Share

25. Siasat, 27 Oktober 1591

"Nona Benca, nyonya Ester ingin bertemu di kamar beliau." Seorang pelayan menghampiri Erza dan Benca yang sedang berbincang-bincang.

Keduanya saling berpandangan.

"Baik, Benca akan segera menemui nyonya Ester." Erza mewakili Benca menjawab pelayan tersebut. Setelah pelayan pergi, Erza berbisik, "kira-kira apa yang di inginkan oleh nyonya Ester ya?"

Benca mengedikkan bahu, "entahlah" tiba-tiba hatinya menjadi sangat gelisah.

"Jika nyonya Ester sedang bersama Ivett, maka berhati-hatilah. Aku akan datang bersamamu, ayo, jangan takut."

Benca mengangguk, "baiklah, jika ada Kamu, aku akan merasa lebih tenang."

Erza menarik tangan Benca menuju kamar nyonya Ester. Dan benar saja, di sana sudah ada Ivett yang sedang berbicara dengan nyonya Ester. Keduanya tampak sangat akrab. Erza mengetuk pintu pelan, memberi tahu kedua orang tersebut akan kehadiran mereka.

"Masuklah sayang, kami sudah menunggu," nyonya Ester mempersilahkan keduanya masuk, "aku sedang ngobrol-ngobrol bersama Ivett tent
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status