Share

Mira setuju menikah

Mama Rita tidak menyangka bahwa Mira tidak bahagia dengan kabar  perjodohan ini. Mama Rita terlihat sedih dengan sikap Mira yang tiba-tiba pergi ke kamarnya begitu saja.

"Mama sudah tau ini akan terjadi, Mira pasti akan menolaknya." ucap mama Rita sedih kepada Novan dan Novi yang masih berada di sana.

"Mama jangan berbicara seperti itu, Mira saat ini sedang syok nanti juga dia akan baik-baik saja." Ucap Novi menghibur mama Rita yang sedang muram.

"Mama hanya mengatakan apa yang ayah kalian pesan kepada mama. Mama juga tak tega Van,, nov kalo mira harus menikah dengan orang yg dia belum kenal. "

"Novan ngerti ma,,. tapi, posisi nya sekarang Mira dia masih kecil dia baru saja kuliah masa dia harus merelakan kuliah nya demi perjodohan ini." tegas Novan kepada mama Rita.

"Sudah mas,, sudah kasihan mama kamu jangan memojokkan nya. Lebih baik sekarang kita istirahat aja ini sudah malam mas,,," Novi mencoba meredakan amar Novan dan menyelesaikan pembicaraan masalah perjodohan Mira. " ayo mah Novi akan mengantar mama ke kamar!!" seru Novi sambil memapah mama Rita pergi ke kamar.

Novi mengantar mama Rita ke kamarnya untuk istirahat. Sementara itu Novan pergi ke kamarnya, Novan merasa sedikit kesal karena perjodohan Mira. Adik kesayangannya Mira tidak rela harus putus sekolah demi perjodohan.

*****

Didalam kamar Novan masih merasa kesal karena masalah perjodohan Mira yang tiba-tiba. Novan tidak rela kalo adiknya harus menikah diusia masih muda.

"Cihhh,, aku gak habis pikir kenapa papa rela menjodohkan Mira.." ketus novan didalam kamar.

"Ada apa sih mas,,,??" tanya Novi yg baru saja masuk ke dalam kamar. "Kamu masih marah aja."

"Gimana aku ga marah nov,, Aku ga rela Mira nikah diusia nya yang masih muda. Kok kamu malah belaian mama, apa jangan-jangan kamu setuju Mira di jodohkan??" Tanya Novan kepada Novi yang curiga setuju Mira di jodohkan.

Novi menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkan nya perlahan.

hufh..

"Mas,, dengerin perkataan aku. Aku bukannya setuju dengan mama, Menurut aku mama ga salah didalam hal ini, mama hanya menjalankan apa yg ayah Dani  wasiat kan padanya".

"Tapi itu kan sama aja kamu setuju." Sela Novan

"Masss,,,, Kamu itu harusnya memahami dan mengerti posisi mama sekarang. Mama dan papa sewaktu dulu dia Menderita dia di tipu tapi, Teman papa om Wahyu dia datang menyelamatkan keluarga kalian. Kalo saja om Wahyu ga ada mungkin keluarga kamu ga akan seperti sekarang ini mas..." Tegas Novi kepada Novan.

Setelah Novi mengatakan dan menjelaskan pendapatnya kepada Novan,  Novan tak bisa mengeluarkan sepatah katapun dari mulutnya dia hanya terdiam.

"Sudah mas,,, kita serahkan semua keputusan kepada Mira. Apapun keputusannya kita harus menerimanya entah itu menolak atau menerima perjodohan ini".

"Kamu benar sayang, makasih kamu sudah menyadarkan aku!!"

"Iya,,, sekarang kita tidur dan istirahat."

"Makasih ya!! kamu selalu ada untukku dan bayi kita yang masih didalam perut ini!!" Dengan lembutnya Novan meraba dan mencium perut Novi yang sedang mengandung.

Perut Novi memang masih rata karena usia kandungan nya masih 4 bulan belum terlihat seperti orang hamil.

*****

Keesokan harinya Mira ingin menemui mama Rita dikamar, Mira ingin membicarakan tentang perjodohan nya bahwa Mira akan menolak perjodohan nya dengan anak dari om Wahyu. Setelah sampai didepan pintu kamar mama Rita, langkah kaki Mira terhenti karena mendengar suara dari dalam kamar mama Rita.

"Mas,,, maafkan aku, Aku ga bisa menepati janjiku padamu.  Aku.. aku... ga bisa memenuhi keinginanmu untuk menikahkan Mira dengan Anton." Mama Rita menangis didalam kamar sambil melihat dan memegang Poto almarhum papa Dani.

"Ma..ma..."

Tak kuasa mendengar tangis penyesalan dari mama Rita, Mira yang berada di balik pintu kamar itu, langsung berlari sambil menangis tersedu-sedu meninggalkan kamar mama Rita. Padahal Mira tadinya ingin membicarakan soal penolakan perjodohannya tapi, Mira tak bisa mengatakannya setelah mendengar mama Rita menangis menyesal.

"mama... aku ..aku...baru mendengar tangisan dari mama." ucap Mira didalam kamarnya. "Apa yang harus aku lakukan?? Aku ga bisa menikah dan aku ga mau menikah."

tok.

tok

"Siapa???"

"ini kakak Mir" ucap novi dibalik pintu.

Mendengar suara Novi Mira langsung buru-buru, menghapus air mata di pipinya dan berhenti menangis. "Iya masuk aja kak."

Novi langsung membuka pintu kamar Mira dan masuk kedalam kamarnya.

"Ada apa kak??" tanya Mira kepada Novi.

"Kakak lihat tadi kamu berlari sambil menangis. Ada apa mir??" Novi langsung duduk disebelah Mira.

"Kakak....!!"

hiks...hiks...hiks...

"Ada apa mir?? kamu kenapa ayo bicara sama kakak??"

"Aku...aku...ga tau harus ngomong apa kak. Aku... aku takut kak."

"Takut kenapa Mira jelasin sama kakak supaya kakak bisa bantu" Novi memeluk Mira yang sedang menangis.

"Tadi kan Mira niatnya mau membicarakan masalah perjodohan tapi, Mira dengar mama nangis di dalam kamar dia sangat sedih kak kalo Mira menolak perjodohan ini."

hiks..

hiks...

"Mira...Mira harus gimana kak??"

"Mira adikku sayang kamu tenang dulu ya!! kakak ngerti kok perasaan kamu!! Mungkin ada alasan yang lain mengapa papa menjodohkan kamu dek. Kamu bayangkan aja papa dan mama betapa menderitanya dahulu." Novi mengelus-ngelus kepala Mira yang masih berada di dalam pelukannya.

"Mira tau kak..."

"Maka dari itu, kakak bukannya mau membujuk kamu untuk menikah. Tapi pikirkan kembali, om Wahyu dia  udah baik sama keluarga kita dia berjasa banyak kepada keluarga kita. Jika kamu ingin menolak nya , kamu harus membicarakan baik-baik dengan keluarga om Wahyu!!"

"Gimana caranya kak??? Jika Mira menolak maka mama akan sedih dan malu kak"

"Iya kakak ngerti sayang. Nanti kakak akan coba bantu kamu ngomong sama mama ya. Sekarang kamu berhenti menangis," Novi menghapus air mata yang membasahi pipi Mira. " dan sekarang kamu siap-siap kamu harus pergi kuliah kan!!"

"Iya kak!!! makasih ya kak!!"

"Iya sama-sama sayang!!" Novi pergi meninggalkan kamar Mira.

Didalam kamar Mira masih merenungkan ucapan Novi. Bagaimana dia bisa  berbicara dengan keluarga Wahyu bahwa dia ingin menolaknya.

Saat sarapan pagi, Novi menyiapkan semua makanan di meja makan. Mama datang menghampiri nya.

"Pagi ma!!" Sapa Novi kepada mama Rita.

mama Rita hanya membalas sapaan Novi dengan senyuman. Tidak lama kemudian Mira dan novan datang untuk sarapan.

"Emmmm... aku udah lapar sekali, kamu masak apa sayang hari ini??" tanya Novan kepada Novi.

"Ini mas aku masak ayam goreng dan tumis bayam!!"

"emmm pasti enak!! tolong ambilin nasinnya!!"

"Iya mas,,, " Novi menyajikan nasi dan ayam kepada Novan.

Ruang makan sangat sepi tak seperti biasanya. Mama Rita diam tak bersuara, biasanya mama Rita orang yang selalu bicara disaat sarapan. Tapi kali ini dia hanya diam dan hanya pokus memakan sarapannya.

"Ma,,, Mira mau bicara" seucap kata keluar dari mulut Mira.

"Iya sayang mau bicara apa??" jawab mama Rita.

"Mira,,,Mira,,,"

"Aduhhh"

Perhatikan Mira terhenti tak kala mama Rita tiba-tiba kesakitan di bagian kepalanya.

"pusing!!"

"ma,, mama kenapa??" tanya Novan kepada mama Rita.

"Kepala mama Van,, kepala mama tiba-tiba pusing" mama Rita bangkit dari tempat duduknya dan ..

brugggg....

mama Rita terjatuh pinsan di ruang makan.

"mamaaaa!!!" teriak Mira kaget.

"Ma..ma... bangun mahh!!" Novan menepuk-nepuk punggung mama Rita.

,"nov cepat panggil ambulan cepat.!!!!" teriak Novan cemas

"iya mas,,,!!"

"mama bangun ma!!" Mira menangis ketika melihat  mama Rita di hadapannya.

Tidak lama kemudian mobil ambulans datang. Novan dengan cepat  menggendong mama Rita dan membawa mama Rita  kedalam mobil ambulan., Mira dan Novi juga ikut ke rumah sakit. Sepanjang jalanan Mira menangis dan terus mencoba membangunkan mama Rita yang pingsan, Novi yang berada disebelah nya juga ikut menangis.

Sesampainya di rumah sakit, Novan berteriak panik memanggil dokter. "Dokter!!!"

"Dokter!!"

"Dokter!!"

"Cepat bantu ibu saya!! tolong dokter, tolong ibu saya!!"

Dokter dan para suster datang dengan sigap " Apa yg terjadi??"

"Ibu saya tiba-tiba dia jatuh pingsan dokter"

"Tolong dokter!!" Novan menangis sepanjang jalan menuju ruang  ICU dan memohon kepada dokter untuk segera menolong mama Rita.

"Baik bapak dan ibu tolong tunggu di luar, biar kami ya memeriksanya" Ucap seorang suster.

"Tolong ibu saya sus tolong!!"

Mama Rita dibawa masuk keruang ICU untuk diperiksa.

"Kakak,,,mama gak akan apa-apa kan??" tanya Mira sambil menangis.

"Kamu tenang aja mama pasti baik-baik aja mir!!".

"Iya mama pasti baik-baik aja mir kamu tenang aja mama itu sangat kuat mir!!" ucap Novi untuk menghibur Mira.

Mira,Novi dan Novan menunggu di luar ruang ICU, mereka bertiga sangat gugup dan takut terjadi sesuatu kepada mama Rita. 

******

 3 jam sudah berlalu akhirnya dokter yang memeriksa mama Rita keluar juga. Dengan cepat,Novan langsung menanyakan keadaan mama Rita.

"Dok,, bagaimana keadaan mama saya??"

"Anda sekarang jangan khawatir dia baik-baik saja. Nyonya Rita hanya banyak pikiran itu sebabnya dia jatuh pingsan"

"Banyak pikiran??"

"Iya tuan,, tapi anda tenang saja dia sudah sadar dan  baik-baik saja sekarang!!"

"Terimakasih dok!!"

"Iya sama-sama,, saya permisi dulu,, mari semua.."

Setelah Dokter yang memeriksa mama Rita pergi, Mira,Novan dan Novi masuk ke ruang rawat mama Rita.

"Ma.. mama gapapa kan??" Tanya .Ira khawatir kepada mama Rita.

"Mama,,"

Mira langsung berlari sambil menangis dan memeluk mama Rita yang berada di atas tempat tidur rumah sakit.

"Mama gapapa sayang!!" Mama Rita mengelus Mira yang berada di pelukannya.

"Mira takut,,, mama pergi Mira,, Mira ga mau kehilangan mama!!"

"Mama ga akan kemana-mana kamu tenang aja ya!! Udah dong jangan nangis lagi mama jadi ikut sedih kalo kamu nangis terus"

"Mama,, maafin Novan Novan ga bisa jaga mama dengan baik, Novan malah membiarkan mama jatuh sakit begini, seharusnya Novan lebih dewasa lagi ma,,"

"Novan kamu anak mama paling hebat nak, kamu ga boleh nyalahin diri kamu sendiri,, mama udah bersyukur punya anak seperti kalian mama ga mau yang lebih,, udah ga usah nyalahin diri kamu sendiri lagi ya"

"iya ma,,"

"Mas,, aku mau ke ruang administrasi dulu,, mau bayar biaya rawat mama ya,, sekalian mau nanya apa mama perlu di rawat inap disini" Ucap Novi kepada Novan.

"Iya sayang makasih"

Novi keluar untuk membayar biaya administrasi rumah sakit, sedang kan Mira dan novan tetap berada di ruangan untuk menjaga mama Rita.

"Oh iya mama lupa,, tadi pagi mir kamu mau ngomong apa sama mama?"

"Mira,,,Mira setuju mah untuk menikah!!"

Dengan penuh percaya diri Mira mengatakan bahwa dia bersedia menikah dengan anak yang sudah dijodohkan oleh papanya. Novan serentak kaget dengan perkataan Mira begitupun dengan Novi yang baru saja pulang membayar biaya rumah sakit kaget mendengar perkataan Mira yg setuju menikah.

"Mira setu menikah mam!!"

"Mira apa kamu yang dengan semua yang kamu ucapkan??" Tanya mama Rita.

"Mira yakin mam,, Mira sudah memikirkan nya dengan sangat matang."

"Mir kamu rela kalo sekolah kamu putus hah??" Tegas Novan kesal kepada Mira.

"Mira tau kak,, Mira sudah siap menghadapi kenyataan bahwa Mira harus putus sekolah. Ini memang wasiat ayat tapi, Mira sudah menerimanya dengan sangat ikhlas. Ayah mungkin sudah menentukan yang terbaik muat Mira karena Mira yakin ayah sayang Mira makannya dia sudah memikirkan perjodohan Mira sedari kecil kak!!"

Saat ini Mira sudah bisa menerima nasibnya bahwa dia harus menikah di Usinya yang masih muda. Mira sudah memikirkan matang-matang tentang perjodohan nya. Mungkin sudah takdir Mira untuk mengubur dalam-dalam cita-citanya.

"Baiklah jika itu keputusan kamu mir,,, kakak hanya bisa mendukung mu!!"

"Makasih kak,, Mira yakin mira pasti bahagia!!"

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status