BAGI-BAGI BONUS

    "Minggu depan aku akan halalkan dirimu di Surabaya!"Ucapan Darma menghentikan langkah Santi. Gadis berbaju merah itu membalik tubuhnya cepat."Aku tunggu hari bahagia itu, tetaplah jaga kesehatan."Diluar dugaan, Santi berbalik mendekati Darma yang masih setia berdiri di sisi depan apartemen. Mencium pipi dan memberikan pelukan hangat.Darma gantian mencium kening dan membalas pelukan hangat dengan menepuk lembut baju Santi.Mata Julaika mengarah ke tempat lain, agar tidak ternoda dengan adegan yang menyayat hati. Bagaimana suami yang disembunyikan selama ini di hadapan orang lain, pun terhadap calon istri ketiganya.Setelah adegan perpisahan calon pasangan suami istri itu, Darma dan Julaika pergi meninggalkan apartemen dalam satu mobil.Di dalam kendaraan roda empat mewah itu, Julaika memilih diam dan menatap ke luar jendela. Melihat sisi luar yang ramai di lintasi lalu lalang kendaraan.Lampu kendaraan menambah warna-warni malam yang kian merambat sunyi. Tanpa ada pembahasan apa pu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status