Share

MEMINTA BANTUAN

ARGA POV

Sudah hampir seharian aku menemani Aurin sejak kemarin. Seperti janji kami sebelumnya. Namun sialnya pikiranku tak luput dari Ratih.

Wanita yang baru satu hari tidak kutemui.

Rasanya rindu sekali.

"Ga."

"Hm?" Aku menoleh. Kusadari sejak tadi tak menanggapi ocehan Aurin. Sibuk mengemudi dengan pikiran melayang. Kami menuju jalan pulang.

Maksudku mengantar Aurin pulang.

"Kamu ada rencana nikah, kapan?"

"Enggak tahu. Belum kepikiran sampe sana," ucapku tanpa menoleh ke arahnya.

Mobil berbelok ke arah kanan kemudian berhenti sebab kami telah sampai. Aku menunggu gadis itu turun, namun sepertinya masih ada yang ingin dia sampaikan.

"Makasih udah nemenin aku hari ini. Dan untuk pertanyaan tadi... Kalau kamu berubah pikiran, Ada orang yang selalu nungguin kamu kapanpun kamu siap."

Aku mengerti. Sebab itulah aku hanya tersenyum tipis menanggapinya. Sejurus kemudian tanpa aku duga, Aurin menciumku.

Tepat di bibir dengan lembut.

Aku tidak menolak, namun tidak juga membalasn
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status