Sinopsis Sebagai istri yang memiliki suami terlalu royal, bukankah wajar jika aku cemburu dengan wanita yang sengaja memeloroti harta suamiku? Kini rumah tangga kami hanya diisi dengan pertengkaran. Belum lagi desakan dari Ibunda dan mertua yang tak pernah bosan menuntut agar kami memiliki anak sebagai pewaris keluarga. Hingga akhirnya, suamiku memilih jalan pintas dengan menikahi sang mantan untuk memperoleh anak karena aku tak kunjung hamil. Lantas, bagaimana dengan nasib pernikahan kami?
Lihat lebih banyak"Mama ini cucu terus yang diminta. Sabar napa. Mas Darma masih sibuk bekerja setiap hari. Jadi …."
"Jadi kalian tidak punya waktu untuk berdua? Bercinta pun jarang. Bahkan kebersamaan yang harusnya dieratkan juga belum bisa begitu?"
"Intinya belum rezeki, Ma. Intan dan mas Darma sudah berusaha. Memang belum diberi amanah saja. Mama sabar saja, suatu hari Intan akan memberikan cucu yang banyak."
Ibu dan anak tetap adu argumen tentang calon anak. Bagaimana juga mamanya Intan, Puri Berlian sangat berharap memiliki cucu. Agar tidak kesepian di masa tua.
"Kamu itu harus bisa memikat hati suami. Laki-laki tidak bisa dilepas seutuhnya. Meski diawasi sekali-kali. Apalagi tampan, kaya, royal dan baik hati begitu. Harus waspada kamu Intan, banyak pelakor di luar sana. Mereka mengancam pernikahan yang belum kuat seperti pernikahan kalian."
Bu Puri Berlian, janda kaya raya yang masih cantik itu duduk di sebelah putri cantik kesayangan. Memegang tangan, menatap ke mata indah sang anak.
"Intan, anak adalah penguat pernikahan. Kesempurnaan berumah tangga. Sulit digoyang oleh pelakor rumah tanggamu bila kalian mempunyai buah hati. Percaya pada Mama …."
"Jurus apa yang harus Intan pakai, Ma? Supaya kami cepat memiliki anak. Di hati kecil meronta, hanya saja belum terkabul, Ma? Asal Mama tahu, Intan berhenti bekerja dari kantor, karena ingin istirahat, supaya cepat hamil, Ma."
"Hemm, ya sudahlah. Semoga Tuhan mendengar segara doamu, lalu mengabulkan dengan segera."
"Aamiinn."
Di waktu yang bersamaan, Darma sedang bekerja di perusahaan yang ia pimpin. Jam istirahat, Cantika dan Julaika, teman SMA dahulu, kini datang ke kantor untuk melamar sebagai asisten di perusahaan Permata Grup.
"Darma …?"
Dua wanita cantik dan sexi masuk ke ruangan Darma setelah mendapat izin dari sekretaris. Pakaian sexi yang digunakan kurang pantas dikenakan di perusahaan itu. Darma menegur sambil bercanda agar sahabat baiknya dahulu tidak merasa sakit hati.
"Sexi sangat kalian berdua. Apakah baru pulang dari sebuah pesta?"
"Tidak ada pesta sepagi ini. Malam hari yang ada, Darma."
Keduanya meminum sajian kopi susu yang disajikan.
"Enak sekali kopi ini. Sangat nikmat selagi hangat. Ayolah Darma temani kami."
"Terima kasih, Aku sih bingung, kalian akan bekerja bagian apa, sebab karyawan sudah full di bagian masing-masing. Jadinya tidak enak ini."
"Kok, begitu kamu Darma. Engkau adalah orang baik yang suka menolong. Asalkan dirimu setuju, pasti ada lowongan buat kami. Jangan jadikan karyawan. Kami siap kok, jadi asisten pribadi kamu," bujuk Cantika.
Julaika mendekat, berbisik perlahan kepala Darma. "Kami ini janda, butuh pekerjaan untuk biaya hidup. Tolonglah kami. Kau akan untung besar, mempekerjakan wanita sexi, pintar dan cantik seperti kami berdua."
"Masalah bayaran tidak perlu mahal Darma. Asalkan digaji berapa pun, akan kami terima. Bagaimana?"
Julaika mengerlingkan matanya. Darma tidak berdaya akan rayuan wanita bohay berbaju merah itu. Dengan mengambil napas panjang, mengangguk dan menyetujui kedua sahabat lama menjadi asisten pribadi.
"Mulai besok kalian bisa bekerja di sini. Tapi ingat, gunakan pakaian yang pantas ketika berada di kantor saat jam kerja."
"Darma …."
"Heem."
"Kamu bisa potong gaji kami, berikan kami uang untuk membelikan pakaian yang pastas untuk bekerja. Pakaian kami seperti ini semua. Bagaimana, Bos?"
"Ya, sudah. Kalian bisa menunggu di ruang sebelah. Setelah jam kantor pulang, kita belanja untuk pakaian kalian berdua."
"Terima kasih temanku yang baik hati dan tidak sombong. Semoga rezeki yang kamu miliki bertambah melimpah dengan mempekerjakan kami berdua."
Julaika mendekat, tanpa meminta izin menyalami Darma, dilanjutkan memberikan pelukan hangat sebagai ucapan terima kasih.
Tidak mau kalah, Cantika dengan beraninya mengecup bibir Darma. Memberikan pelukan genit.
Darma kewalahan mendapatkan perlakuan yang genit dari kedua teman cantik dan bohay itu. Segera melepaskan pelukan dan meminta kedua wanita berhak tinggi itu untuk duduk di kursi masing-masing.
"Jaga sikap kalian saat berada di perusahaan, pada saat jam kerja. Nama baik dan imez Ceo Permata Grup harus tetap bersih."
"Kami mengerti, Bos Darma. Kami akan profesional saat bekerja, jangan ragukan kemampuan Julaika juga Cantika. Siap berbagi tugas. Pokoknya dirimu puas dengan kerja yang akan diberikan."
Kedua wanita itu menunggu jam pulang kantor. Mereka asyik membaca berbagai buku untuk menunjang wawasan. Hingga akhirnya jam pulang kantor tiba. Darma mengajak wanita sexi berbibir merona berbelanja di mall untuk mencari keperluan, terutama baju-baju kerja yang pantas dikenakan di kantor perusahaan.
Setelah berbelanja selama dua jam setengah. Ketiganya makan malam di restoran langganan Darma.
Asyik makan ketiganya menghabiskan menu yang dipesan.
"Enak sekali makanan ini. Rasanya ingin makan di sini terus ya Cantika?"
Julaika menikmati jus dan puding sebagai makanan penutup. Matanya berbinar, setelah mendapat perbaikan gizi, dapat makanan gratis dari temannya yang sebentar lagi akan menjadi atasan.
"Cantika, di mana rumah kalian, biar sekalian kuantar pulang."
"Rumah kami jauh sekali dari sini. Masih di Bandung. Rencana akan pindah ke Jakarta untuk mencari kos sementara belum dapat jatah rumah dari bos kami yang kaya raya ini."
Hehehe, kalian ada-ada saja.
"Darma, bisakah kami tinggal di salah satu apartemen milikmu yang masih kosong?"
Akhirnya malam sepi berubah menjadi hangat, apa yang diinginkan didapat. Kedua suami istri yang menikmatinya malam panjang tanpa kendala, kehangatan dan cinta disajikan bersama hingga mendapatkan kepuasan dan nikmatHingga fajar menyambut pagi, keduanya masih terkena bersama mimpi indah. Tidak ada yang lebih indah selain mendapatkan cinta kasih dari pasangan halal, meskipun menjadi yang kedua.Julaika terbangun terlebih dahulu, ia pun mengucapkan syukur Alhamdulillah, bisa juga merasakan kehangatan suami meski hanya beberapa kali di saat malam hari, biasanya habiskan waktu bersama istri pertama.Wanita yang berparas cantik bertubuh bohay itu mandi dini hari, menyiram seluruh tubuhnya hingga basah, diguyur dari sebelah kanan tubuhnya sebanyak tiga kali, kemudian menyiram area badan yang sebelumnya kiri.Menggosok lembut dengan sabun mawar, menggunakan sampo kesukaan dan tidak lupa bergosok gigi hingga bersih. Terakhir ia mengambil air wudhu untuk menjalankan kewajiban sebagai hamba yan
Menyebalkan!" Intan melemparkan bantal ke arah Darma yang ada di samping. Dengan rasa yang amat kesal ia tidak mampu lagi berkata-kata, hanya sorot mata yang merah dengan tatapan tajam seperti hendak memakan.Darma hanya menangkap bantal yang dilemparkan istrinya, lalu dilemparkan kembali dengan lebih keras dan secara mendadak."Auhhhhh!""Napa, sakit?" tanya Darma sambil berjalan menuruni ranjang mewah mereka. Ia pun berjalan menuju kamar mandi.Darma membersihkan tubuh ke kamar mandi, tubuhnya gerah dan berkeringat, kini didinginkan agar otak dan pikiran menjadi dingin.Intan kecewa kecewa terhadap apa yang terjadi, bagaimana ia bisa begitu menginginkan hubungan dengan suaminya pada saat yang kurang tepat, berakibat Darma merasa kecewa, beranggapan dia dipermainkan."Achhhhh!" Lagi-lagi ia merutuki diri sendiri dan marah pada apa yang baru saja terjadi. Menggigit bibir bawah dan memukul bantal berulang kali.Dengan kesal, ia memunguti pakaian yang berserakan di lantai dan dikenakan
"Gairah kamu, Intan. Tumben." Darma berkata dasar sambil menatap tubuh istrinya yang lunglai di ranjang. Akhirnya ia pun tidak memenuhi kemauan sang istri ingin memaduh kasih, hanya dilihat dan diabaikan begitu saja."Tidak enak, bermain dengan orang setengah sadar." bisik Darma di telinga Intan lalu beranjak ingin pergi meninggalkan tempat tidur mewah itu.Akan tetapi, sebelum pria gagah itu beranjak pergi, tangan Intan dengan cepat menarik tubuh suaminya hingga terjatuh ke ranjang dan menindih tubuhnya yang langsing."Auuhhhhh!" teriak Intan, sebab merasa kesakitan karena terbentur kepalanya dengan kepala suami. Ia pun kini mengusap dengan tangan kiri. Rasanya kepala berputar dan berterbangan kupu-kupu kecil mengitari dan terus berputar di kepala."Makanya jangan asal tarik, enak bukan sakitnya?"Intan diam saja, tidak menjawab sama sekali meski satu parah kata pun. Tatapan penuh cinta yang ia berikan kepada sang suami, agar ia sedikit peka dan mengetahui isi hatinya, karena sedang
"Tidak ada apa-apa, kepo banget sih!"Intan menarik tangan Julaika, wanita bohay yang kaget dengan perlakuan sang Nyonya Muda kepanya.Mengikuti apa pun yang diperintahkan oleh Intan, istri pertama dari suaminya."Jangan pernah berkata apa pun pada Darma, berjanjilah. Ini hanya rahasia antara kita berdua."Tatapan tajam Intan pada sang asisten, kedua mata indah itu beradu pandang, akhirnya mengangguk sebagai tanda setuju.Julaika memberanikan diri untuk memeluk istri pertama Darma yang cantik, ternyata hatinya juga sangat baik.Terbesit rasa bersalah tersimpan di lubuk hatinya terdalam, telah mencuri hati dan cinta dari suaminya yang sangat dicintai."Hanya bisnis kecil saja sampai kalian bisik-bisik di belangku?" ujar Darma sambil berdiri dan bersandar di pintu. Mata Indah sang Ceo menatap kedua wanita yang ia halalkan itu dalam keadaan damai tanpa ada sengketa, membuatnya merasa bahagia luar biasa."Apa pun bisnis kami, Darma tidak boleh ikut campur. Aku ada perlu sedikit dengan Jul
Karena kesal dengan tingkah suaminya yang bersenang-senang di perusahaan bersama dengan karyawan semua.Intan bergegas mengenakan baju dres hitam, sepatu hak tinggi serta berkaca mata gelap."Pak Danang, antar aku ke perusahaan sekarang!" perintah Intan sambil berkacak pinggang."Siap, Nyonya." Pria yang masih berumur tiga puluh lima tahun yang belum juga menikah itu, langsung lari dan membuka pintu mobil untuk dimasuki oleh sang Nyonya Muda."Mobilnya lebih cepat, Pak Danang!" bentak Intan emosi karena laju mobil yang begitu lambat.Karena mendapatkan bentakan dari Nyonya yang sombong, Danang menaikkan lima kali lebih cepat, sontak mobil menyalip kanan kiri mobil-mobil yang ada di hadapan."Kau mau membunuhku ya!" bentak Intan sambil menjerit ketakutan. Tangan dengan jari-jari yang lentik menutup wajah ayunya.Danang hanya tersenyum di dalam hati, mata melirik kepala majikan yang ketakutan. Kini, kecepatan laju kendaraan menjadi normal seperti semula.Intan bernapas lega, tangan kiri
"Minggu depan aku akan halalkan dirimu di Surabaya!"Ucapan Darma menghentikan langkah Santi. Gadis berbaju merah itu membalik tubuhnya cepat."Aku tunggu hari bahagia itu, tetaplah jaga kesehatan."Diluar dugaan, Santi berbalik mendekati Darma yang masih setia berdiri di sisi depan apartemen. Mencium pipi dan memberikan pelukan hangat.Darma gantian mencium kening dan membalas pelukan hangat dengan menepuk lembut baju Santi.Mata Julaika mengarah ke tempat lain, agar tidak ternoda dengan adegan yang menyayat hati. Bagaimana suami yang disembunyikan selama ini di hadapan orang lain, pun terhadap calon istri ketiganya.Setelah adegan perpisahan calon pasangan suami istri itu, Darma dan Julaika pergi meninggalkan apartemen dalam satu mobil.Di dalam kendaraan roda empat mewah itu, Julaika memilih diam dan menatap ke luar jendela. Melihat sisi luar yang ramai di lintasi lalu lalang kendaraan.Lampu kendaraan menambah warna-warni malam yang kian merambat sunyi. Tanpa ada pembahasan apa pu
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen