Siapa yang memberitahukan keberadaan Keyra kepada Farid?
๐ต๏ธ๐ต๏ธ๐ต๏ธAkhirnya, Kenzo dan Nayla resmi menyandang status sebagai pasangan suami istri hari ini. Aku melihat kebahagiaan terpancar di wajah adik iparku tersebut. Aku berharap agar pernikahannya dengan Kenzo langgeng hingga ke akhir hayat.Setelah acara resepsi selesai, aku dan Farid langsung menuju kamar, sedangkan Rafa sudah tertidur pulas digendongan papanya. Farid pun merebahkan sang buah hati kami ke tempat tidur. Sementara aku dan laki-laki tampan itu membersihkan badan secara bergantian ke kamar mandi. Sekarang giliran dia, dan aku memilih berbaring di tempat tidur.Aku kembali mengingat apa yang Kenzo ucapkan dua minggu yang lalu. Aku tidak mengerti dengan jalan pikirannya. Ucapannya menggambarkan seolah-olah dia ingin mengikutiku hingga akhirnya menikahi Nayla. Apa mungkin ini hanya perasaanku saja?Kenzo tidak tahu kalau Farid sudah percaya kepada dirinya untuk membahagiakan Nayla. Farid menganggap Kenzo sebagai laki-laki yang mampu bertanggung jawab karena bersedia menerim
๐ต๏ธ๐ต๏ธ๐ต๏ธ Di satu sisi, aku mengerti bagaimana perasaan Farid saat kesalahpahaman di antara kami terjadi dulu hingga mengakibatkan perpisahan. Namun di sisi lain, aku juga tidak suka jika dirinya selalu mengungkit masa lalu. Aku ingin menjalani kehidupan rumah tangga kami tanpa adanya bayang-bayang masa lalu. Aku berharap agar Farid memercayai istri yang telah memberikan cinta kepadanya. Dia harus tahu kalau aku sangat bangga memiliki suami seperti dirinya. โSayang, kamu tahu, nggak?โ Aku memainkan rambut Farid. โApa, Sayang?โ Dia mengusap-usap pipiku. โAku bangga memiliki suami seperti dirimu. Jadi, aku harap kamu tidak akan cemburu lagi mengingat masa laluku.โ โIya, Sayang. Aku juga merasa menjadi pria paling beruntung memiliki istri sepertimu. Jangan ada rahasia di antara kita. Aku janji akan selalu mencintaimu.โ Aku sangat bahagia melihat perubahan Farid yang jauh berbeda dari yang dulu. Kini, dia berubah menjadi sosok yang sangat perhatian dan penyayang. Dia tidak pernah la
๐ต๏ธ๐ต๏ธ๐ต๏ธ โIya, Sayang. Memangnya kenapa?โ Farid justru bertanya. โAku, sih, senang. Tapi aku heran lihat perbahanmu. Bukankah selama ini kamu benci banget sama Kenzo?โ โAku akan mengubur kebencian itu demi Nay, Sayang. Semoga dia yang terbaik untuk Nay.โ โSyukur, deh, kalau kamu akhirnya mikirin apa yang terbaik untuk Nay.โ โSebenarnya ada sesuatu yang membuatku ingin marah padamu, tapi aku nggak kuasa.โ โKok, marahnya ke aku?โ Aku tidak mengerti apa yang Farid pikirkan. โKamu menutupi rahasia besar dari suamimu.โ Wajah Farid tampak serius. โRahasia besar? Maksudnya?โ Aku tidak mengerti apa maksud laki-laki itu. โHubungan Nay dan pria masa lalunya.โ Aku berpikir, apa mungkin Nayla telah menceritakan kebenaran kepada kakaknya tersebut? โHubungan yang seperti apa?โ Aku bersikap seolah-olah tidak mengetahui apa yang terjadi terhadap Nayla. โKenapa kamu masih berpura-pura, Sayang?โ โJadi, aku harus bilang apa? Aku nggak berani cerita tentang duka yang Nay rasakan. Aku nggak ma
๐ต๏ธ๐ต๏ธ๐ต๏ธ Dua minggu berlalu setelah aku melahirkan. Aku benar-benar merasakan kebahagiaan yang luar biasa karena memiliki buah hati tercinta. Pun dengan Farid yang tidak ingin jauh dari Rafa apabila sudah pulang kantor. Seperti saat ini, Farid dengan bangganya memangku putra kami di taman belakang setelah dirinya kembali dari aktivitas rutin di kantor. Aku juga turut duduk di sampingnya. Dia makin menunjukkan perhatiannya sebagai seorang suami terhadap diriku. Dia mengaku sangat bangga memiliki istri yang telah melahirkan anaknya. Aku benar-benar tidak melihat lagi sifat egois dan sikap dingin yang dulu dia tunjukkan kepadaku. Kini, dia berubah menjadi sosok yang selalu lembut dan mengalah terhadap istri. โGantengnya anak Papa.โ Farid mengusap pipi Rafa sambil berbicara. โSiapa dulu, dong, yang ngelahirin.โ Aku mencoba menggodanya. โIya, dong. Mamanya cantik.โ Dia membelai rambutku. โWanita terbaik yang bersedia mendampingi hidupku.โ Aku tidak kuasa memandang tatapan sendunya.
๐ต๏ธ๐ต๏ธ๐ต๏ธ Aku tidak mengerti kenapa perutku tiba-tiba sakit, padahal sebelumnya tidak pernah mengalami hal seperti ini. Apa mungkin aku akan segera melahirkan? Rasa sakit itu makin sering muncul. โAku panggilin Mami, ya, Kak.โ Nayla pun keluar dari kamarku. Tidak sampai lima menit, mami mertua dan Nayla akhirnya memasuki kamar. Wanita paruh baya itu memintaku untuk bertahan karena beliau akan menghubungi Farid. Dia pun berbicara dengan putranya tersebut di telepon. โRid, kamu pulang sekarang. Sepertinya Key akan melahirkan.โ Setelah menyampaikan kalimat tersebut, beliau pun menutup telepon. Sekarang tidak hanya perutku yang sakit, tetapi pinggang juga. Nayla mengusap-usapnya, ternyata cara itu dapat mengurangi sedikit rasa sakit. Sementara mami mertua mengelus-elus perutku. โKey gimana, Mih?โ Farid pun akhirnya tiba di rumah. Dia langsung menghampiriku. โKita ke rumah sakit aja sekarang, Rid.โ Mami mertua tampak panik. โIya, Mih.โ Farid memapahku keluar kamar menuju mobilnya ya
๐ต๏ธ๐ต๏ธ๐ต๏ธ โIya, Sayang. Dia udah nggak sabar untuk keluar. Dia juga harus tahu kalau papanya juga udah pengen banget gendong dia.โ Dia mengusap-usap perutku. โMamanya juga, dong.โ Aku turut menimpali. โIya, deh. Nggak mau kalah. Padahal dulu paling penurut sama suami.โ Dia menjauhkan tangannya dari perutku lalu mengusap pipiku. Aku berharap dia sudah lupa dengan kedatangan Kenzo ke rumah ini. โDulu kamu galak, sering marahin aku. Aku takut, dong.โ โKasihan. Tapi sekarang udah mulai ngelawan.โ โBukan ngelawan, tapi kasih pendapat.โ โTapi aku bahagia dengan perubahan sikap kamu, Sayang. Aku merasa kalau cintaku benar-benar udah sempurna karena dapat balasan darimu.โ โPintar lebay sekarang. Cuek dan egoisnya ke mana?โ โBerubah jadi sayang sejak dicintai istri.โ โNggak nyangka, ya, ternyata cowok dingin bisa hangat juga.โ โKamu yang hangatin, Sayang.โ Dia memainkan mata kirinya lalu mendekatkan wajahnya. โMulai lagi, deh.โ Aku sangat tahu apa yang Farid inginkan. Tidak masalah
๐ต๏ธ๐ต๏ธ๐ต๏ธ Malam ini suasana tampak indah, bulan dan bintang telah menunjukkan sinarnya yang terang. Namun, setelah melihat kehadiran Kenzo, aku tiba-tiba tidak menikmati keindahan itu lagi. Saat ini, aku justru khawatir jika Farid menunjukkan sikap egoisnya. Entah kenapa Farid tidak mencoba membuka diri untuk melupakan kejadian di masa lalu, padahal aku sudah berusaha meyakinkan dirinya kalau Kenzo tidak berarti lagi untukku. Dia tidak lebih dari seorang teman lama. Aku ingin mengatakan kepada Farid agar dirinya memberikan kesempatan kepada Kenzo untuk mencintai wanita lain. Kebetulan sekarang Kenzo dekat dengan Nayla. Setiap orang berhak untuk memiliki pilihan. Itu yang aku tahu. Jika aku memberikan saran kepada Farid, aku tidak yakin kalau dia akan menerimanya begitu saja. Apalagi ini berkaitan dengan Kenzo, lelaki yang pernah istrinya cintai. Farid pria yang sulit menerima pendapat orang lain. โAda perlu apa ke sini, Bro?โ Farid pun mengeluarkan suara khasnya, tegas. โAku ingi
๐ต๏ธ๐ต๏ธ๐ต๏ธ โBunga! Kamu sama siapa?โ Aku langsung berdiri, lalu menghampiri adikku satu-satunya tersebut. Kami pun berpelukan. Saat hati ini terluka melihat sikap sang adik ipar, tiba-tiba adik kandung datang untuk mengobati. Bunga segera menyalami kedua mertuaku dan Farid. Aku memintanya sarapan, tetapi dia menolak karena akhir-akhir ini selera makannya berkurang. Aku berpamitan lalu beranjak menuju kamar bersama Bunga. Kami memilih duduk di sofa agar dapat melihat keluar dan merasakan hangatnya sinar mentari pagi. Kami pun mulai berbincang dan tertawa. โHamil Kakak udah gede, ya. Kita udah beberapa bulan nggak ketemu. Kalau video call, Kakak nggak pernah nunjukin perutnya.โ Bunga mengusap perutku. โDelapan bulan. Kakak gemukan, nggak?โ โBiasanya aja, sih, menurutku. Gemuk perutnya aja.โ โNggak nyangka, ya, awalnya nikah dengan laki-laki bukan pilihan, tapi sekarang justru mengandung anaknya.โ โTapi sekarang udah pilihan, dong.โ Bunga memainkan alisnya sambil tersenyum. โIya.
๐ต๏ธ๐ต๏ธ๐ต๏ธ Jika ada yang bertanya saat ini seperti apa wajah yang Farid tunjukkan, aku akan menjawab mirip udang rebus. Entah kenapa tiba-tiba dia menunjukkan reaksi seperti orang yang sedang menahan amarah melihatku. โKamu kenapa?โ tanyaku kepada laki-laki itu. Aku pun bangun dari rebahan lalu bersandar ke sandaran ranjang. โSepertinya kamu sengaja ingin tetap membuatku cemburu. Kenapa, Sayang?โ Entah tuduhan apa lagi yang dia tujukan kepadaku. โMaksud kamu apa, sih?โ Aku tidak mengerti dengan apa yang Farid katakan. โLihat ini.โ Dia pun memberikan ponselku. Aku membaca pesan masuk di benda pipih tersebut, terdapat nama Kenzo di layar. Dari mana pria itu mendapatkan nomor kontak baruku? Padahal aku sudah menggantinya sejak kejadian Farid mengusirku dari rumah. [Entah kenapa takdir kembali mempertemukan kita. Padahal sebelumnya, aku nggak tahu kalau Nay adik iparmu. Tapi kamu jangan salah sangka, aku sama sekali nggak punya maksud lain. Aku benar-benar tertarik pada Nay setela