Share

CEO Tunggal Kaya Raya
CEO Tunggal Kaya Raya
Penulis: Khakalara

Prolog

Happy reading

Laki-laki bergestur sempurna itu baru saja keluar dari mobil, tubuhnya yang diselimuti tuxedo berwarna hitam menambah kekuasaannya di perusahaan Walton corp.

Beberapa bodyguard berdiri di sisinya memberikan ruang agar Dia dapat leluasa berjalan di atas karpet warna merah yang sudah terbentang sepanjang jalan hingga ke ruangan luas di sebuah perusahaan.

Laki-laki itu berjalan tegap dengan rahang yang gagah, mata elangnya menatap tajam ke segala penjuru.

Merupakan keturunan diningrat dan juga Prancis tak membuat wajah Laki-laki itu terlihat bersahabat. 

Semua karyawan yang tersenyum menyambutnya tadi lantas menutup senyum Mereka semua saat CEO baru Mereka yang memiliki wajah sangar itu tiba.

"Pungut itu." tunjuk Laki-laki itu pada sebuah benda yang tergeletak bebas di lantai samping karyawan di sana.

Disaat suasana semua orang menikmati pesta launching dengan pakaian indahnya, Laki-laki itu justru sibuk melihat ke sekeliling. Dia tidak menyukai ada sehelai kotoran atau sampah sedikitpun di ruangan itu.

Gadis yang berdiri di samping sampah satu buah itu sambil memegang gelas lantas melihat ke arah apa yang ditunjuk Laki-laki tersebut, Kemudian dengan paksa Dia mengambil benda itu.

Sebelum membuang sampah gadis itupun melihat ke arah Laki-laki tersebut, tanpa rasa takut Dia balik menatap tajam cowok itu.

"Mulai hari ini Saya tidak suka melihat lingkungan perusahaan ada sampah. Baik di dalam maupun luar sekitar perusahaan," jelasnya dengan sangat tegas.

Gadis itu yang mendengar perkataan Laki-laki tersebut pun memainkan mulutnya jengkel.

Baru juga masuk Laki-laki itu sudah membuat semua karyawan terdiam, bahkan Ayah dari Laki-laki itu kemarin saja tidak membuat peraturan seketat itu.

Belum lagi Mereka hampir pingsan dengan peraturan selanjutnya dari CEO terkejam itu, bagaimana tidak seluruh karyawan tidak ada telat datang pukul 06:30 dan juga waktu istirahat yang biasanya empat puluh lima menit kini hanya diberi dua puluh menit.

*****

"Tulis ulang, Saya tidak menerima proposal seperti ini," ketus Gara selaku CEO grub Walton melempar proposal yang baru diantarkan tersebut.

Dengan menundukkan kepala karyawan perusahaan Walton pun mengambil kembali berkas tersebut, tak berani menatap apalagi membantah.

"Devisi pemasaran, cepat ke ruang Saya sekarang," perintah CEO itu di ruangan.

Terdengar dengan jelas suara Dia di seluruh penjuru gedung berlantai tujuh tersebut.

"Gue rasanya mau break," ucap seorang gadis yang sudah pekang mendengar suara keras dari CEO Mereka sedari tadi.

Baru lima belas menit Laki-laki itu kembali marah-marah kali ini, Dia langsung turun ke bawah. Masuk ke ruangan karyawan biasa yang sibuk membuat proposal Mereka.

"Kerja kalian semua ini lambat," cercanya membuat semua karyawan menghentikan pekerjaan dan menunduk dalam.

Tidak ada yang berani dengan Laki-lakin itu, tangan kanan CEO tersebut yang juga berdiri di samping Laki-laki itu ikut menunduk.

"Kan ini nih yang bikin Gue kesal," gerutu gadis itu dengan pelan berbicara pada temannya.

Di ruangan sebelah Dia mendengar CEO Mereka sedang marah-marah padahal seluruh karyawan sudah berusaha secepat mungkin, memang sepertinya CEO Mereka itu sudah gila.

Bahkan gadis itu ingin menyumpal mulut Laki-laki itu, demi CEO yang tampan dalam halunya sungguh Dia meringis membayangkan CEO Mereka yang jauh dari ekspektasi Mereka.

"Kamu awasi Mereka," tunjuk Laki-laki itu pada seorang anak buahnya berdiri di belakang dirinya tadi.

"Jangan ada satupun dari Mereka yang berhenti bekerja," perintahnya dengan sangat kejam itupun.

"Sekalipun Mereka ingin minum," lanjutnya kemudian berbalik kembali menuju lift menaiki lantai teratas.

Mereka semua yang ada di dalam ruangan tersebut pun saling pandang dan bergidik ngeri sebelum melanjutkan pekerjaan Mereka.

Sungguh ironis sekali jika Mereka harus menjalani hari bekerja Mereka seperti ini terus. 

*****

"Saya tidak menerima alasan apapun," tegasnya pada seorang karyawan yang meminta izin tidak masuk bekerja besok sebab istrinya mau melahirkan.

"Tapi Saya mohon sekali ini saja Tuan," mohon Laki-laki itu berlutut di hadapan CEO grub Walton.

Dengan beringasnya Laki-laki tersebut menampar wajah salah satu karyawannya yang bahkan berumur lebih tua darinya.

Perlu diingat Laki-laki itu tidak memandang umur pada siapapun, Dia yang terkuat dan terkejam.

*****

"Gara," teriak salah seorang Laki-laki parubaya melihat anaknya yang baru masuk ke Mansion.

"Apa?" balas Laki-laki itu menatap malas seseorang yang sudah berada di hadapannya itu.

"Kapan Kamu akan menikah?" tanya Laki-laki tersebut langsung to the point.

Mengingat anak semata wayangnya itu sudah berusia hampir 26 tahun, Dia sudah sangat khawatir pasalnya anaknya itu tidak pernah sekalipun berdekatan atau membawa seorang wanita ke mansion ini. Jangankan ke mansion desas-desus dari berbagai berita pun tak pernah ada.

Dua tahun yang lalu

*****

TBC

Thanks guys

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
menarik nih ceritanya.. pengen follow akun sosmed nya tp ga ketemu :( boleh kasih tau gaa?
goodnovel comment avatar
butuhk52
Up lagi dong eps nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status