/ Romansa / CINTA PERTAMA SI GADIS ES / Rasa Cemburu yg muncul

공유

Rasa Cemburu yg muncul

작가: Harrymraz
last update 최신 업데이트: 2025-06-03 19:02:54

Jika Ardi Sanjaya adalah anomali tak terduga yang datang mengacaukan sistem kehidupan Sasya, maka kemunculan Kenan Wijaya adalah sebuah variabel yang, ironisnya, seharusnya lebih sesuai dengan "algoritma" hidup Sasya. Kenan adalah segalanya yang Sasya harapkan dari seorang teman, atau bahkan lebih: cerdas, berwawasan, rapi, dan berasal dari keluarga terpandang di BSD. Namun, keberadaannya justru menjadi katalisator bagi perasaan aneh yang mulai tumbuh di hati Sasya, serta memicu badai cemburu dari Ardi.

Sasya pertama kali bertemu Kenan dalam sebuah acara networking sekolah yang diadakan di auditorium mewah ICE BSD. Acara itu dirancang untuk memperkenalkan siswa-siswa berprestasi dengan tokoh-tokoh sukses di dunia bisnis dan akademik. Sasya hadir dengan tujuan tunggal: membangun koneksi. Kenan, dengan kemeja yang licin dan senyum menawan, adalah putra dari pemilik jaringan properti besar di BSD, seorang siswa dari sekolah internasional tetangga yang juga dikenal brilian.

"Sasya Maharani, kan? Saya Kenan Wijaya," sapa Kenan ramah, tatapannya tenang dan menghargai. "Saya sudah dengar banyak tentang Anda. Siswi paling berprestasi di SMA Puncak BSD."

Sasya sedikit terkejut dengan sapaan langsung itu, namun ia merespons dengan profesional. Mereka mulai berbincang tentang rencana kuliah, dunia bisnis, dan perkembangan infrastruktur di BSD. Kenan berbicara dengan cerdas, pengetahuannya luas, dan ia bahkan memberikan beberapa saran praktis tentang persiapan SNBT. Bagi Sasya, berinteraksi dengan Kenan terasa seperti kembali ke zona nyamannya; sebuah percakapan yang logis, terarah, dan saling menguntungkan. Kenan adalah kepingan puzzle yang sempurna dalam gambaran masa depan Sasya.

Namun, di tengah-tengah percakapan mereka, sebuah bayangan tiba-tiba muncul. Ardi Sanjaya, dengan rambutnya yang masih sedikit acak-acakan dan kaos oblong yang tidak serasi dengan suasana formal, muncul entah dari mana. Rambo si kucing jumbo mengekor di belakangnya, sesekali menggesekkan tubuhnya ke kaki orang-orang.

"Sasya! Sedang apa kau di sini?" tanya Ardi, suaranya lantang, mengabaikan keramaian acara.

Sasya menghela napas. "Ardi, ini acara sekolah. Kenapa kau ada di sini?"

Ardi tidak menjawab Sasya. Matanya lurus menatap Kenan, dengan sorot yang dingin, nyaris mengancam. "Siapa dia?" tanyanya, nada suaranya berubah protektif.

Kenan tersenyum tipis, senyum yang tenang tapi mengandung sedikit rasa geli. "Saya Kenan Wijaya. Teman Sasya," jawabnya, mengulurkan tangan.

Ardi tidak menyambut uluran tangan itu. Ia menarik Sasya sedikit lebih dekat kepadanya. "Sasya temanku. Kau bukan."

Suasana mendadak canggung. Sasya ingin menghilang ke dasar bumi. Ardi benar-benar tidak punya filter sosial. Kenan hanya menaikkan alisnya sedikit, namun ekspresi wajahnya tetap terkontrol.

"Ardi, jangan membuat keributan," bisik Sasya, berusaha menenangkan situasi.

Ardi mengabaikannya. Ia hanya menatap Kenan dengan tatapan menantang, seolah Kenan adalah ancaman yang harus segera disingkirkan. Kecemburuan di matanya begitu kentara, terlihat jelas di wajahnya yang transparan.

Sejak hari itu, Ardi semakin posesif. Jika sebelumnya ia hanya menempel pada Sasya, kini ia seperti seorang penjaga. Setiap kali Kenan mendekati Sasya di sekolah, Ardi akan tiba-tiba muncul di antara mereka, seperti penjaga gawang yang menghadang bola.

"Sasya, kau tidak usah repot-repot mengerjakan tugas kelompok itu sendiri. Aku bisa membantumu," kata Kenan suatu kali di koridor, menawarkan flash drive.

Belum sempat Sasya menjawab, Ardi sudah ada di sana, menarik tangan Sasya. "Sasya sudah punya aku untuk bantu. Dia tidak butuh kau!"

Kenan hanya tersenyum tipis. "Oh, benarkah? Setahuku, dia butuh nilai A, bukan masalah."

Perkataan Kenan memang menusuk, tapi Ardi hanya mendengus. Ia menarik Sasya pergi, meninggalkan Kenan yang masih tersenyum.

Di sisi lain, kehadiran Kenan juga memicu sesuatu dalam diri Sasya. Kenan adalah gambaran ideal dari masa depan yang selama ini ia kejar. Namun, setiap kali Kenan mendekat, Sasya justru merasakan keresahan yang aneh. Ia membandingkan ketenangan dan kepastian yang ditawarkan Kenan dengan kekacauan yang dibawa Ardi. Dan anehnya, meskipun Ardi mengganggu, ia juga membuat hidup Sasya tidak lagi membosankan.

Suatu sore, saat pulang sekolah, Sasya mengamati Ardi yang sedang bermain-main dengan Rambo di area terbuka dekat city park. Ardi melemparkan ranting dan Rambo akan berlari mengejarnya dengan semangat. Ardi tertawa lepas, tawa yang tulus dan tanpa beban. Sasya melihat betapa polos dan sederhananya Ardi di balik reputasinya.

Lalu ia teringat Kenan, yang selalu rapi, teratur, dan penuh kalkulasi. Kenan adalah pilihan yang aman, logis, dan menjanjikan. Tapi Ardi, Ardi adalah sebuah misteri yang terus menariknya, sebuah tantangan yang membuatnya merasakan emosi-emosi baru yang tak pernah ia duga.

Perasaan cemburu Ardi terhadap Kenan semakin jelas. Ardi tidak pandai menyembunyikannya. Dan Sasya, si Gadis Es, mulai merasakan sebuah sensasi yang membingungkan. Setiap kali Ardi menunjukkan kecemburuannya, di balik rasa kesal dan malu, ada percikan kehangatan yang tak bisa ia jelaskan. Itu adalah pengakuan tak langsung dari Ardi tentang betapa berharganya Sasya baginya. Dan ironisnya, Sasya mulai menyadari bahwa ia tidak membenci perasaan itu sama sekali. Bahkan, sedikit demi sedikit, ia mulai menyukainya.

Di tengah persimpangan yang semakin ramai di BSD, dengan bangunan-bangunan pencakar langit yang menjadi saksi bisu, hati Sasya Maharani kini berdiri di persimpangan yang lebih rumit lagi. Antara logika dan masa depan yang ditawarkan Kenan, atau kekacauan dan kehangatan tulus yang datang dari Ardi Sanjaya. Pertarungan ini baru saja dimulai.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • CINTA PERTAMA SI GADIS ES   Sebuah Peringatan Halus

    Perjalanan pulang dari luar kota terasa panjang bagi Sasya. Pikirannya dipenuhi bayangan tatapan Rifky di restoran tadi malam. Ketidaknyamanan yang semula samar kini terasa nyata. Setibanya di rumah, ia langsung memeluk Ardi erat."Aku merasa aneh, Ardi," bisiknya, melepaskan tasnya. "Malam itu... Rifky menatapku saat kau menelepon. Seperti ada sesuatu di matanya. Rasa... kesal, mungkin?"Ardi mengeratkan pelukannya. "Aku tahu, Sayang. Aku sudah merasakan itu. Aku tidak suka bagaimana dia selalu mengawasimu, bagaimana dia selalu ada di dekatmu. Profesionalisme itu satu hal, tapi ini... ini terasa beda." Ardi tahu ia harus melakukan sesuatu. Ia tidak bisa hanya berdiam diri sementara istrinya merasa tidak nyaman.Keesokan harinya, Ardi memutuskan untuk mengunjungi kantor Sasya di Sanjaya Group. Ia punya janji makan siang dengan Sasya, tapi juga punya agenda lain yang tak terucap. Ia ingin mengamati Rifky secara langsung, dari dekat, tanpa Sasya menyadarinya.Saat ia tiba di lobi Sanjay

  • CINTA PERTAMA SI GADIS ES   Tatapan yang Mengganggu

    Setelah makan malam tim yang hangat namun diwarnai ketegangan tak terlihat, perhatian Sasya terhadap Rifky Aditama semakin intens. Bukan lagi sekadar rasa ingin tahu, melainkan sebuah firasat samar yang mengganggu. Ia mulai menangkap pola: di rapat, di lorong kantor, bahkan saat mereka sesekali berpapasan di kafetaria, Rifky selalu tampak mengamatinya. Tatapan itu tidak terang-terangan atau mengancam, melainkan tersembunyi di balik kacamata tipisnya, penuh perhitungan.Sasya adalah wanita yang logis, namun intuisinya jarang meleset. Ia menyadari bahwa Rifky tidak hanya mengamati dirinya sebagai seorang atasan atau kolega. Ada sesuatu yang lebih personal, lebih dalam. Ia mulai merasa sedikit tidak nyaman.Suatu siang, saat Sasya sedang berjalan menuju ruang rapat, ia berpapasan dengan Rifky yang baru saja keluar dari pantry. Mereka bertukar sapa singkat, dan Rifky dengan cepat menunduk, namun Sasya menangkap matanya sejenak terpaku pada gerakan tangan Ardi yang tidak sengaja menyentuh

  • CINTA PERTAMA SI GADIS ES   Hangatnya Rumah, Dinginnya Ketegangan

    Rumah Sasya dan Ardi di Puri Sanjaya malam itu bersinar hangat, dipenuhi aroma gurih masakan dan alunan musik jazz lembut. Ini adalah upaya Sasya untuk melunakkan suasana tim proyek, terutama Rifky, agar mereka bisa berinteraksi di luar batasan kantor. Ardi, dengan antusiasme khasnya, bertindak sebagai host yang ramah, sesekali melucu dan memastikan gelas setiap orang terisi. Rambo, si kucing jumbo, dengan malasnya menyambut setiap tamu di ambang pintu, seolah tahu ia adalah bagian penting dari keluarga.Tim inti proyek ekspansi, termasuk Hendra, Mira, dan beberapa manajer lainnya, tiba satu per satu. Suasana cair dengan cepat, diwarnai tawa dan obrolan ringan tentang pekerjaan dan kehidupan pribadi. Sasya merasa lega melihat mereka mulai berbaur.Namun, ketika Rifky Aditama tiba, suasana sedikit berubah. Ia datang dengan setelan kemeja yang rapi, nyaris terlalu formal untuk makan malam santai, dan membawa sebotol anggur merah mahal sebagai hadiah. "Selamat malam, Bu Sasya, Pak Ardi,"

  • CINTA PERTAMA SI GADIS ES    Bayangan di Balik Kecerlangan

    Proyek ekspansi Sanjaya Group ke Asia Tenggara terus melaju, didorong oleh efisiensi yang luar biasa dari tim inti Sasya. Rifky Aditama, tanpa diragukan lagi, adalah bintang paling terang dalam tim itu. Laporannya selalu sempurna, analisisnya tak bercela, dan ia selalu selangkah di depan dalam mengidentifikasi potensi masalah dan solusi. Sasya merasa bangga memiliki Rifky, namun pada saat yang sama, ada bayangan halus yang mulai menyelimuti perasaannya.Rifky seolah tak pernah tidur. Email balasan darinya bisa datang di tengah malam atau dini hari. Ia seringkali menjadi orang pertama yang tiba di kantor dan yang terakhir pulang. Dedikasinya memang patut diacungi jempol, tetapi intensitasnya mulai terasa sedikit berlebihan bagi Sasya.Suatu sore, Sasya menemukan Rifky masih di mejanya, wajahnya hanya diterangi cahaya monitor. Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam, dan kantor hampir kosong. Sasya sendiri baru saja menyelesaikan panggilan video panjang dengan Yudha."Rifky, kau bel

  • CINTA PERTAMA SI GADIS ES   Memecah Dinding Profesionalisme

    Proyek ekspansi Sanjaya Group ke Asia Tenggara bergerak dengan kecepatan tinggi. Sasya Maharani, sebagai pemimpin proyek, adalah poros di mana semua pergerakan berpusat. Di antara semua anggota timnya, Rifky Aditama adalah yang paling menonjol dalam efisiensi dan ketajaman analisisnya. Namun, di balik profesionalisme yang sempurna itu, Sasya merasakan ada dinding tipis yang memisahkan Rifky dari yang lain, bahkan darinya. Ia ingin memecah dinding itu, bukan hanya demi kolaborasi yang lebih baik, tetapi juga karena rasa ingin tahu.Suatu siang, setelah rapat proyek yang intens membahas strategi penetrasi pasar di Vietnam, Sasya melihat Rifky masih duduk di mejanya, menganalisis data dengan fokus penuh, bahkan saat sebagian besar tim sudah bubar untuk makan siang."Rifky, kau tidak makan siang?" Sasya bertanya, berdiri di ambang pintu ruang kerjanya.Rifky mendongak, ekspresinya datar. "Belum, Bu Sasya. Ada beberapa metrik yang ingin saya selesaikan sebelum istirahat. Saya membawa beka

  • CINTA PERTAMA SI GADIS ES   bayangan

    Keputusan untuk menerima tawaran Yudha tidaklah mudah bagi Sasya. Butuh waktu beberapa hari, diisi dengan percakapan panjang bersama Ardi, malam-malam tanpa tidur, dan pemikiran mendalam tentang ambisi serta prioritas hidupnya. Pada akhirnya, nyala ambisi profesionalnya, ditambah dengan dukungan tak tergoyahkan dari Ardi, memantapkan langkahnya. Ia akan menerima tantangan ekspansi ke Asia Tenggara.Ketika Sasya menyampaikan keputusannya kepada Yudha, pria itu hanya mengangguk, senyum puas terukir tipis di bibirnya. "Aku tahu kau tidak akan mengecewakanku, Sasya. Ini adalah langkah besar bagi Sanjaya Group. Kau akan memimpin tim yang terdiri dari talenta terbaik, baik dari internal maupun rekrutan baru. Mereka akan membantumu membangun fondasi di pasar baru ini."Beberapa minggu kemudian, persiapan proyek ekspansi ke Asia Tenggara dimulai. Kantor Sasya kini dilengkapi dengan layar-layar besar yang menampilkan peta geopolitik regional, grafik ekonomi, dan data pasar potensial di negara

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status