Share

Bukan Prioritas

~~~***~~~

Mentari bersinar temaram, menyejukkan bumi dan seisinya. Sepertinya musim penghujan kembali datang karena hujan kembali turun sejak beberapa hari yang lalu. Membuat beberapa daerah tergenang banjir. Beberapa warga yang terkena banjir mengeluh karena khawatir penyakit kulit melanda.

Anehnya, meski banjir semata kaki melanda jalanan menuju ke restonya dan sempat membuat mobilnya kesulitan melaju, namun Zaki tak mengeluh. Justru senyumnya terus mengembang sepanjang jalan bak bunga bermekaran di musim semi. Kontras sekali!

Zaki tiba di restonya yang baru saja opened. Kedatangannya yang tak biasanya sepagi ini membuat beberapa karyawan panik dan ricuh seketika. Ada yang asal memasukkan tasnya ke loker lantas bergegas mengambil sapu dan segera menyapu, ada yang bergegas mengambil alat pembersih kaca dan meja lalu mengelapnya buru-buru. Bahkan di bagian kitchen sendiri yang sedari tadi terdengar suara hiruk pikuk mengobrol, mendadak senyap. Berganti dengan su

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status