Share

Gara

Happy reading

Lampu gemerlap dan suara hingar bingar memenuhi sebuah ruangan yang sangat bising itu.

Alunan musik DJ terus diputar menambah sensasi para pengunjung, goyangan lemah gemulai juga diliuk-liukkan Mereka. Permainan dari berbagai wanita penghibur itu membuat suasana semakin panas.

Gara duduk di sebuah bar mengabaikan suara alamunan musik juga wanita penghibur yang sejak tadi menjajakan tubuhnya pada Gara. Dengan menepis kasar Gara berulang kali melepaskan tangan wanita tersebut.

"Saya tidak berminat pada Anda," ketus Gara pada wanita itu.

Tatapannya tajam menghunus ke arah wanita tersebut yang memakai pakaian kurang bahan, dengan cepat dan tak ingin menerima kekasaran yang lebih parah wanita itu menjauh.

"Di sini mulu Lo," ejek seseorang yang baru sampai dan mengambil tempat duduk di sebelah Gara.

"Apaan sih Lo," ketus Gara melepas tangan cowok itu yang memegang tuxedonya.

Ntah tangan dari mana itu, yang jelas Gara berpikir disitu terdapat kuman yang sangat melimpah apalagi jika laki-laki itu baru usai bermain bersama jalangnya.

"Ohh God, parah Lo," ujar cowok itu memegang tangannya.

Masih dengan kebiasaan yang sama Laki-laki tak berperasaan di sebelahnya itu sangat pembersih. Dia tidak membiarkan siapapun menyentuhnya. Termasuk sahabat satunya itu, Dion menghelakan napas melihat ke arah Gara kemudian meminta segelas bir kesukaannya.

"Lo mau coba nggak?" tanya Dion melihat ke sekeliling lalu beralih matanya melihat Gara.

Gara membalas dengan wajah tanpa minat, Dia sangat paham akan maksud dari Dion itu. Tanpa menjawab Gara mencebikkan bibirnya, najis sekali menyentuh semua jalang yang ada di dalam ini, ntah seberapa banyak penyakit yang sudah ada di tubuh Mereka. Baik itu HIV AIDS atau penyakit reproduksi lainnya.

Gara tidak bodoh memberikan kenikmatan dan juga cairan putih kental itu ke sembarang perempuan, berbeda dengan Dion Laki-laki itu hampir tiap malam tak pulang dan menghabiskan malam panjang bersama beberapa wanita.

"Cobalah sesekali, Kau akan merasakan kenikmatan itu," lirih Dion pada Gara, Dia kini sudah hampir melayang oleh sentuhan seorang wanita.

Dengan buasnya Dion menarik tubuh wanita itu menjauh dari Gara dan menuju sebuah ruangan di pojokan. Gara yang melihat pun hanya meringis jijik.

Dia memang sering ke club malam tapi hanya untuk meredakan penat seharian berada di kantor dan juga menikmati bir di club ini. Kalau sudah di Mansion Dia tidak akan leluasa melakukan hal tersebut.

"Mau berdansa?" tawar seorang wanita yang tak takut sekali melihat wajah sangat milik Gara.

*****

Gara Disbaya Walton seorang pria yang terlahir dengan kekayaan yang melimpah, tubuh yang bak atletis dan wajah seperti Oppa-oppa korea tanpa operasi plastik.

Wajah sempurna dengan kekayaan itu mampu menghipnotis seluruh jagat raya untuk pertama kali melihatnya. Namun, tidak jika sudah berurusan dengannya dipastikan semua orang itu akan mengurungkan niat.

Gara Laki-laki terkejam seantero perusahaan Walton sejak dua tahun lalu yang sudah menjadi CEO perusahaan Walton corp. Laki-laki berusia dua puluh delapan tahun itu duduk di kursi kebesarannya seraya memegang gelas cabernet yang berisi Schorschbock—bir termahal yang berasal dari Jerman.

Seraya menikmati minumannya Dia menonton launching perusahaan yang baru-baru ini terjuan di jagat pemasaran. Seorang gadis masuk ke ruangannya, dengan pakaian yang ditutupi oleh blazer berwarna hitam dan rok diatas lutut senada dengan blazernya. 

Gadis itu berjalan ke arah Gara seraya membawa berkas dokumen.

"Permisi Tuan, ini berkas yang Tuan minta kemarin," ucap gadis itu diketahui Dia adalah sekretaris baru di perusahaan ini.

Gara mengalihkan pandangannya sejenak dari gelas ke arah meja dimana gadis itu meletakkan sebuah berkas, dan Dia kembali lagi melihat ke gadis itu.

Masih dengan wajah dingin, Gara mengambil berkas tersebut dan mengeceknya.

"Tidak rapi," kata Gara melempar kembali berkas tersebut ke arah meja.

Seingat perempuan yang sedang melihat berkas yang dilempar Gara itu tadi, berkas tersebut sudah sangat rapi. Bahkan Dia juga mengeceknya sebelum memberikan pada Laki-laki itu, sungguh Laki-laki di hadapannya ini sangat menyebalkan.

Ingin sekali rasanya gadis itu mengumpat dan mencabik-cabik mulut Bos Mereka itu, tapi halunya itu langsung sirna ketika mendengar bisikkan dari pria itu.

Tepat di telinganya, CEO Walton itu berbicara padanya sampai bau mint dari hembusan napas Laki-laki itu tercium olehnya.

"Maaf Tuan," ucap gadis itu menyesali pemikirannya tadi.

Laki-laki itu selain pembersih juga sangat peka bahkan hanya dari raut wajah gadis itu pria di depannya ini dapat mengetahui apa yang ada di pikirannya.

"Jangan ulangi lagi," perintahnya lagi berbisik dengan tegas, sampai membuat bulu kuduk gadis itu terangkat.

Setelah dipersilahkan keluar, dengan cepat gadis itu melangkahkan kakinya saking takutnya Dia sampai berlari. Gadis itu juga memegang dadanya saat sudah masuk ke dalam lift, dilihat dari jarak lebih dekat CEO perusahaan Walton itu memang sangat tampan dan juga menyeramkan.

*****

TBC

Thanks guys

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status