Share

Rencana Sofyan

Hari minggu merupakan hari dimana semua orang berkumpul santai bersama keluarga masing masing.

Pagi itu Pak Sofyan tengah menggunting daun pohon yang letaknya di halaman rumah belakang. Zaira yang melihat itu dengan ragu melangkahkan kaki nya menghampiri Pak Sofyan.

Em, permisi pak

Ucap Zaira sambil membawa kan secangkir teh hijau.

Pak sofyan yang melihat kedatangan Zaira sontak menghentikan kegiatan nya, ia tersenyum melihat Zaira yang datang membawakan teh kesukaan nya.

" tidak perlu repot repot nak, nanti juga bisa saya minum di dalam"

Pak, apa boleh saya izin megunjungi ibu?

tanya Zaira dengan ragu ragu.

" oh, tentu

nak Zaira boleh kok mengunjungi ibu, nanti saya suruh Reza mengantar kamu"

T-tapi pak, saya rasa tidak perlu di antar sama pak Reza,, saya merasa merepotkan semua nya. Lagian saya bisa kesana naik angkutan umum saja..tolak Zaira halus

Ini kan hari minggu, Dia lagi nyantai biasa nya

jadi nak Zaira akan tetap di antar sama Reza. Lagian angkutan umum hari gini pada sepi.

saya, saya merasa tidak enak pada pak Reza pak.

bagaimana kalau saya di antar dengan sopir saja pak?

tanya Zaira

" Kalau kamu mau pulang, kamu harus di anterin sama Reza.

atau minggu yang akan datang kamu baru bisa pulang menjenguk ibu mu?? " ucap pak sofyan tegas

b-baik pak, saya pulang hari ini

gugup Zaira

*****

Di kamar

ceklekk

pak sofyan langsung menghampiri putra nya yang sedang duduk di atas ranjang.

" Reza, papa minta tolong kamu anterin Zaira pulang menjenguk ibu nya ya "

Kenapa jadi Reza pa?

Ini kan hari minggu, angkutan umum pasti nya susah di cari pada sepi semua.

Kasihan Zaira, dia ingin menjenguk ibu nya.

Tapi kan ada sopir pa? Kenapa tidak sopir saja yang mengantar nya??

" Pak Amir sedang tidak di rumah, jadi kamu saja.

Kamu tidak mau membantu orang yang sedang butuh bantuan?

tutur pak sofyan"

Hm,

Reza antar sekarang. Reza siap siap dulu pa

Melihat putra nya bersiap siap, ia tersenyum simpul.

rencana nya mungkin akan terwujud ingin mendekatkan anak nya dengan Zaira. ia bergegas keluar kamar putra nya

" Nak Zaira boleh bapak minta tolong?"

Boleh, pak

ujar Zaira sambil tersenyum.

Nanti kalau nak Zaira pulang tolong beli kan obat saya ya..

Minta saja resep obat nya pada Reza.

Baik pak,

"Ekhem ". Suara deheman seorang pria yang baru muncul menghampiri kedua nya.

Kamu sudah siap? tanya Reza

Sudah pak, jawab zaira dengan kepala meunduk

Pa, kami pergi dulu.

sambil mencium punggung tangan Papa nya

iya, hati hati di jalan.nanti Zaira kamu tunggu saja

" Kami pamit pak, Assalamu'alaikum" ucap Zaira

Wa'alaikumussalam.

*****

Suasana di dalam mobil hening Zaira yang duduk di belakang kemudi hanya melihat gedung gedung yang tinggi lewat jendela mobil

Hingga suara bariton seseorang menyadar kan nya.

" Kamu kenapa duduk di belakang? "

tanya Reza yang sedari tadi hendak menayakan sikap Zaira , namun gengsi membuka topik pembicaraan duluan.

Anu- maaf pak saya tidak bisa duduk berdekatan dengan lawan jenis saya. karena bukan mahrom saya. ucap Zaira hati hati. Takut pria yang sedang menyetir itu tersinggung dengan ucapan nya.

" kamu pulang pukul berapa nanti? "

emm, 5 sore pak,

" Nanti pukul setengah lima saya kembali menjemput kamu. Sehabis saya mengantar kamu saya harus pergi ada urusan".

Ba- baik pak..

tak terasa saat ini zaira sudah sampai di depan gang rumah nya.

" Sampai di sini saja pak, soalnya kendaraan mobil tidak muat untuk masuk."

Ya sudah. saya antar sampai di sini tidak apa apa?

iya pak, lagi pula saya hanya perlu jalan beberapa meter saja

rumah saya tidak terlalu jauh dari sini. Saya pamit pak

" Terimakasih, bapak sudah mau mengantar saya"

Hm.

Saya juga langsung pergi dulu.

Tok tok tokk

" Reza"

pekik seorang gadis cantik langsung menghampiri dan memeluk nya

Reza hanya tersenyum dan membalas pelukan pacar nya.

sehabis mengantar Zaira, dia pergi mengunjungi pacar nya *Aluna.

" Kamu kok tumben datang ke sini? biasa nya ngabarin aku ketemuan di luar" ucap Clara*.

Emang nya aku gak boleh ketemuan sama pacar aku sendiri?

Tanya Reza menaikkan sebelah alis nya.

" Ishh, bukan begitu!

hanya saja kamu tidak seperti biasa"

Aku tidak di izinkan masuk? dari tadi ngobrol nya di luar saja.

ucap Reza

" iya sampai lupa. Ayo masuk"

ajak Clara.

Clara Vania. Pacar dari Reza Aditya Pratama

keduanya sudah 3 tahun menjalin hubungan. Saling mencintai, namun belum mendapat restu dari pak sofyan melanjut ke jenjang yang lebih serius. Berprofesi sebagai model membuat nama nya semakin melambung tinggi dan di kenali oleh banyak orang.

" Yang, kemarin mamah telfon aku " ucap Clara

Terus?

" mamah nanyain kita, kalau emang aku gak bisa masuk ke keluarga kamu

mamah dan papah akan menjodoh kan aku dengan anak rekan kerja papah" ucap clara lesu

Reza yang mendengar itu, menangkup kedua wajah gadis yang duduk di samping nya.

Tunggu sebentar lagi ya sayang, aku akan bujuk Papa merestui hubungan kita. Please, jangan berpaling dari ku!

kita sudah lama melewati hubungan kita. bujuk Reza.

" hm, sebentar aku ambil kan minuman dulu" ucap Clara sambil berlalu dari hadapan Reza.

Sedangkan di tempat lain dua insan sedang melepas rindu

Ibu Zaira yang mendapati putri nya itu pulang ke rumah, sangat senang.

beberapa hari belakangan ini ia ingin sekali menelfon anak nya, tetapi ia urungkan. takut pekerjaan putrinya itu terganggu.

Selepas kedua nya bercengkrama, Zaira mulai membereskan isi rumah nya, dilanjut dengan memasak untuk ibu nya.

Setiap ia di beri kesempatan pulang menjenguk ibu nya, ia akan melakukan hal itu, agar ibu nya tidak kelelahan.

Zaira melihat ibu nya yang sedang makan mulai menghampiri ibu nya dengan membawa Obat yang biasa di konsumsi bu sari.

Bu, ini obat nya.

setelah selesai makan nanti ibu jangan lupa minum obat nya. ucap Zaira penuh perhatian.

" Iya...

Nanti ibu minum, kamu temani ibu makan sini. Sebentar lagi juga kamu di jemput"

Zaira nanti saja bu, makan di rumah Pak Sofyan.

" Alhamdulillah" ucap bu sari setelah selesai menyantap makanan nya.

Masakan anak ibu emang enak. ucap nya tersenyum sambil mengacungkan jari jempol nya

Zaira yang mendengar itu tersenyum. Masakan Zaira enak karena turunan dari ibu hehehe ucap nya sambil tertawa

Bu sari ikut tertawa mendengar penuturan putri nya .

Sudah rajin, pinter masak, cantik lagi. Nanti suami kamu akan senang

mendapat kan putri ibu ini, ujar nya sambil menoel hidung mancung Zaira.

" iih, ibu Zaira belum memikirkan suami.

Kebahagiaan ibu dulu, baru yang lain "

Iya , iya toh semua ju-,

belum sempat bu sari melanjut kan ucapan nya ia sudah mendengar suara dering handphone anak nya.

Bu, Zaira angkat telphone dulu ya.

ini panggilan dari Pak Reza

Bu sari hanya mengangguk kan krpala nya.

" Assalamu'alaikum pak?"

(.....)

iya, pak saya segera kesana.

(.....)

Wa'alaikumussalam.

Zaira mengakhiri percakapan nya. ia menatap ibu nya tang sedang duduk di sebelah nya.

Bu, Pak Reza sudah menunggu Zaira.

Zaira pulang ya bu,

" iya, hati hati di jalan nak"

pasti bu. Ibu harus rajin minum obat ya, kalau ada apa apa hubungi Zaira . Dan minggu depan Zaira balik ke sini lagi.

Assalu'alaikum. pamit Zaira mencium punggung tangan ibu nya

" Wa'alaikumussalam"

*****

Bapak sudah lama menunggu disini? tanya Zaira

" belum sih,kamu sudah kan bertemu dengan ibu mu?"

Iya, sudah pak.

Hm. ya sudah masuk..

Sama seperti tadi, keadaan di dalam mobil hening tidak ada yang memulai pembicaraan.

" em,, Pak nanti kita mampir ke Apotik beli obat " ucap Zaira takut takut

Buat siapa?

Buat, Pak Sofyan soalnya tadi nitip ke saya saat mau pulang.

Resep nya ada pada pak Reza? tanya Zaira.

Ada.

ucap Reza datar seperti  biasanya

Reza memarkirkan mobil nya, dan turun bersama Zaira masuk ke dalam menebus obat obatan Papa nya.

Mereka dengan sabar menunggu antrian. Hingga apa yang mereka cari akhir nya dapat.

Mereka kembali ke parkiran, dan masuk ke dalam mobil.

" Nanti kalau kamu yang di suruh Papa lagi membeli obat nya kamu sudah tahu kan?" ucap Reza

iya pak, saya sudah tahu.

" Bagus Kalau begitu"

Zaira hanya menunduk mendengar ucapan Reza.

Hingga kemudian mereka kembali diam dengan fikiran masing masing.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status