Home / Lainnya / CERAI / Permintaan Papa

Share

Permintaan Papa

Author: Zahraa
last update Last Updated: 2021-08-12 11:42:49

Hari berjalan dengan seperti biasa nya. Tak terasa Zaira sudah 3 bulan bekerja di kediaman Sofyan.

Siang ini Pak Sofyan berencana mengunjungi Putra nya di kantor ia seperti nya ingin mengatakan sesuatu pada anak nya itu.

Sesampai nya di kantor, ia berjalan menuju lift.

Karyawan yang berlalu lalang melihat Mantan Presdir nya itu, banyak yang menyapa nya. Mereka merindukan sosok pemimpin yang pernah menjabat di kantor Perusahaan nya. Selang 3 tahun posisinya di gantikan oleh putra sematawayang nya.

Ia memilih pensiun dan lebih banyak menghabiskan waktu nya di rumah, maupun di Panti Asuhan yang sering ia kunjungi.

Ting..

suara lift berbunyi. Pak sofyan keluar dari lift dan menuju r uangan anak nya.

" Gimana pekerjaan kamu hari ini?" tanya pak sofyan

" Astagaa, Papa datang tidak bilang bilang dulu. Mana suara Papa ngagetin Reza"

Makanya, kalau sudah jam istirahat itu kamu berhenti dulu. Kamu terlalu fokus sama laptop yang di depan kamu, sehingga  tidak menyadari kedatangan Paa!

Lagi nanggung banget Pa, istirahat nya juga bisa nanti nanti

ucap Reza santai.

" Temani Papa makan siang, dan Papa mau bicara sesuatu dengan kamu!"

Iya pa,

Kedua nya pun bergegas keluar dari ruangan dan menuju ke restaurant biasa tempat mereka makan.

Sesampai nya di sana, Pak sofyan dan Reza memilih makan di tempat yang lumayan sepi. Kedua nya duduk saling berhadapan.

" Mbak", suara Reza memanggil seorang pelayan di sana.

Pelayan itu menghampiri meja Reza dan Pak Sofyan dengan membawakan buku menu makanan.

" Saya pesan Spagethi rasa keju satu, minuman nya jusTimun dan dessert seperti biasa".

Papa mau Reza pesan kan?

Tidak usah, biar Papa saja.

" Saya nasi goreng Seafood dan jus jeruk saja".

Baik pak, di tunggu sebentar ya pak

permisi.. ucap pelayan tersebut dan berlalu dari tempat nya.

" Papa kok tumben menu nya berbeda?" tanya Reza merasa heran karena selama ini ia hafal betul apa makanan kesukaan Papa nya.

Menu makanan kesukaan Papa udah ganti, semenjak Zaira yang membuat kan Nasi goreng itu.

" Secepat itu " ucap Reza tersenyum

hm...

Percakapan kedua nya terhenti dengan datang nya pelayan yang membawa nampan berisi makanan pilihan mereka masing masing.

Kedua nya makan dengan lahap, Reza yang teringat perkataan Papa nya bahwa ada sesuatu hal yang ingin di bicarakan mulai menanyakan rasa penasaran nya

Pa, tadi Papa bilang mau ngomongin sesuatu sama Reza. " memang nya apa?"

"menurut kamu Zaira itu orang nya bagaimana?"

Zaira? tanya Reza memastikan

Iya, Zaira yang di rumah kita!..

Ya, orang nya baik, lemah lembut, pekerja keras

Pak sofyan tersenyum mendengar penuturan Putranya itu.

Reza, Papa boleh minta satu poermintaan? ucap pak sofyan dengan mata yang sendu

" Papa mau minta apa? Selagi Reza mampu memenuhinya Reza akan turuti."

Mendengar itu membuat Pak sofyan senang bukan main.

Papa minta sama kamu, kamu nikahi Zaira

Uhuk.. Reza yang sedang menyuapkan makananan terakhir ke dalam mulutnya langsung tersedak mendengar ucapan Papa nya.

" Maksud Papa? "

Apa masih kurang jelas dengan permintaan Papa tadi?

Papa mau kamu menikah dengan Zaira. Hanya itu yang papa mau

" Tapi, Pa Reza kan sudah punya Pacar"

Ucap Reza menekan kan kata pacar.

" Papa sudah bilang dari dulu bahwa Papa tidak setuju dengan hubungan kamu, Papa tidak akan merestui kalian! tegas pak sofyan

Reza. Papa hanya minta satu permintaan, apa Papa pernah menuntut kamu yang lain? Papa hanya mau melihat kamu menikah dengan gadis yang baik baik, gadis yang nanti nya bisa mengurus diri kamu. semua itu ada pada Zaira. "

Pa, Clara juga bisa nanti mengurus Reza. Aku dan Clara sudah lama menjalin hubungan," bahkan untuk mengakhiri nya saja aku tidak sanggup dan tidak pernah terfikirkan Reza. Saat ini kami hanya membutuhkan do'a dan restu Papa. Reza bisa pastikan sama Papa bahwa Clara jauh lebih baik.

" Kita pulang saja, Papa mau beristirahat"

Reza hanya diam. ia benar benar tak ingin melepas Clara dan sangat mencintai gadis itu. Pikiran nya benar benar kalut mendengar permintaan sang Ayah, yang meminta nya menikahi seorang gadis yang sama sekali tak dicintai nya.

Setelah mengantar Papa nya, ia memilih melanjutkan pekerjaan nya yang tertunda. guna mengalihkan fikirannya dari permintaan sang Ayah yang sedari tadi terngiang ngiang di kepala nya

" Argghhh..teriak Reza meremas kepala nya. Kenapa sulit sekali membujuk Papa?

Papa tega memisahkan Reza dari gadis yang sangat ku cintai"

Yang Reza inginkan menikahi pilihan sendiri. bukan dengan pilihan Papa

ucap nya frustasi.

*****

Sedangkan di tempat lain Pak Sofyan sedang berjongkok di depan sebuah gundukan tanah. Yang merupakan tempat peristirahatan sang istri.

" Andai kamu masih bersama kami,

aku ingin anak kita menuruti semua perkataan mu, hingga dengan mudah memenuhi nya. Tanpa berdebat dahulu seperti yang kami lakukan barusan"

Kau tahu? Aku ingin menjdodoh kannya dengan gadis yang taat agama, gadis yang pandai memasak, tutur kata nya yang lembut, dia juga cantik.  Namun sayang , putra kita menolak. Aku sedih mendengar penolakan dari nya..

ucap Pak Sofyan mengadukan perbuatan anak nya.

Setelah puas mengatakan apa yang ada di dalam hati nya  pada gundukan tanah yang ada di depan nya ia melanjutkan Perjalanan pulang nya ke rumah. Namun sebelum ia pulang ia sempat membacakan do'a kepada Almarhumah istri tercinta nya.

Pak Sofyan kini kembali ke kediaman nya. Ia melangkahkan kaki nya menuju kamar.

Ia melihat Zaira sedang menuruni anak tangga mungkin ia sudah selesai membereskan kamar milik Reza.

" nak Zaira tolong nanti buatkan teh ya, antar ke kamar saya"

baik pak.

Zaira pergi kedapur menyiapkan teh pesanan Pak Sofyan

Saat hendak mengantarkan nya ke kamar, pergelangan tangannya di cekal oleh seseorang.

" Astaghfirullah" Zaira kaget mendapati majikan nya yang menghentikan langkah nya.

" Saya mau bicara sama kamu, saya saja yang mengantar teh buat Papa"

Zaira hanya mengangguk dan menyerahkan teh yang fibuatkan nya kepada Reza.

***

Tok tok..

" masuk"

Ini teh Papa. ucap Reza sembari meletak kan nampan yang ia bawa di atas nakas.

Pak Sofyan hanya diam melihat kedatangan putranya itu. Ia menghiraukannya dan melanjut membaca buku yang sempat ia baca tadi.

"  Papa masih marah?"

Mungkin Papa butuh waktu sendiri. Aku keluar dulu Pa

Pak Sofyan yang melihat putra nya itu keluar dari kamar nya menghembuskan nafasnya dengan kasar. "Kamu benar benar keras kepala."

Reza menghampiri Zaira yang tengah merapihkan meja makan

Kamu bisa tinggalkan itu sebentar, ada yang mau saya bicarakan

Baik pak..

Keduanya berjalan menuju taman belakang rumah.

" Ada apa pak?"

Duduk dulu, ucap Reza mempersilahkan Zaira duduk di bangku taman.

" Kamu sudah tahu Papa mau menjodohkan saya dengan kamu?"

Deg,

Ma-maksudnya?

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • CERAI   Bimbang

    Senyum cerah selalu mengembang di wajah Sofyan mengingat anak nya akan menikah dengan seorang gadis pilihannya. Pagi ini ia tengah Sarapan berdua dengan anaknya." Pa,Nanti Reza pulang nya agak larut,"tumben, biasanya tidak seperti itu?..." Papa ingat Ricky? teman SMA Reza pa, dia mengundang Reza buat Peresmian cabang perusahaannya. makanya Reza pulang agak larut. Papa nanti cepat isirahatnya, dan jangan lupa minum obatnya" ucap Reza mengingatkanIya Papa ingat, Nanti pulangnya hati hati..Ingat kamu beberapa minggu lagi akan menikah. jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan.Mendengar itu mendadak wajahnya kembali murung, Reza mengangguk dan kembali melanjutkan sarapannya. Selesai sarapan ia mulai bergegas ke kantor." Pa, Reza berangkat dulu..Assalamu'alaikum ".Wa'alaikumussalam, ingat pesan Papa hati hati" Iya pa, " jawab Reza tersenyum.sebelum menuju kantor mobil yang ia kendarai mamp

  • CERAI   Perjodohan2

    Apa kabar bu Sari? tanya Sofyan memulai percakapan." Alhamdulillah, keadaan saya baik baik saja Pak,"Anu,, saya ambilkan minumannya dulu. ucap Bu Sari" Tidak usah bu, biar Zaira saja" ucap Zaira berlalu ke dapur" Begini bu, maksud kedatangan Saya dan Reza ingin melamar Zaira menjadi menantu di keluarga saya" ucap Sofyan to the poinBu Sari yang mendengar itu jelas kaget. tidak menyangka bahwa kedatangan mereka jelas memiliki tujuan lain." Tapi, kenapa mendadak Pak? apa Zaira melakukan kesalahan?" tanya Bu Sari dengan wajah yang masih terlihat kaget." Ini minumannya Pak, Silakan diminum.. Maaf seadanya saja"ucap Zaira di sela sela pembicaraan mereka sambil meletakkan nampan yang ia bawa." Terimakasih nak" ucap Sofyan" Mari duduk sini Nduk", ajak Bu Sari menepuk tempat duduk disampingnya.Sampai dimana tadi Pak? tanya bu Sari." Saya ingin melamar Zaira untuk Reza, dan menjadikannya menant

  • CERAI   Perjodohan

    Saat mendengar ucapan anaknya, Pak Sofyan sangat senang. Sebentar lagi keinginannya terwujud meski Zaira belum mengetahuinya namun ia akan mengusahakan Zaira dan Reza tetap menikah. Selama 2 hari di rawat, ia sudah diperbolehkan pulang mungkin ini saat nya ia berbicara langsung kepada Zaira. Assalamu'alaikum..ucap Pak Sofyan memasuki rumah dan di ikuti Reza di belakangnya. " wa'alaikumussalam Pak, Alhamdulillah sudah pulang.." Sofyan menganggukkan kepalanya dan tersenyum mendengar penuturan Bi Tika," Zaira kemana bi? tumben tidak terlihat" Ooh,, neng Zaira sedang kepasar Pak, " Nanti kalau Zaira sudah datang, tolong katakan padanya saya mau berbicara sesuatu" Sebaiknya Papa istirahat dulu. Kata dokter juga Papa harus benar benar pulih, Jangan mikirin yang lain dulu. sanggah Reza " Iya," Yasudah Papa ke kamar dulu. Reza hanya mengangguk, " biar Reza bantu Pa"ia membantu Papa nya hingga masuk kedalam kamar

  • CERAI   Permohonan

    Setibanya Reza di Rumah sakit, ia langsung menghampiri Zaira yang duduk di depan ruang tunggu IGD. " Bagaimana bisa Papa masuk rumah sakit Zaira? apa makanan Papa tidak beres? " Maaf Pak, saya juga tidak tahu, Saat saya hendak ke lantai atas saya mendengar suara benda jatuh dari kamar Pak Sofyan dan saat saya buka pintu kamarnya, Pak Sofyan sudah tidak sadarkan diri. ucap Zaira sejujurnya. ….. tak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka dari ruang Pak Sofyan Ceklek... " Dok, bagaimana keadaan Papa saya? "tanya Reza dengan wajah yang sangat khawatir Bisa kita bicara berdua? " tentu dok, boleh " Rwza dan dokter tersebut pergi meninggalkan Zaira dan pelayan lainnya yang sedaritadi setia menunggu kesadaran majikannya. Jadi bagaimana Dok? tanya Reza memulai percakapania dari tadi tak bisa tenang sebelum memastikan kondisi Papa nya dalam keadaan baik baik saja. " Kondisi Papa kamu sudah mul

  • CERAI   Masuk Rumah Sakit

    5 hari kemudian…..Setelah mendengarkan penjelasan yang Reza dapat dari Zaira. Hubungan antara Ayah dan anak itu dingin. Tak ada pembicaraan yang menarik seperti biasanya yang terlontar dari keduanya.FlashbackBagaimana Zaira? apa yang dikatakan Papa? tanya Reza saat setelah pulang.Emm, seperti yang Pak Reza sampaikan " Pak Sofyan tidak memaksa perjodohan itu lagi. Selama beberapa hari ini Pak Sofyan tidak menyinggung masalah itu, dan kemarin juga beliau minta maaf karena telah memaksa saya"" Huh,, Syukurlah Papa mengerti.Saya juga bilang apa, Papa pasti mendengar kan kamu daripada saya"Wajah Reza langsung senang bukan kepalang mendengar semua yang dikatakan Zaira. Itu artinya Papa nya tidak akan lagi memaksa hubungan mereka.Reza mengeluarkan dompetnya dan mengambil beberapa lembar uang berwarna merah. Ia menyerahkan uang itu atas bentuk terimakasi nya terhadap Zaira." Ini..ambillah, angga

  • CERAI   Meminta bantuan Zaira

    Deg,Ma-maksudnya?" Sungguh aku terkejut mendengar apa yang barusan diucapkan Pak Reza. Ia mengatakan kalau Pak Sofyan ingin menjodohkan kami, aku nerasa tidak pantas karena status ku di rumah ini hanyalah seorang pembantu, mana mungkin bersanding dengan anak majikan ku sendiri..Aku bingung, kan Pak Reza punya kekasih lantas mengapa tidak kekasihnya saja ?? bathinku"" Zaira,, hei! " Reza tampak melambai lambaikan tangannya di udara tepat di hadapan wajah Zaira.malah melamun,dengus Reza." ah, ya pak kenapa?"Kamu di ajak ngobrol malah melamun, dikira saya bicara sama patung?" Maaf Pak, "Kamu bisa bantu saya? Reza menatap lurus kedepan memkirikan kata demi kata yang bagus meminta bantuan Zaira." In Shaa Allah pak, selagi saya mampu saya akan usahakan"Zaira saya mohon sama kamu tolong bujuk Papa buat membatalkan niat nya menjodohkan kita, Reza memandang Zaira dengan tatapan memelas.Saya sendiri sudah

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status