CEO ROYAL

CEO ROYAL

By:  AnaTop  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 ratings
48Chapters
2.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Sinopsis Sebagai istri yang memiliki suami terlalu royal, bukankah wajar jika aku cemburu dengan wanita yang sengaja memeloroti harta suamiku? Kini rumah tangga kami hanya diisi dengan pertengkaran. Belum lagi desakan dari Ibunda dan mertua yang tak pernah bosan menuntut agar kami memiliki anak sebagai pewaris keluarga. Hingga akhirnya, suamiku memilih jalan pintas dengan menikahi sang mantan untuk memperoleh anak karena aku tak kunjung hamil. Lantas, bagaimana dengan nasib pernikahan kami?

View More
CEO ROYAL Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
default avatar
Pena Emas
Semangat ya membuat ceritanya
2023-02-09 06:09:43
0
user avatar
Mblee Duos
salam kenal dari aku yang pemula kak...... semangat nulisnya ya kak... saling support juga yuk, di cerita aku MAMA MUDA VS MAS POLISI......
2022-11-24 17:16:49
0
48 Chapters
BAB 1 RAYUAN
"Mama ini cucu terus yang diminta. Sabar napa. Mas Darma masih sibuk bekerja setiap hari. Jadi …." "Jadi kalian tidak punya waktu untuk berdua? Bercinta pun jarang. Bahkan kebersamaan yang harusnya dieratkan juga belum bisa begitu?" "Intinya belum rezeki, Ma. Intan dan mas Darma sudah berusaha. Memang belum diberi amanah saja. Mama sabar saja, suatu hari Intan akan memberikan cucu yang banyak." Ibu dan anak tetap adu argumen tentang calon anak. Bagaimana juga mamanya Intan, Puri Berlian sangat berharap memiliki cucu. Agar tidak kesepian di masa tua. "Kamu itu harus bisa memikat hati suami. Laki-laki tidak bisa dilepas seutuhnya. Meski diawasi sekali-kali. Apalagi tampan, kaya, royal dan baik hati begitu. Harus waspada kamu Intan, banyak pelakor di luar sana. Mereka mengancam pernikahan yang belum kuat seperti pernikahan kalian." Bu Puri Berlian, janda kaya raya yang masih cantik itu duduk di sebelah putri cantik kesayangan. Memegang tangan, menatap ke mata indah sang anak. "Intan
Read more
BAB 2 MENUNGGU
Darma diam saja, tidak menjawab pertanyaan Cantika. "Kok diam. Usah ragu begitu wahai Bos kami yang kaya raya. Pinjami salah satu apartemenmu yang kosong. Hitung-hitung amal kebaikan. Kami yang merawat hartamu agar bersih, bagaimana?" pinta Cantika. "Ayolah, Darma. Biarkan kami juga menikmati rezekimu sebahagian. Dengan menempati salah satu apartemen milikmu, itu artinya dirimu menjadi orang dermawan dan rela berbagi kebahagiaan. Percaya dech, pasti rezeki akan berlimpah dan mengalir deras untuk orang baik." "Kalian ini, benar-benar pintar merayu. Baiklah, aku akan menjadi sebagai orang baik, ehemm. Aku pinjami apartemen yang tidak jauh dari perusahaan, agar kalian datang tepat waktu dan tidak pernah terlambat. Apa pun pasilitas yang ada di apartemen, boleh kalian berdua gunakan." "Hore …!" "Mari kita berangkat sekarang. Biar malam ini kami bersihin, bagaimana Julaika?" Cantika memainkannya mata kiri kepada Julaika. Janda bohay berambut gelombang itu menyambut dengan senyuman ma
Read more
BAB 3 HARI PERTAMA KERJA
Julaika dan Cantika melompat kegirangan mendapatkan kartu kredit dari Darma secara cuma-cuma. "Benar-benar royal dan baik hati Darma kepada kita berdua. Hanya modal kata-kata manis saja, kita mendapatkan apa yang kita inginkan. Sungguh beruntung Intan, mendapatkan lelaki sempurna seperti dia. Ceo tampan baik hati, memiliki kepedulian tingkat dewa, meski kita hanya sahabat lama, dia tidak perhitungan dengan harta yang dipunya. Sungguh dia adalah manusia langka pada masa ini." Cepat tidur, besok kita bekerja sebaik mungkin. Buat dia bangga menerima kita sebagai asistennya. Ambil hatinya, baiki bawahannya, lihat saja, dalam waktu tidak begitu lama, apa pun yang kita inginkan dapat diraih dengan sangat mudah. "Apa misimu Julaika?" "Jangka panjang atau pendek?" "Hidup bahagia berkecukupan. Tanpa kekurangan materi lagi seperti dahulu. Mungkin Tuhan telah mendengar doa kita. Langkah kanan menuju Darma, ternyata sebuah keberuntungan yang tidak akan berulang dua kali." "Apakah dirimu akan
Read more
BAB 4 TEMAN BAIK
"Terima kasih Pak Jaka. Senang bisa satu ruangan dengan anda." "Jangan panggil Pak, dong. Mas saja, soalnya saya belum jadi bapak-bapak. Masih menjadi mas-mas, begitu ya cantik." Ketiganya bersalaman. Jaka mempersilakan kedua wanita cantik untuk duduk di tempat yang sudah disediakan dengan sopan. "Silakan duduk, jangan sungkan-sungkan bila ada yang ingin ditanyakan. Kita satu team kerja di sini. Tujuan sama, membantu Tuan Ceo menjalankan perusahaan agar semakin berkembang." "Terima kasih, Mas Jaka. Mohon bimbingan dan kerja samanya." "Kedua asisten baru itu menduduki kursi masing-masing. Memandang seluruh ruangan, memeriksa satu persatu buku dan tumpukan file yang ada di atas meja." "Mari ikuti saya ke ruangan meeting. Saya akan perkenalkan kalian kepada para stap lain, agar kinerja bisa berjalan dengan maksimal." "Terima kasih, Mas Jaka. Tak kenal maka tak sayang, ya?" Ketiga orang itu menuju ruang meeting, ternyata para stap dan sang Ceo sudah berada di sana. Tanpa membuang
Read more
BAB 5 TERLALU ROYAL
"Oh, tidak mungkin. Ceo orang yang setia. Tidak mungkin selingkuh hanya kepada bawahan. Akan tetapi, ini adalah kesempatan emas buatku, bisa memberikan informasi kepada Intan, dia akan membayar mahal tiap info yang aku beri," ocehan Raisya dalam hati. Gadis mungil itu berputar arah, lalu kembali pulang ke tempat kontrakan. "Tambang emas sudah terbuka sekarang. Ha-ha-ha." Setibanya Raisya sampai di kontrakan kecil di ujung gang, wanita bertubuh kurus tetapi cantik itu segera mandi dan berdandan rapi. Menchat Intan di aplikasi W******p [Yuk ketemuan di Cafe Sugar, jam lima sore ini, penting. Tapi ini tidak gratis, Sayang?] [Dasar mata duitan. Hayulah, aku pun bete di rumah mama terus. Jam lima tepat ya, jangan sampai telat sedetik pun!] [Deal] [Yes] Intan segera mandi kilat. Mengenakan dres pink, rambut sebahu tergerai indah. Memakai kaca mata hitam. Menggunakan tas senada dengan sepatu. Terlihat seperti anak ABG yang akan kencan di sore hari. "Ma, Intan ke Cafe Sugar bersama Rai
Read more
BAB 6 PERCAYALAH
"Tidak, mereka hanya teman biasa. Usah pengaruhi aku dengan hal-hal yang merusak pikiran, Raisya." "Ya sudahlah, bila Intan percaya dengan suamimu seratus persen. Akan tetapi, bila ada bukti bahwa dia dibawa pergi pelakor, diplorotin mereka, jangan datang padaku sambil nangis-nangis." "Tidak!" Intan meminumnya jus favorit. Tersenyum ceria tanpa terpengaruh dengan ucapan sahabat baiknya. "Intinya, kau tidak percaya dengan kecurigaan Raisya ya? Tetap percaya kepada mereka bahwa semua hanya sebatas hubungan kerja." "Yes. Mereka hanya sahabat lama. Aku pun tahu sejak lama." Intang memegang tangan Raisya. Meyakinkan gadis mungil bermata bulat itu agar tidak berpikir macam-macam terhadap sang suami. "Aku tetap masih ragu!" "Percayalah kepada mereka. Usah terlalu dipikirkan hal-hal negatif terhadap orang lain. Pokoknya, yang kita pikirkan akan berpengaruh terhadap nasib dan keberuntungan." Kedua wanita cantik yang sama-sama hoby nongkrong di Cafe Sugar pun diam sesaat. Tenggelam dengan
Read more
BAB 7 PERDEBATAN KECIL
"Ia, Mama. Izinkan kami pulang sekarang." Darma menjawab dengan sopan. "Tidak bisakah kita berbincang-bincang lebih lama lagi?" Pertanyaan mertua, sungguh risau hati Darma tak tega untuk meninggalkan seketika. "Sudah malam, Ma. Kami ada acara berdua di luar. Takut nanti keburu malam. Bagaimana, boleh kami pulang sekarang?" "Tapi …?" Jawaban wanita berparas cantik itu terputus. "Mohon maaf sekali, Mama. Lain kali kami ke mari lagi." Tapi, Nama inginnya sekarang, Sayang! Masih rindu dengan kamu, menantuku. Bahkan pijatan dari tanganmu saja masih tanggung ini, belum selesai." Puri Berlian pun mengarahkan tangan kiri ke punggungnya. Memberikan isyarat kepada sang menantu, agar menolong memijit pindah dan punggung kembali. "Ma …! Kasian Darma yang capek dari kantor. Masak CEO di perusahaan besar dihormati, di patuhi di luaran sana, Mana suruh untuk jadi tukang pijit, sih …!" "Pelankan suaramu, Intan!" Wanita putih berok coklat itu melotot cantik kepada anaknya. "Mama, ngeselin …!"
Read more
BAB 8 PERDEBATAN LAGI
"Hahahaha! Sungguh cantik istriku saat ketakutan begini." Darma tetap saja melajukan mobil dengan kecepatan tinggi. Tangan Intan secepat kilat, mencubit paha Darma. Melotot mata indah milik pria bertubuh tinggi menahan rasa sakit, akibat cubitan spontan itu, Darma memperlambat laju kendaraan. "Auuhhhh!" Darma mengusap-usap pahanya dengan tangan kirinya. "Rasakan, enak sekali cubitan kepitingku bukan?" Senyum puas terlihat di wajah Intan. Baginya, bisa membuat suami yang suka iseng kesakitan, merupakan keasyikan tersendiri. "Tega sekali kau, Intan! Pasti merah pahaku. Tunggu pembalasanku di rumah. Akan kubuat merah-merah pahamu juga." Kedipan nakal mata Darma, diiringi senyum menggoda membuat Intan melongo, kaget dengan ucapan suami yang mulai nakal. "Siapa takut. Cuma merah sedikit juga, no problem. Asal tidak dengan cara kekerasan atau penganiayaan." Senyum Intan melebar, membalas senyuman Ceo Permata Grup yang lagi naik daun. Setelah tiba di rumah. Intan berjalan menuju kamar
Read more
BAB 9 TIDAK ADA PENOLAKAN
"Siapa bilang? Jatahku akan selalu ada. Tidak ada satu orang pun yang mampu merenggut milikku!" Tangan Ceo memegang pinggang ramping Intan. Ditepis seketika saat tangan lembut itu menyentuh tubuhnya. "Berani sekali kau Intan!" Kata-kata kasar mulai keluar dari mulut sang Ceo. Tatapan hendak memangsa pun terlihat jelas di kedua pelupuk mata suaminya. "Ini bukan masalah berani atau tidak. Akan tetapi mood yang berbicara. Pokoknya rusak semua selera yang kumiliki. Jangan ganggu malam ini, ingin tidur saja sampai pagi." Intan berusaha naik ke ranjang. Menarik selimut putih yang tebal untuk menutup tubuhnya. Darma tertawa melihat kelakuan Intan yang kekanak-kanakan. Tidak mengerti hasrat suami yang sudah beberapa hari tidak mendapat jatah. "Ingat pesan ibundamu. Yuk, kita buat cucu untuk dia. Apa salahnya bercinta sebelum tidur, hah." Darma melepaskan selimut yang dikenakan Intan. Mata wanita itu sontak melotot. "Jangan ganggu aku …!" Intan berteriak keras sekali. Darma tidak perduli.
Read more
BAB 10 SALAH SANGKA
"Maaf, Bos. Ganggu malam-malam begini." Suara lembut seorang wanita dari gawai Darma. Intan menarik napas panjang. Ada kecemburuan di sana, meski hanya terlihat dari sorot matanya. "Adakah hal yang penting, sehingga tengah malam begini menggangu waktu istirahatku." "Ada hal penting, Bos. Kebocoran data perusahaan kita. Sepertinya di dalam perusahaan ada penyusup dari musuh." "Seberapa bahayakah penyusup itu, sehingga tidak bisa ditunda sampai besok pagi saja?" Darma memijit pelipisnya yang tidak ada rasa sakit. "Baiklah, selamat istirahat. Setidak aku sudah memberitahu, agar Bos besok mengambil tindakan yang tepat." "Adakah hal lain yang penting?" Ceo menunggu jawaban Julaika yang lambat menjawab. "Segera istirahat, Bos. Jaga kesehatan dan besok bisa bekerja dengan maksimal." Suara Julaika perlahan tapi pasti dan diakhiri dengan sopan. Intan hanya mengamati Darma dari ranjang. Tidak bertanya sesuatu pun, hanya bola mata memancar aura kecemburuan. "Tidurlah, bukankah sekarang
Read more
DMCA.com Protection Status