Home / Romansa / CINTA DARI MASA LALU / 9. SENYUM PALSU LUWI

Share

9. SENYUM PALSU LUWI

Author: Herofah
last update Huling Na-update: 2021-10-01 10:03:20

London, Inggris.

Reyhan berlari tunggang langgang menuju restoran tempat Luwi bekerja. Dia tadi keasyikan bermain dengan Gibran di Flat sampai tidak menyadari kalau Luwi telah menghubunginya sejak tadi.

Dia sangat cemas.

Karena Luwi mengatakan dalam sebuah pesan singkat yang dikirimnya pada Reyhan beberapa jam tadi, wanita itu bilang, Max kini sedang ada di restorannya dan dia sudah booking restoran itu untuk satu malam. Max mau mengajaknya dinner malam ini. Tapi perasaan Luwi tidak enak. Jadilah dia meminta Reyhan untuk datang ke resto menjemputnya. Dan sialnya Reyhan baru saja membaca pesan itu. Bodoh! Rutuk Reyhan dalam hati, memaki diri sendiri.

Hingga akhirnya Reyhan berlari melewati sebuah taman kota di London. Dan matanya tersita pada sesosok tubuh wanita yang sedang berjongkok di tengah taman itu. Kebetulan kondisi taman sedang sepi. Jadi, bola mata Reyhan bisa menangkap dengan jelas keberadaan wanita itu. Dan sepertinya dia mengenal sosok yang tengah berjongkok dengan wajah tertunduk di sana itu.

Sepertinya dia Luwi.

Reyhan pun berjalan perlahan mendekati sosok itu. Sambil terus memperhatikan dengan seksama. Reyhan takut salah orang. Hingga akhirnya, sebuah gelang tali yang dipakai oleh wanita itu menjawab semuanya. Ya, wanita dihadapannya sekarang memang benar Luwi, adiknya.

Mata Reyhan terus memperhatikan sosok Luwi.

Tubuh ringkih itu terlihat menggigil. Hingga merekatkan dekapan tangannya pada kedua lututnya. Dan sepertinya dia sedang menangis karena bahunya terlihat sedikit bergetar.

Malam itu salju turun. Jelas hal itu membuatnya semakin kedinginan.

Reyhan berjalan semakin mendekat. Dia membuka payung yang dia bawa. Sebab saat dia keluar rumah, salju terlihat sangat tebal. Maka itu dia langsung mengambil payung di dalam rumahnya dan berlari menuju restoran.

Kali ini Reyhan kembali dikejutkan ketika Luwi mulai mengangkat wajahnya. Wajah itu terlihat lebam dan terdapat bercak darah dibagian hidungnya. Ke dua mata Reyhan terbelalak tak percaya. Dia menelan salivanya sendiri.

Sama halnya dengan Luwi, yang sempat kaget mendapati Reyhan yang kini sudah berdiri mematung dihadapannya. Luwipun mendongakkan kepalanya menatap Reyhan.

Reyhan memayungi tubuh Luwi. Lalu mengulurkan tangannya. Mengajak Luwi untuk bangkit.

Meski Reyhan tidak berkata apapun, tapi sesungguhnya hati itu menangis. Dia menyesal karena datang terlambat. Dan lebih menyesal lagi setelah melihat kondisi Luwi sekarang.

Luwi menyeka air matanya sebelum dia menyambut uluran tangan sang Kakak. Darah dari lubang hidungnya kembali mengalir. Dan hal itu nyaris membuat air mata Reyhan menetes. Meski berhasil dia tahan.

Reyhan mengambil sapu tangan di saku jaket panjangnya. Dan mengelap darah di hidung Luwi. Membuat Luwi tersentak hingga memundurkan wajahnya.

"Hidungmu berdarah. Biar aku bersihkan," ucap Reyhan pelan.

Luwi tersenyum. "Tak apa, Kak. Nanti juga berhenti sendiri. Ayo kita pulang," Luwi berusaha menahan sakit di sekujur tubuhnya dan mulai melangkah pergi. Dia tidak ingin Reyhan menjadi lebih khawatir.

Reyhan berjalan mengikuti langkah Luwi dibelakang. Tatapannya tak sama sekali beralih dari punggung Luwi. Wanita itu terus berjalan pelan sambil menundukkan kepalanya.

Duniamu seperti ambigu bagiku, Luwi. Duniamu penuh dengan senyum palsu. Tapi jiwamu setegar karang di lautan. Yang tak sama sekali goyah diterpa ombak. Dan perlu kamu ketahui, justru hal itu yang perlu di waspadai. Karang itu boleh terlihat kokoh bahkan ketika badai datang dia tetap berdiri di tempat semula. Tapi lihatlah, lambat laun, sedikit demi sedikit, karang itu akan terkikis. Menghadirkan lubang-lubang kecil pada bagian-bagian tertentu yang terasa lebih rapuh. Hingga pada akhirnya, karang itu akan kalah juga. Dan seperti itulah dirimu sekarang. Seberapa kuatpun kamu berusaha menutupi penderitaanmu dariku, aku akan tetap melihatnya. Terlebih aku mampu merasakannya.

Aku berjanji padamu Luwi, aku juga berjanji pada diriku sendiri, terlebih kepada Gibran. Aku akan mengembalikan senyuman nyata di wajahmu. Aku akan mengembalikan apa-apa yang seharusnya menjadi hak kalian. Akan aku temukan laki-laki itu, laki-laki yang sudah menghamilimu. Aku akan membuat dia menyesali perbuatannya karena sudah menyia-nyiakan dirimu dan Gibran. Dia harus bertanggung jawab atas semua kemalangan yang terjadi menimpa dirimu dan Gibran selama ini. Laki-laki itu harus bertanggung jawab!

Reyhan berbicara sendiri di dalam hatinya. Dia terlampau sedih melihat keadaan sang adik yang bahkan masih berusaha bersikap seolah dirinya baik-baik saja. Padahal justru sebaliknya.

Dan tiba-tiba langkah Luwi terhenti. Luwi yang sedari tadi diam karena dia masih terus mencoba menahan sakit pada bagian punggung kirinya. Hingga membuatnya melupakan sejenak kejadian yang baru saja menimpanya, ralat, kejadian yang baru saja dia lakukan lebih tepatnya. Sepertinya Luwi sudah melupakan hal itu. Hingga akhirnya dia berhambur ke arah Reyhan dengan ekspresi yang sangat panik.

"Kak, kita harus cepat-cepat pergi dari sini sekarang. Tadi, saat Max hendak memperkosaku, aku memukul kepalanya dengan botol minuman sampai kepalanya berdarah. Sekarang dia pasti akan mencariku. Dia pasti akan membunuhku, Kak. Bawa aku pergi dari sini, Kak. Aku mohon,"

Reyhan sempat diam untuk sesaat. Otaknya berusaha mencerna kalimat yang baru saja dikatakan Luwi.

"Baiklah, kalau begitu, kamu ikut aku sekarang!" ucap Reyhan kemudian.

Reyhan menggamit lengan Luwi dan mereka berlari menerjang badai salju malam itu. Dengan perasaan yang kian berkecamuk.

*****

Kasian ga sih sama Luwi?

Kuy di vote dan koment aja dulu...

Salam herofah...

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (3)
goodnovel comment avatar
yenyen
kasian lah
goodnovel comment avatar
Intan Fadiyah Rahayu
hik hik ku menangis thor
goodnovel comment avatar
black love
bikin luwi nanti jadi orang sukses dong thor ...wlopun tanpa bantuan hardin
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • CINTA DARI MASA LALU   JUST INFO

    Bagi kalian yang ingin tahu gimana romantisnya kisah kehidupan rumah tangga Reyhan dan Katrina selepas menikah, kalian bisa baca di karya Herofah yang berjudul SANG PENGGODA ya... Dan... Bagi kalian yang mau tau gimana serunya kisah cinta Gibran anak Hardin dan Luwi setelah dewasa, bisa kalian baca juga di karya Herofah yang berjudul THE DEVIL WIFE... Selain itu, Herofah baru aja memposting dua karya On Going baru dengan Judul THE BRIDAL SHOWER DAN BURONAN... Kalau mau tau karya-karya Herofah yang lain yang tidak terposting di Good Novel, kalian bisa Follow akun I*******m @Herofah untuk tahu spoiler-spoiler karya Herofah yang lain... YUK MAMPIR, AKU TUNGGU KEHADIRAN KALIAN DI SANA... SALAM SAYANG AUTHOR...

  • CINTA DARI MASA LALU   98. EPILOG

    Bandung. Perumahan Summarecon. Dua Tahun Kemudian. Mengabadikan momen bersama keluarga bagi sebagian orang itu penting. Tak cuma mengenang kebersamaan, tapi juga dijadikan dokumentasi pribadi. Sebagai bukti di masa depan bahwa dulu mereka pernah menjadi bagian terindah di dalam sebuah keluarga yang berbahagia. Seluruh sarana dan prasarana untuk melakukan sesi foto keluarga sudah dipersiapkan dan harusnya semua ini berjalan dengan lancar tanpa hambatan kalau saja penerbangan dari Amerika menuju Indonesia tidak diundur secara tiba-tiba. Harusnya, Hardin, Luwi, Gibran, Omah, Opah dan dua balita kembar anggota baru keluarga mereka sudah berada di Indonesia sejak kemarin, hanya saja tiba-tiba Reyhan m

  • CINTA DARI MASA LALU   97. PRAY FOR ANGGIA

    Jakarta.Bandara Soekarno Hatta.Dua Hari Kemudian.Hari ini, Hardin, Luwi, Gibran, Omah dan Opah rencananya akan berangkat ke Amerika bersama-sama. Kepergian mereka di antar oleh Reyhan, Katrina dan Pak Hadi."Ayah, jaga diri baik-baik ya. Obat jantung Ayah jangan lupa diminum," ucap Luwi setelah melepas pelukannya dari Hadi yang terlihat agak pucat hari ini. Sepertinya dua hari belakangan ini tubuh sang Ayah terlalu di forsir untuk bekerja. Dia terlihat lelah. Wajahnya yang terlihat mulai keriput menandakan Ayahnya kini sedang banyak pikiran. Luwi yakin sang Ayah masih terus berusaha mendapatkan maaf dari Reyhan, sang kaka

  • CINTA DARI MASA LALU   96. OBAT PALING AMPUH

    "Nggak ada suara apa-apa, Pa?" ucap Gibran yang baru saja menempelkan telinganya di depan perut Luwi yang sengaja dia buka sebagian. Saat sang Papa menyuruhnya untuk mengajak adiknya bicara.Hardin tertawa melihat tampang polos Gibran. Saat ini mereka sudah berada di dalam kamar pengantin mereka. Kejadian menegangkan yang terjadi selepas makan malam tadi sudah berlalu. Kini waktunya mereka beristirahat di kamar masing-masing."Gibran mau aja dibohongin sama Papa," ucap Luwi seraya menutup kembali perutnya."Gibrankan mau cepet-cepet ajak dedenya ngobrol terus main kayak Gibran biasa ajak dede Yumna main di rumah Papa."celoteh Gibran. Dia terus berjingkrak-jingrakkan tubuhnya di atas kasur yang dianggapnya sangat empuk itu. Seperti sebuah pegas.

  • CINTA DARI MASA LALU   95. JERITAN BATIN REYHAN

    Terletak di kawasan kota Bandung Timur perumahan elit berdiri di sana. Dimana di dalam kawasan itu berdiri rumah megah di salah satu cluster utamanya.Btari Extension Resindence begitulah yang tertulis di pintu gerbang perumahan itu.Pintu gerbang besi berwarna putih dengan ornamen keemasan terlihat menghiasi pintu gerbang utama.Di halaman parkirnya yang luas terlihat beberapa mobil mewah yang kebanyakan mobil-mobil dinas kepemerintahan terparkir dan berjajar rapi di sana.Acara Ijab dan kabul baru saja selesai dilaksanakan dan sekarang pengantin pria terlihat sedang berdiri di atas pelaminan yang dibuat sederhana di taman belakang rumah itu sambil menunggu mempelai wanitanya berganti pakai

  • CINTA DARI MASA LALU   94. PESAN DARI LUWI

    "Malam ini juga Ayah kembali ke Bandung. Besok Ayah ada pekerjaan keluar kota. Jaga Katrina baik-baik. Ayah berharap kamu bisa memaafkan Ayah, Reyhan. Dan Ayah sangat berharap kamu dan Katrina bisa tinggal bersama di rumah Ayah sekembalinya dari sini. Karena Luwi sudah setuju untuk kembali tinggal bersama Ayah nanti," ucap Pak Hadi saat dia meminta Reyhan menemuinya di Loby hotel malam itu."Aku sudah kredit rumah di Bandung. Aku dan Katrina akan tinggal di rumahku sendiri." jawab Reyhan jelas, singkat dan padat. Dia tidak mau berbasa-basi lagi."Tapi aku maunya kita tinggal bersama Ayah sementara waktu, Kak. Bagaimana?" tiba-tiba Katrina menyela dan dia juga datang dengan tiba-tiba, membuat Reyhan sedikit kaget, padahal tadi sewaktu Reyhan turun ke loby Katrina sedang di kamar mandi di dalam kamar hotelnya.

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status