Share

Bab 12

Rama meninggalkan posko pengungsian. Entah mengapa cowok itu ingin menyendiri. Kata-kata Andi, salah seorang Tim SAR seolah memenuhi seluruh isi otaknya. Bagaimana tidak, seorang pendaki tidak akan selamat jika sudah terlempar ke dalam jurang itu. 

Rama terus melangkah menyusuri jalan desa. Hujan semalam membuat jalan berlubang itu tergenang oleh air. Dia tidak tahu harus kemana. Dari kaki lereng bukit itu, Rama memandangi puncak Mahameru. Betapa indahnya. Namun dibalik fenomena keindahannya itu menyimpan bahaya yang setiap saat mengancam. 

"Jangan berpikir sendiri, Rama. Tapi ini sudah menjadi tanggungjawab kita bersama. Hilangnya Tedy dan Bando bukan karena semata-mata kesalahanmu. Namun kesalahan kita semua," Suara Niken tiba-tiba mengejutkannya. Cewek itu menemani Rama yang duduk sendirian di tepian danau.

Rama masih terdiam. Pandangan matanya nanar menatap air danau yang nampak berkilau. "Aku tidak bisa me

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status