Share

58. TAUBAT

Hari-hari berlalu. Daun-daun cinta Reyhan perlahan berguguran satu per satu. Hijaunya memudar menjadi kecoklatan. Tak lagi segar melainkan kering. Hingga saatnya tiba, daun-daun itu beterbangan dan pergi. Terbawa angin tanpa pernah kembali.

Ranting kering itu kini sendirian lagi. Dia hanya berharap bahwa hadirnya hujan dapat memunculkan daun-daun cintanya yang baru. Entah nama siapa yang akan terukit di sana, Reyhan belum bisa memastikan. Hatinya terlalu lelah untuk kembali berharap. Dia takut kecewa lagi. Dia takut ditinggalkan lagi. Terlebih, dia takut kesepian lagi.

Meski nyatanya, kesepian itu memang sudah menjelma menjadi bayangan dalam hidupnya.

Dan Reyhan sedang berusaha untuk menepis kesepiannya, dengan memperbanyak melakukan aktifitas yang dapat me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status